Jumat, 11 April 2025

Bupati MoU dengan PT RMA

(RIAUPOS.CO) — Dalam upaya memanfaatkan potensi dan meningkatkan nilai ekonomis produk turunan kelapa, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA), di Jakarta Jumat (21/6) petang.

Penandatangan MoU tersebut dihadiri juga Sekretaris Daerah (Sekda) Inhil H Said Syarifuddin, Asisten I Darussalam, Asisten II Afrizal, Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Inhil,

H Helmi D, dan beberapa kepala dan pejabat instansi terkait lainnya.

Sedangkan dari pihak perusahaan PT dihadiri langsung Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima, Farri Aditya. Penandatangan MoU ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu dan setelah perusahan ini melakukan peninjauan.

Baca Juga:  Konflik Manusia dengan Harimau, 4 Orang Meninggal

‘’Pihak perusahaan sudah melihat langsung potensi sabut kelapa di daerah kita. Mereka mengakui cukup besar potensinya,” ungkap Bupati Inhil HM Wardan.

Kedepannya, saat perusahaan ini sudah beroperasi di Inhil, maka diperlukan bahan baku sabut kelapa sebanyak 100 ton. Artinya jika selama ini terbuang dan tidak memiliki nilak ekonomis, maka kedepan akan adan nilai tersendiri.

“Kehadiran perusahaan itu nanti akan memiliki nilai ekonomis bagi petani kelapa, “ sebutnya.

Dikatakan lebih lanjut, ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil untuk meningkatkan produk turunan kelapa, berupa sabut agar memiliki nilai jual dan ekonomis.

Dia mengharapkan, upaya ini dapat membantu dalam meningkat dan memiliki nilai jual tinggi dari produk turunan kelapa ini. Apalagi, saat ini sudah terbentuk Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di 197 desa di Inhil.

Baca Juga:  Pemprov Diminta Utamakan Kesehatan Rakyat

‘’Nanti potensi kelapa lainnya ini juga akan ditampung dan juga diolah oleh badan usaha-badan usaha tersebut,” paparnya.

Sementara Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima Farri Aditya menyatakan, mereka tertarik berinvestasi dalam pembelian dan pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Inhil yang sangat besar dan dapat memenuhi pasokan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan mereka.(adv)

(RIAUPOS.CO) — Dalam upaya memanfaatkan potensi dan meningkatkan nilai ekonomis produk turunan kelapa, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA), di Jakarta Jumat (21/6) petang.

Penandatangan MoU tersebut dihadiri juga Sekretaris Daerah (Sekda) Inhil H Said Syarifuddin, Asisten I Darussalam, Asisten II Afrizal, Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Inhil,

H Helmi D, dan beberapa kepala dan pejabat instansi terkait lainnya.

Sedangkan dari pihak perusahaan PT dihadiri langsung Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima, Farri Aditya. Penandatangan MoU ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu dan setelah perusahan ini melakukan peninjauan.

Baca Juga:  Massa Kunci Pintu Masuk Kantor Bupati Meranti

‘’Pihak perusahaan sudah melihat langsung potensi sabut kelapa di daerah kita. Mereka mengakui cukup besar potensinya,” ungkap Bupati Inhil HM Wardan.

Kedepannya, saat perusahaan ini sudah beroperasi di Inhil, maka diperlukan bahan baku sabut kelapa sebanyak 100 ton. Artinya jika selama ini terbuang dan tidak memiliki nilak ekonomis, maka kedepan akan adan nilai tersendiri.

“Kehadiran perusahaan itu nanti akan memiliki nilai ekonomis bagi petani kelapa, “ sebutnya.

Dikatakan lebih lanjut, ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil untuk meningkatkan produk turunan kelapa, berupa sabut agar memiliki nilai jual dan ekonomis.

Dia mengharapkan, upaya ini dapat membantu dalam meningkat dan memiliki nilai jual tinggi dari produk turunan kelapa ini. Apalagi, saat ini sudah terbentuk Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di 197 desa di Inhil.

Baca Juga:  Angka Kesembuhan Covid-19 di Riau Meningkat Tajam

‘’Nanti potensi kelapa lainnya ini juga akan ditampung dan juga diolah oleh badan usaha-badan usaha tersebut,” paparnya.

