PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah terus mencarikan formulasi untuk membantu warga yang terkena imbas Covid-19. Hal ini dikarenakan dampak terhadap sektor perekonomian semakin kental terasa setelah beberapa bulan corona melanda Tanah Air.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diharapkan dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Untuk wilayah Riau, sekitar 80 ribu warga berpeluang mendapatkan kompensasi dari lowongan pekerjaan sementara dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Riau Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman RI. Angka kompensasi diprioritaskan untuk membantu masyarakat selama pandemi Covid-19 tersebar di delapan wilayah kerja di Riau. 80 ribu warga tersebut berpeluang mendapat Rp125 ribu per hari selama dua bulan. Angka yang tentunya cukup besar selama masa pandemi, di mana jika dikalkulasikan 80 ribu warga Riau bisa mendapat sekitar Rp3.750.000 per bulannya.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Riau Ir T Yuliansyah MT mengatakan, program tersebut memang merupakan arahan pemerintah pusat agar program yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19 ini dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dengan langkah tersebut diharapkan menjadi aksi nyata dan langkah cepat dalam membantu meringankan beban masyarakat. Khususnya yang menjadi pengangguran, terkena PHK, dirumahkan karena imbas Covid-19.
"Makanya kami informasikan ke masyarakat agar dapat dimanfaatkan secara proporsional. Untuk di Riau, Program PEN kami rancang untuk membantu masyarakat selama pandemi ini. Misalnya untuk revitalisasi drainase yang dapat melibatkan 80 ribu warga Riau," paparnya.
Saat ditanyakan mengenai mekanisme untuk dapat ikut dalam program PEN tersebut, ia menambahkan masyarakat dapat menghubungi secara langsung kontak person berdasarkan wilayah yang disampaikannya ke Riau Pos. Dalam hal ini, tidak ada perantara dan tim yang ditunjuk akan memprioritaskan masyarakat yang sesuai persyaratannya tanpa dipungut biaya.
"Jadi menyesuaikan wilayah kerja kami. Baik masuk wilayah Rohil, Bengkalis, Siak, Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Inhu, Kuansing, dan akses jalan nasional lainnya di Riau," imbuhnya.
Dikatakan Yuliansyah, Program PEN dibuat dengan dua program. Yakni dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam kegiatan padat karya revitalisasi drainase dan pembelian langsung karet rakyat (bokar) dengan harga di atas harga biasa. Yuliansyah menambahkan, untuk program pembelian langsung bokar sudah dijalankan dan telah berperan positif dengan naiknya harga karet di pasaran. Pihaknya berharap dengan langkah membeli langsung karet ke petani kecil harga karet dapat terus meningkat mencapai angka Rp10.000.
Sementara itu Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 2 Rahmad Parulian ST MP menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan tim untuk menyukseskan upaya memulihkan perekonomian masyarakat tersebut. Di mana untuk program revitalisasi drainase ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan pekerja yang dirumahkan sebagai imbas Covid-19.
"Untuk itu, persyaratan yang diberikan tidaklah sulit, cukup berumur di atas 18 tahun, berbadan sehat dan memiliki surat domisili. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan peluang itu di masa pandemi ini," paparnya didampingi Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional 1 Herison Manjerang ST MT.
Sementara untuk program pembelian langsung bokar pihaknya bersinergi dengan PTPN V. Di mana nantinya bisa diolah menjadi campuran aspal dan mendukung program infrastruktur di Riau. Dalam implementasinya, arahan pusat juga mengimbau untuk menggesa pembelian karet langsung ke petani kecil. Untuk pendanaannya juga kita bersinergi dengan Kementerian Keuangan agar proses penyaluran dapat tepat sasaran.
"Sasaran kami ingin membantu masyarakat. Mudah-mudan bisa dimanfaatkan dengan produk rakyat lebih efektif dan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di masa pandemi ini," tuturnya.(rio)