- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Satu persatu kelompok masyarakat mulai melakukan isolasi. Seperti yang dilakukan warga Desa Buluhcina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Di mana, jalan akses utama masuk ke desa wisata itu ditutup bagi pendatang (lockdown). Hanya warga setempat yang dibolehkan masuk dan lalu lalang.
Tokoh Pemuda Buluhcina, Hendri Domo mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan warganya sebagai upaya antisipasi penyebaran wabah virus corona.
- Advertisement -
“Selain warga kami, tentu kami tidak tahu dia habis darimana? Apakah dalam keadaan sehat? Makanya menurut kami ini penting untuk antisipasi,” ujar Hendri kepada Riaupos.co, Ahad (29/3/2020).
Lebih jauh diceritakan dia, pada akses masuk jalan utama desa akan ada beberapa warga yang berjaga. Setiap yang masuk dan keluar, akan ditanyakan identitas.
Termasuk juga keperluan untuk masuk maupun keluar. Rencana ke depan, warga juga akan memindai panas tubuh warga yang masuk dan keluar. Namun hal itu belum bisa diwujudkan karena alat yang dimaksud belum dapat.
- Advertisement -
“Jadi untuk sementara masih seadanya seperti ini. Kami juga sekarang sedang meminta bantuan masker ke Dinas Kesehatan. Tapi belum dapat. Karena dirasa perlu juga untuk warga yang berjaga di depan,” sambungnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Satu persatu kelompok masyarakat mulai melakukan isolasi. Seperti yang dilakukan warga Desa Buluhcina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Di mana, jalan akses utama masuk ke desa wisata itu ditutup bagi pendatang (lockdown). Hanya warga setempat yang dibolehkan masuk dan lalu lalang.
Tokoh Pemuda Buluhcina, Hendri Domo mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan warganya sebagai upaya antisipasi penyebaran wabah virus corona.
- Advertisement -
“Selain warga kami, tentu kami tidak tahu dia habis darimana? Apakah dalam keadaan sehat? Makanya menurut kami ini penting untuk antisipasi,” ujar Hendri kepada Riaupos.co, Ahad (29/3/2020).
Lebih jauh diceritakan dia, pada akses masuk jalan utama desa akan ada beberapa warga yang berjaga. Setiap yang masuk dan keluar, akan ditanyakan identitas.
- Advertisement -
Termasuk juga keperluan untuk masuk maupun keluar. Rencana ke depan, warga juga akan memindai panas tubuh warga yang masuk dan keluar. Namun hal itu belum bisa diwujudkan karena alat yang dimaksud belum dapat.
“Jadi untuk sementara masih seadanya seperti ini. Kami juga sekarang sedang meminta bantuan masker ke Dinas Kesehatan. Tapi belum dapat. Karena dirasa perlu juga untuk warga yang berjaga di depan,” sambungnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman