PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti memprediksi puluhan ribu sasaran yang telah menerima vaksinasi dosis pertama menyandang status drop out. Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Zulham Efendi SKM menyebut, status drop out terjadi ketika sasaran tidak mendapatkan suntikan dosis kedua lebih dari enam bulan pascamenerima dosis pertama.
"Prediksi kasar kami kondisi itu terjadi pada puluhan ribu sasaran. Jika drop out maka harus ngulang penyuntikan dosis pertama," ungkapnya, Jumat (25/3).
Ia belum bisa memastikan jumlah sasaran drop out, karena di sistem v-care milik kementerian tidak menampilkan status secara sistematis terkait status tersebut. Namun ia yakin, karena jumlah daftar manual yang mereka miliki tidak kurang dari 20 ribu sasaran.
"Namun data manual tidak bisa menjadi patokan. Makanya kita belum bisa pastikan jumlahnya, karena banyak penerima dosis kedua atau lanjutan penyuntikan vaksin dilaksanakan oleh sasaran di luar Kepulauan Meranti," bebernya.
Dengan kebijakan pemerintah pusat terbaru mewajibkan pelaku perjalanan mendapat booster sebagai syarat terbaru. Untuk itu ia mengingatkan masyarakat tidak abai terhadap vaksinasi lanjutan dosis pertama, kedua hingga bosster. "Terlebih untuk saat ini masih sebagai syarat perjalanan. Bukan tidak mungkin itu menjadi syarat administrasi seluruh warga nantinya,"ujarnya.
Mengenai persiapan menjelang syarat booster untuk mudik, ia mengatakan tetap memperbanyak pos vaksinasi di sejumlah titik. Terutama di Pelabuhan Domestik. Selain itu kepastian terhadap stok vaksin yang harus diperbanyak. Karena permintaan untuk vaksinasi akan semakin meningkat dibanding biasanya. "Kalau tenaga kesehatan kan sudah siaga sejak lama untuk vaksinasi, paling hanya minta stok vaksin dan pos saja harus kita perbanyak," kata dia.(ade)
PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti memprediksi puluhan ribu sasaran yang telah menerima vaksinasi dosis pertama menyandang status drop out. Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Zulham Efendi SKM menyebut, status drop out terjadi ketika sasaran tidak mendapatkan suntikan dosis kedua lebih dari enam bulan pascamenerima dosis pertama.
"Prediksi kasar kami kondisi itu terjadi pada puluhan ribu sasaran. Jika drop out maka harus ngulang penyuntikan dosis pertama," ungkapnya, Jumat (25/3).
- Advertisement -
Ia belum bisa memastikan jumlah sasaran drop out, karena di sistem v-care milik kementerian tidak menampilkan status secara sistematis terkait status tersebut. Namun ia yakin, karena jumlah daftar manual yang mereka miliki tidak kurang dari 20 ribu sasaran.
"Namun data manual tidak bisa menjadi patokan. Makanya kita belum bisa pastikan jumlahnya, karena banyak penerima dosis kedua atau lanjutan penyuntikan vaksin dilaksanakan oleh sasaran di luar Kepulauan Meranti," bebernya.
- Advertisement -
Dengan kebijakan pemerintah pusat terbaru mewajibkan pelaku perjalanan mendapat booster sebagai syarat terbaru. Untuk itu ia mengingatkan masyarakat tidak abai terhadap vaksinasi lanjutan dosis pertama, kedua hingga bosster. "Terlebih untuk saat ini masih sebagai syarat perjalanan. Bukan tidak mungkin itu menjadi syarat administrasi seluruh warga nantinya,"ujarnya.
Mengenai persiapan menjelang syarat booster untuk mudik, ia mengatakan tetap memperbanyak pos vaksinasi di sejumlah titik. Terutama di Pelabuhan Domestik. Selain itu kepastian terhadap stok vaksin yang harus diperbanyak. Karena permintaan untuk vaksinasi akan semakin meningkat dibanding biasanya. "Kalau tenaga kesehatan kan sudah siaga sejak lama untuk vaksinasi, paling hanya minta stok vaksin dan pos saja harus kita perbanyak," kata dia.(ade)