- Advertisement -
DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kabut asap di Kota Dumai masih terjadi. Namun kondisi tidak separah yang terjadi beberapa hari lalu. Bahkan jarak pandang biasanya hanya berada di 1 kilometer kini meningkatkan menjadi 2 kilometer. Begitu juga ISPU di Kota Pelabuhan ini, sejak 19 Hingga 21 September 2019, ISPU di Dumai berada di level tidak Sehat dengan 148,126 dan 179. Itu Menunjukkan perkembaikan lebih baik dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai >300.
"Sesuai data BMKG dari Citra Satelit di www.satelit.bmkg.go.id bahwa arah angin pada umumnya di Sumatera dari Tenggara-Selatan, maka perkiraan dominan kabut asap di Provinsi Riau adalah kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumsel," ujar Kepala BPBD Kota Dumai, Afrilagan.
- Advertisement -
Ia mengatakan di Dumai juga ninil titik api. Namun walaupun titik api nihil tetapi titik asap masih ada di empat lokasi.
"Jika panas dan angin kencang berubah menjadi titik api," ujarnya.
Selain itu, Lagan mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran ketika membuka/membersihkan kebun dan para pemancing tidak meninggalkan rokok atau api unggun yang masih menyala.(has)
- Advertisement -
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Editor : Rinaldi
DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kabut asap di Kota Dumai masih terjadi. Namun kondisi tidak separah yang terjadi beberapa hari lalu. Bahkan jarak pandang biasanya hanya berada di 1 kilometer kini meningkatkan menjadi 2 kilometer. Begitu juga ISPU di Kota Pelabuhan ini, sejak 19 Hingga 21 September 2019, ISPU di Dumai berada di level tidak Sehat dengan 148,126 dan 179. Itu Menunjukkan perkembaikan lebih baik dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai >300.
"Sesuai data BMKG dari Citra Satelit di www.satelit.bmkg.go.id bahwa arah angin pada umumnya di Sumatera dari Tenggara-Selatan, maka perkiraan dominan kabut asap di Provinsi Riau adalah kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumsel," ujar Kepala BPBD Kota Dumai, Afrilagan.
- Advertisement -
Ia mengatakan di Dumai juga ninil titik api. Namun walaupun titik api nihil tetapi titik asap masih ada di empat lokasi.
"Jika panas dan angin kencang berubah menjadi titik api," ujarnya.
- Advertisement -
Selain itu, Lagan mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran ketika membuka/membersihkan kebun dan para pemancing tidak meninggalkan rokok atau api unggun yang masih menyala.(has)
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Editor : Rinaldi