PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kondisi cuaca di Provinsi Riau, khususnya Pekanbaru masih belum mengalami perubahan berarti dari hari-hari sebelumnya. Kamis (24/10), cuaca masih terik dan suhu mendekati 35°C, tepatnya 34,8°C. Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga akhir bulan. Pasalnya, Tropical Cyclone masih aktif sehingga membuat potensi hujan di Riau cukup minim.
Forecaster On Duty Badan Meteoreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Bibin Sulianto mengatakan, gangguan tekanan udara rendah di Perairan Filipina nyatanya menyebabkan sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Riau mengalami dampaknya.
Hal ini lantaran terjadinya penarikan massa udara yang seharusnya berada di wilayah Indonesia termasuk Provinsi Riau, sehingga gangguan tekanan udara rendah di Perairan Filipina tersebut membuat massa udara tertarik ke daerah yang saat ini mengalami Tropical Cyclone “Trami”.
Tercatat suhu udara Riau selama beberapa hari ke depan diperkirakan berkisar 23.0 °C-35.0 °C, dengan kelembapan udara 55 %-98 %, angina Barat-Barat Laut berhembus 10-30 km/jam, dan prakiraan tinggi gelombang di Wilayah Perairan Riau berkisar antara 0.5 0 meter-1.25 meter (rendah).
“Masih sama dengan hari sebelumnya, hari ini (kemarin, red) suhu udara berkisar 34,8°C, sebelumnya 35,3°C. Ini karena Tropical Cyclone masih aktif. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung selama 1-5 hari ke depan,”tuturnya.
Meskipun begitu, pada umumnya wilayah Riau saat ini sudah memasuki musim hujan dan diperkirakan puncak hujan terjadi pada
November-Desember 2024. Berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru, cuaca di pagi hari cerah berawan namun terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis. Siang hingga sore hari masih cerah berawan dan hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hilir.
‘’Malam hari cerah berawan. Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Indragiri Hulu. Kami mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jangan lupa mengonsumsi air minum agar tidak mengalami dehidrasi,” tegasnya.
Tak hanya di Pekanbaru, cuaca di wilayah Kota Dumai hingga kemarin terasa panas. Namun, Dumai masih aman dari masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penegasan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai Irawan Sukma AP MSi melalui Kabid Logistik dan Kedaruratan Joko Susilo, Kamis (24/10).
”Alhamdulillah, untuk setakat ini, Dumai masih dinyatakan aman dari masalah karhutla,” kata Joko. Namun upaya pencegahan sebagai salah bentuk antisipasi terus dilakukan pihaknya. Salah satunya yakni melakukan pengawasan dan patroli di semua daerah terutama yang masuk dalam kategori rawan terhadap karhutla.
Seiring dengan itu, tambah Joko, BPBD Dumai mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan pembukaan lahan dengan cara membakar. Terutama dilakukan dalam cuaca yang panas.
”Kalau cuaca terasa panas sangat riskan sekali. Karhutla bisa berpotensi untuk muncul,” kata Joko.
Hal ini mengingat, sebagian besar daerah rawan muncul karhutla berupa lahan gambut dan semak belukar. ”Lahan gambut saat musim kemarau selalu kering dan mudah untuk terbakar,” sebutnya.
Padamkan Karhutla di Dua Daerah
Sementara itu, Tim gabungan terdiri dari Satgas Darat dan Udara saat ini masih melakukan upaya pemadaman karhutla di Bengkalis dan Kampar. Kalaksa BPBD Riau M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, di Bengkalis tim masih melakukan pemadaman di daerah Mandau, sedangkan Kampar di daerah Siak Hulu.
‘’Karhutla saat ini masih terjadi di Bengkalis dan Kampar. Tim gabungan masih melakukan upaya pemadaman,” katanya, Kamis (24/10). ‘’Saat ini sudah dapat dikendalikan. Namun memang masih terdapat asap sehingga masih perlu dilakukan upaya pemadaman lebih lanjut hingga benar-benar tuntas,” tambahnya.
BPBD Riau juga mengerahkan helikopter water bombing untuk memadamkan karhutla di dua daerah ini. Namun saat ini armada terbatas karena ada beberapa helikopter yang masih dilakukan pemeliharaan.
Untuk menanggulangi karhutla di Riau, saat ini sudah terdapat personel gabungan yang disiagakan dan tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Hal tersebut sebagai upaya gerak cepat jika terjadi Karhutla. “Langkah antisipasi tetap dilakukan. Saat ini juga ada personel yang siap siaga dan bisa diturunkan jika terjadi karhutla,” ungkapnya.
Dikatakannya, para personel tersebut merupakan gabungan dari seluruh unsur terkait. Mulai dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, TNI-Polri hingga Manggala Agni. “Selain personel, kita juga siap dengan peralatan pendukungnya seperti pompa dan selang,” katanya.(ayi/sah/sol/das)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru