(RIAUPOS.CO) — Rombongan tim safari Ramadan Pemkab Siak yang dipimpin Sekda H TS Hamzah menyambangi Desa Teluk Rimba, Kecamatan Koto Gasib. Dalam kesempatan itu ia menyinggung masih banyaknya pembangunan infrastruktur yang belum dibangun di kecamatan tersebut. Dengan keterbatasan anggaran, maka peran swasta dituntut lebih berkontribusi.
Karena Pemkab sendiri mengajak masyarakat memaklumi keterbatasan APBD yang dimiliki. Sekda pun mengapresiasi perusahaan yang cepat tanggap terhadap persoalan baik itu pembangunan sarana umum seperti jalan dan juga masalah sosial di Kecamatan Koto Gasib.
“Memang perusahaan swasta yang beroperasi di Siak misalnya harus berkontribusi dalam pembangunan. Jadi mari lebih meningkatkan sinergi lebih baik,†ujar Tengku Said Hamzah di Masjid Nurul Iman Kampung Teluk Ramba, Senin malam (20/5).
Ia berharap, kepada pimpinan perusahaan yang beroperasi baik di Kabupaten Siak, maupun di Gasib. Dapat berkontribusi terhadap pembangunan di wilayah operasionalnya. Melalui dana corporate social responsibility (CSR) yang dimiliki misalnya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap pimpinan perusahaan di Kabupaten Siak, terutama perusahaan di Koto Gasib dapat membantu masyarakat melalui dana CSR. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan Anda,†pesannya.
Lanjutnya, pelaksanaan pembangunan tergantung besarnya APBD, diketahui APBD Kabupaten Siak tergantung bagi hasil minyak. Kalau minyaknya turun maka turunlah penerimaan APBD. Saat ini harga minyak dunia mencapai 60-70 dolar AS per barel ini bisa di bilang termasuk stabil.
“Namun pada 2015-2016 harga minyak jatuh hingga kisaran 30 dolar AS akibatnya kegiatan di semua dinas terpaksa kita rasionalisasi, termasuk juga pembangunan infrastrukutur juga tertunda. Namun Alhamdulillah saat ini harga minyak dunia mulai naik di angka 60-70 dolar AS per barel,†terangnya.(adv)
(RIAUPOS.CO) — Rombongan tim safari Ramadan Pemkab Siak yang dipimpin Sekda H TS Hamzah menyambangi Desa Teluk Rimba, Kecamatan Koto Gasib. Dalam kesempatan itu ia menyinggung masih banyaknya pembangunan infrastruktur yang belum dibangun di kecamatan tersebut. Dengan keterbatasan anggaran, maka peran swasta dituntut lebih berkontribusi.
Karena Pemkab sendiri mengajak masyarakat memaklumi keterbatasan APBD yang dimiliki. Sekda pun mengapresiasi perusahaan yang cepat tanggap terhadap persoalan baik itu pembangunan sarana umum seperti jalan dan juga masalah sosial di Kecamatan Koto Gasib.
“Memang perusahaan swasta yang beroperasi di Siak misalnya harus berkontribusi dalam pembangunan. Jadi mari lebih meningkatkan sinergi lebih baik,†ujar Tengku Said Hamzah di Masjid Nurul Iman Kampung Teluk Ramba, Senin malam (20/5).
- Advertisement -
Ia berharap, kepada pimpinan perusahaan yang beroperasi baik di Kabupaten Siak, maupun di Gasib. Dapat berkontribusi terhadap pembangunan di wilayah operasionalnya. Melalui dana corporate social responsibility (CSR) yang dimiliki misalnya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap pimpinan perusahaan di Kabupaten Siak, terutama perusahaan di Koto Gasib dapat membantu masyarakat melalui dana CSR. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan Anda,†pesannya.
- Advertisement -
Lanjutnya, pelaksanaan pembangunan tergantung besarnya APBD, diketahui APBD Kabupaten Siak tergantung bagi hasil minyak. Kalau minyaknya turun maka turunlah penerimaan APBD. Saat ini harga minyak dunia mencapai 60-70 dolar AS per barel ini bisa di bilang termasuk stabil.
“Namun pada 2015-2016 harga minyak jatuh hingga kisaran 30 dolar AS akibatnya kegiatan di semua dinas terpaksa kita rasionalisasi, termasuk juga pembangunan infrastrukutur juga tertunda. Namun Alhamdulillah saat ini harga minyak dunia mulai naik di angka 60-70 dolar AS per barel,†terangnya.(adv)