PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) — Jumlah sebaran titik panas (hot spot) di Kabupaten Pelalawan pada Sabtu (21/9) mengalami penurunan drastis dari hari sebelumnya yakni sebanyak 28 titik. Di mana dari puluhan hot spot tersebut, 18 titik berada pada tingkat kepercayaan di atas 70 persen yang telah berubah menjadi titik api (firespot).
Meski titik panas dan titik api telah mengalami penurunan, namun hingga saat ini kabut asap tebal masih tetap menyelimuti Kabupaten Pelalawan.
Bahkan, penurunan titik api tersebut juga masih belum mampu membuat kualitas udara (ISPU) di Negeri Seiya Sekata ini membaik karena masih berada pada level berbahaya. Selain itu, dampak jerebu tersebut juga membuat jarak pandang masih terbatas yakni hanya 400 meter.
"Ya, Sabtu (21/9) pagi hingga sore kemarin, kabut asap tebal yang menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalan Kerinci, masih tetap bertahan sehingga udara masih masuk level berbahaya," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi, Sabtu (21/9).
Di tempat terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH melalui Kepala Bidang Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan Davis menambahkan, saat ini Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Pelalawan masih tetap buruk yakni pada angka PM 10, di atas 350 dengan kategori udara berbahaya.
"Ya, berdasarkan data dari BMKG Riau, saat ini ISPU Pelalawan masih bertahan pada level berbahaya. Untuk itu, kita berharap agar masyarakat Pelalawan dapat mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruang terbuka. Jika harus keluar rumah, maka gunakanlah masker menghindari terjadinya gangguan pernapasan seperti ISPA," tuturnya.(amn)
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Editor : Rinaldi
PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) — Jumlah sebaran titik panas (hot spot) di Kabupaten Pelalawan pada Sabtu (21/9) mengalami penurunan drastis dari hari sebelumnya yakni sebanyak 28 titik. Di mana dari puluhan hot spot tersebut, 18 titik berada pada tingkat kepercayaan di atas 70 persen yang telah berubah menjadi titik api (firespot).
Meski titik panas dan titik api telah mengalami penurunan, namun hingga saat ini kabut asap tebal masih tetap menyelimuti Kabupaten Pelalawan.
Bahkan, penurunan titik api tersebut juga masih belum mampu membuat kualitas udara (ISPU) di Negeri Seiya Sekata ini membaik karena masih berada pada level berbahaya. Selain itu, dampak jerebu tersebut juga membuat jarak pandang masih terbatas yakni hanya 400 meter.
- Advertisement -
"Ya, Sabtu (21/9) pagi hingga sore kemarin, kabut asap tebal yang menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalan Kerinci, masih tetap bertahan sehingga udara masih masuk level berbahaya," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi, Sabtu (21/9).
Di tempat terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH melalui Kepala Bidang Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan Davis menambahkan, saat ini Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Pelalawan masih tetap buruk yakni pada angka PM 10, di atas 350 dengan kategori udara berbahaya.
- Advertisement -
"Ya, berdasarkan data dari BMKG Riau, saat ini ISPU Pelalawan masih bertahan pada level berbahaya. Untuk itu, kita berharap agar masyarakat Pelalawan dapat mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruang terbuka. Jika harus keluar rumah, maka gunakanlah masker menghindari terjadinya gangguan pernapasan seperti ISPA," tuturnya.(amn)
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Editor : Rinaldi