PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pelalawan tak kunjung padam. Bahkan, karhutla yang berdampak menyebabkan munculnya kabut asap ini, justru semakin meluas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi mengatakan, hingga saat ini meski sejumlah titik api telah berhasil dipadamkan tim gabungan Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Riau, namun titik api baru kembali muncul. Di mana berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua, ada sebanyak 5 titik panas yang dua titik di antaranya telah berupa menjadi titik api (fire spot), Kamis (23/8) sore pukul 16.00 WIB.
Titik api berada di Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras tepatnya di pinggir Sungai Nilo ini, telah menghanguskan puluhan hektare lahan kosong semak belukar. Sedangkan titik api itu, juga telah memperburuk kondisi udara akibat kabut asap yang masih menyelimuti sejumlah wilayah di Negeri Seiya Sekata.
"Saat ini api telah berhasil dipadamkan tim gabungan. Baik upaya pemadaman melalui darat hingga pemadaman melalui udara yakni water bombing. Dan saat ini, tim masih siaga di lokasi untuk melakukan pendinginan agar api tidak kembali muncul," terang Hadi Penandio melalui selulernya, kemarin.
Selain titik api di Desa Kemang, sambung mantan Asisten Administrasi Bidang Pemerintahan Setdakab Pelalawan ini, titik api juga masih ditemukan di sejumlah lokasi seperti Desa Tambak kecamatan Langgam. Kemudian, titik api juga ditemukan di Lingkar. Tepatnya di Perum Lingkar Mas Kecamatan Pangkalankerinci. Begitu juga titik api di Desa Merbau Kecamatan Bunut serta Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
"Dan di lokasi ini, api telah membakar puluhan hingga ratusan hektare lahan dan hutan. Sehingga sampai saat ini, tim gabungan masih terus berjibaku melakukan pemadaman api serta penyekatan atau isolasi api agar tidak kebakaran tidak meluas," paparnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan H Asril MKes mengatakan, saat ini jumlah total penyakit akibat kabut asap kembali bertambah. Di mana sebelumnya jumlah penderita ISPA sebanyak 1.161 jiwa saat ini telah mencapai sebanyak 1.314 jiwa.
"Untuk itu, kami terus meminta masyarakat agar dapat tetap menggunakan masker untuk menjaga kesehatan jika melakukan aktivitas di luar rumah atau di ruang terbuka," ujarnya.(amn)
>>>Berita selengkapnya baca koran Riau Pos edisi hari ini.