PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Saat ini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di Riau dan mengakibatkan kabut asap. Dengan banyaknya protes dari berbagai pihak, ternyata petugas pemadam kebakaran masih tetap berjibaku memadamkan api dan mendinginkan lahan yang terbakar di bawah kepungan asap tebal.
Melihat kondisi itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau terketuk hatinya turut membantu meringankan beban petugas di lapangan. Kepedulian Gapki Riau itu dengan memberikan bantuan kepada petugas pemadam karhutla yang terjadi di Labersa dan Rimbo Panjang depan UIN Suska Riau, Senin (23/9).
Wakil Ketua Gapki Riau Ketut Sukarwa didampingi Wakil Ketua Gapki Delveri dan Wakil Sekjen Firmansyah kepada Riau Pos menyebutkan, bantuan itu
diberikan di dua titik karhutla dari rencana 10 titik yang ada di Riau dan Pekanbaru yakni di Labersa dan di Rimbo Panjang tak jauh dari kampus UIN Suska Riau.
“Bantuan yang kami berikan ini adalah sebagai bentuk rasa kepedulian kepada petugas yang sedang berjibaku di lapangan. Bantuan yang kami berikan ini adalah barang yang sangat diperlukan,” ungkap Ketut.
Menurutnya, bantuan yang diberikan berupa masker NP305 sebanyak 520 buah, kaus lengan panjang 504 lembar, kacamata asap 500 buah, susu bear brand 30 kotak, sarung tangan 250 buah, sepatu 250 buah, air mineral 200 kotak, minuman Isotonik 500 kotak dan vitacimin 10 kotak.
Kemudian Gapki Riau juga akan membantu obat-obatan kepada petugas pemadam, berupa obat batuk dan pilek. “Kita juga berharap kepada warga sekitar agar turut andil memberikan bantuan kepada petugas yang berjibaku memadamkan api dalam kepungan asap tebal,” tambah Firmansyah.
Kepala BPBD Riau Edwar Sanger yang berada di lapangan yang menerima langsung bantuan dari Gapki Riau sangat berterima kasih atas bantuan tersebut. “Tentunya bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi anggota kami pada saat melakukan pemadaman api di lapangan,” ujar Edwar.
Menurut Edwar, petugas saat ini sudah sangat kelelahan dalam memadamkan api. Karena saat fokus memadamkan di satu titik, tiba-tiba muncul lagi titik api baru dan total lahan terbakar di Rimbo Panjang ini seluas 20 hektare.
Seorang petugas yang memadamkan api sejak 8 hari lebih tak kuasa menahan tangisnya. “Kami sudah 8 hari bekerja memadamkan api, tapi kami dibilang tidak berkerja. Sedih sekali hati kami ini dan coba masyarakat ikut langsung ke lapangan bagaimana tugas yang kami jalankan ini,” ujarnya sambil terisak-isak.(ksm)