Sementara Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima Farri Aditya menyatakan, mereka tertarik berinvestasi dalam pembelian dan pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Inhil yang sangat besar dan dapat memenuhi pasokan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan mereka.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Bupati MoU dengan PT RMA

(RIAUPOS.CO) — Dalam upaya memanfaatkan potensi dan meningkatkan nilai ekonomis produk turunan kelapa, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA), di Jakarta Jumat (21/6) petang.

Penandatangan MoU tersebut dihadiri juga Sekretaris Daerah (Sekda) Inhil H Said Syarifuddin, Asisten I Darussalam, Asisten II Afrizal, Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Inhil,

H Helmi D, dan beberapa kepala dan pejabat instansi terkait lainnya.

Sedangkan dari pihak perusahaan PT dihadiri langsung Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima, Farri Aditya. Penandatangan MoU ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu dan setelah perusahan ini melakukan peninjauan.

Baca Juga:  Massa Kunci Pintu Masuk Kantor Bupati Meranti

‘’Pihak perusahaan sudah melihat langsung potensi sabut kelapa di daerah kita. Mereka mengakui cukup besar potensinya,” ungkap Bupati Inhil HM Wardan.

Kedepannya, saat perusahaan ini sudah beroperasi di Inhil, maka diperlukan bahan baku sabut kelapa sebanyak 100 ton. Artinya jika selama ini terbuang dan tidak memiliki nilak ekonomis, maka kedepan akan adan nilai tersendiri.

“Kehadiran perusahaan itu nanti akan memiliki nilai ekonomis bagi petani kelapa, “ sebutnya.

Dikatakan lebih lanjut, ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil untuk meningkatkan produk turunan kelapa, berupa sabut agar memiliki nilai jual dan ekonomis.

Dia mengharapkan, upaya ini dapat membantu dalam meningkat dan memiliki nilai jual tinggi dari produk turunan kelapa ini. Apalagi, saat ini sudah terbentuk Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di 197 desa di Inhil.

Baca Juga:  Waspada, Sudah Ada Penularan Antarwarga

‘’Nanti potensi kelapa lainnya ini juga akan ditampung dan juga diolah oleh badan usaha-badan usaha tersebut,” paparnya.

Sementara Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima Farri Aditya menyatakan, mereka tertarik berinvestasi dalam pembelian dan pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Inhil yang sangat besar dan dapat memenuhi pasokan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan mereka.(adv)

(RIAUPOS.CO) — Dalam upaya memanfaatkan potensi dan meningkatkan nilai ekonomis produk turunan kelapa, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA), di Jakarta Jumat (21/6) petang.

Penandatangan MoU tersebut dihadiri juga Sekretaris Daerah (Sekda) Inhil H Said Syarifuddin, Asisten I Darussalam, Asisten II Afrizal, Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Inhil,

H Helmi D, dan beberapa kepala dan pejabat instansi terkait lainnya.

Sedangkan dari pihak perusahaan PT dihadiri langsung Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima, Farri Aditya. Penandatangan MoU ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu dan setelah perusahan ini melakukan peninjauan.

Baca Juga:  Sukiman: Sertifikat WBTB sebagai Kado Hut Ke-20 Rohul

‘’Pihak perusahaan sudah melihat langsung potensi sabut kelapa di daerah kita. Mereka mengakui cukup besar potensinya,” ungkap Bupati Inhil HM Wardan.

Kedepannya, saat perusahaan ini sudah beroperasi di Inhil, maka diperlukan bahan baku sabut kelapa sebanyak 100 ton. Artinya jika selama ini terbuang dan tidak memiliki nilak ekonomis, maka kedepan akan adan nilai tersendiri.

“Kehadiran perusahaan itu nanti akan memiliki nilai ekonomis bagi petani kelapa, “ sebutnya.

Dikatakan lebih lanjut, ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil untuk meningkatkan produk turunan kelapa, berupa sabut agar memiliki nilai jual dan ekonomis.

Dia mengharapkan, upaya ini dapat membantu dalam meningkat dan memiliki nilai jual tinggi dari produk turunan kelapa ini. Apalagi, saat ini sudah terbentuk Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di 197 desa di Inhil.

Baca Juga:  Meninggal 5 Pasien, Kasus Positif Baru di Riau 81 Orang

‘’Nanti potensi kelapa lainnya ini juga akan ditampung dan juga diolah oleh badan usaha-badan usaha tersebut,” paparnya.

Sementara Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Multi Adiprima Farri Aditya menyatakan, mereka tertarik berinvestasi dalam pembelian dan pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Inhil yang sangat besar dan dapat memenuhi pasokan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan mereka.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari