PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi dinilai sudah berhasil dalam mengemban tugas selama masa tugasnya sebagai Kapolda Riau di Bumi Lancang Kuning. Sebagai bentuk apresiasi, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) akan menggelar Penghargaan Ingatan Budi baginya hari ini, Kamis (23/12).
Gelaran Penghargaan Ingatan Budi itu akan dilaksanakan di Balai Adat Riau, di Jalan Diponegoro. Bersamaan dengan penghargaan ini pula, gelar adat Datuk Bandaro Alam yang baru disematkan pada Irjen Agung oleh masyarakat Kuansing akan dibawa ke provinsi dan ditepungtawari.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar, Rabu (22/12) menyampaikan, pemberian Penghargaan Ingatan Budi pada Irjen Agung sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih. "Penghargaan pada orang orang yang sudah bersumbangsih pada Provinsi Riau yang kita anggap patut, " sebutnya.
Rangkaian gelaran Penghargaan Ingatan Budi akan dilaksanakan sejak pagi hingga malam hari. Dijadwalkan Datuk Seri Setia Amanah Gubernur Riau Drs Syamsuar MSi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, tokoh adat dan pengurus LAMR kabupaten dan kota se-Riau.
Dalam rangkaian kegiatan, nantinya Irjen Agung akan diiringi oleh Ninik Mamak Kabupaten Kuansing ke LAMR. "Karena beliau diberi gelar Datuk Bandaro Alam di Kuansing. Kita di provinsi memberikan Penghargaan Ingatan Budi pada beliau. Sekaligus kita mengukuhkan gelar yang sudah diberi masyarakat Kuansing, akan diangkat menjadi gelar beliau di Riau. Kita tepung tawari di sini, " urainya.
Penghargaan Ingatan Budi adalah penghargaan yang spesial karena tidak semua tokoh mendapatkannya. Sejauh ini, tokoh-tokoh yang juga pernah diberikan Penghargaan Ingatan Budi diantaranya adalah mantan Gubernur Riau Saleh Djasit, tokoh budaya UU Hamidy dan tokoh pendidikan Jauzak Ahmad.
Untuk Irjen Agung, ia dinilai layak karena sudah mencapai berbagai keberhasilan dalam tugas kepolisian di Riau. Di antaranya bersama jajan kepolisian gigih mendorong capaian vaksinasi, pencanangan kampung tangguh, hingga mencetuskan aplikasi Dashboard Lancang Kuning.
Ditegaskan Datuk Seri Syahril Abubakar, pemberian penghargaan ini bukan berarti LAMR gampang menyebar penghargaan. "Kita bukan murah memberi gelar, ini soal patutnya. Agar orang memberikan yang terbaik pada negeri kita ini. Kalau ia menunjukkan sikap yang baik memajukan negeri ini kita akan memberikan penghargaan. Supaya menjadi motivasi bagi yang lain bahwa mengabdi di Riau ini harus memberikan yang terbaik, " paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk H Raja Marjohan Yusuf menjelaskan, umumnya, Penghargaan Ingatan Budi diberikan pada waktu milad LAMR.
"Jadi bukan hanya perorangan tapi lembaga juga. Di bumi Melayu, budi itu diutamakan. Bertanam budi dan berbalas budi adalah tindakan mulia. Banyak prestasi yang sudah diraih Pak Kapolda, " ujarnya.(ali)