Kamis, 10 Juli 2025

Riau Urutan 9 Daerah Beresiko Tinggi Penularan Virus Corona

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Provinsi Riau, menjadi salah satu daerah dengan resiko penularan virus corona yang cukup tinggi di Indonesia. Secara nasional, Riau berada pada urutan ke sembilan dalam hal resiko penularan virus corona tersebut.

"Berdasarkan informasi dari Menteri Bappenas, bahwa Riau ini termasuk daerah dengan resiko tinggi. Urutan ke sembilan Riau ini, jadi sudah masuk zona merah," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (22/4). 

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu indikator Riau masuk dalam daerah dengan resiko tinggi yakni sudah adanya daerah terjangkit atau sudah terjadi transmisi lokal virus corona. Seperti kota Pekanbaru, Dumai dan Kabupaten Kampar.

"Dengan adanya informasi tersebut, mari kita bersatu para bupati dan walikota untuk mendahulukan kepentingan masyarakat untuk menjaga kesehatannya," ajaknya.

Baca Juga:  Digelar Virtual, Momentum Keluar dari Krisis

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yakni dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terutama didaerah yang berdekatan dengan daerah terjangkit, seperti Kabupaten Pelalawan dan Siak.

"Jangan menunggu banyak masyarakat yang positif corona dan juga ada yang meninggal baru kita sibuk," ujarnya. 

 

Laporan: Soleh Saputra

Editor: Deslina

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Provinsi Riau, menjadi salah satu daerah dengan resiko penularan virus corona yang cukup tinggi di Indonesia. Secara nasional, Riau berada pada urutan ke sembilan dalam hal resiko penularan virus corona tersebut.

"Berdasarkan informasi dari Menteri Bappenas, bahwa Riau ini termasuk daerah dengan resiko tinggi. Urutan ke sembilan Riau ini, jadi sudah masuk zona merah," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (22/4). 

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu indikator Riau masuk dalam daerah dengan resiko tinggi yakni sudah adanya daerah terjangkit atau sudah terjadi transmisi lokal virus corona. Seperti kota Pekanbaru, Dumai dan Kabupaten Kampar.

"Dengan adanya informasi tersebut, mari kita bersatu para bupati dan walikota untuk mendahulukan kepentingan masyarakat untuk menjaga kesehatannya," ajaknya.

Baca Juga:  TP PKK Ikut Seminar Nasional PKK di Padang

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yakni dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terutama didaerah yang berdekatan dengan daerah terjangkit, seperti Kabupaten Pelalawan dan Siak.

- Advertisement -

"Jangan menunggu banyak masyarakat yang positif corona dan juga ada yang meninggal baru kita sibuk," ujarnya. 

 

- Advertisement -

Laporan: Soleh Saputra

Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Provinsi Riau, menjadi salah satu daerah dengan resiko penularan virus corona yang cukup tinggi di Indonesia. Secara nasional, Riau berada pada urutan ke sembilan dalam hal resiko penularan virus corona tersebut.

"Berdasarkan informasi dari Menteri Bappenas, bahwa Riau ini termasuk daerah dengan resiko tinggi. Urutan ke sembilan Riau ini, jadi sudah masuk zona merah," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (22/4). 

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu indikator Riau masuk dalam daerah dengan resiko tinggi yakni sudah adanya daerah terjangkit atau sudah terjadi transmisi lokal virus corona. Seperti kota Pekanbaru, Dumai dan Kabupaten Kampar.

"Dengan adanya informasi tersebut, mari kita bersatu para bupati dan walikota untuk mendahulukan kepentingan masyarakat untuk menjaga kesehatannya," ajaknya.

Baca Juga:  Pembinaan Literasi Generasi Muda bersama Duta Bahasa

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yakni dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terutama didaerah yang berdekatan dengan daerah terjangkit, seperti Kabupaten Pelalawan dan Siak.

"Jangan menunggu banyak masyarakat yang positif corona dan juga ada yang meninggal baru kita sibuk," ujarnya. 

 

Laporan: Soleh Saputra

Editor: Deslina

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari