JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Satgas Nasional Penanganan Covid-19 bakal memantau langsung pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Lampung 22-23 Desember, besok. Terutama dalam hal penerapan protokol kesehatan. Kepala Satgas Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakalan hadir langsung ke lokasi.
"Kasatgas Letjen TNI Suharyanto akan hadir memantau langsung ke lokasi," kata Kepala Bidang perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny B Harmadi pada Jawa Pos (JPG), kemarin (20/12).
Sonny menyebut, sudah ada beberapa kali komunikasi saat Panitia Muktamar NU ke-34 menemui Satgas. Secara umum, kata Sonny, Satgas menilai bahwa upaya mitigasi telah disiapkan dengan baik oleh panitia.
"Tapi yang paling penting adalah pelaksanaannya. Memastikan seluruh peserta mematuhi protokol kesehatan dengan baik," jelas Sonny.
Beberapa poin yang disepakati antara panitia dan Satgas, kata Sonny, adalah pembatasan jumlah peserta yang telah dibagi ke beberapa titik. Panitia telah menjelaskan pada Satgas tata cara pelaksanaannya. Termasuk teknis penerapan protokol kesehatan.
"Waktu pelaksanaan juga diperpendek dari 3 hari menjadi 2 hari," jelas Sonny.
Sebelumnya, Panitia Muktamar ke 34 menjadwalkan pelaksanaan muktamar dari tanggal 23 hingga 24 Desember 2021. Namun pada Kamis, 16 Desember lalu, Panitia mengumumkan bahwa Muktamar akan dimajukan menjadi 22-23 Desember 2021.
Ketua Panitia Organizing Comitte (OC) Muktamar Ke-34 KH. M. Imam Aziz menegaskan bahwa hal tersebut menyesuaikan keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas surat dari Badan BNPB, rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Mabes Polri, dan dari Menko Perekonomian dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto.
Ia mengungkapkan, panitia sudah menyiapkan jadwal pemajuan itu sehingga secara teknis penyelenggaraan tidak ada masalah. "Sudah menyesuaikan diri dengan keputusan PBNU. Jadi Muktamar mulai 22 Desember untuk pembukaan, penutupannya tanggal 24 pagi secara sederhana," kata Imam.
Setelah itu, lanjut Imam, peserta akan kembali ke daerah masing-masing setelah melakukan tes usap antigen atau PCR yang disediakan oleh panitia. Rekomendasi utama BNPB kata Imam adalah agar Muktamar tidak bersamaan dengan masa PPKM yang dimulai tanggal 24 Desember 2021.
Meski demikian, Imam menyatakan pihaknya melobi Satgas agar mengizinkan acara penutupan sederhana pada tanggal 24 di pagi hari. "Kita minta izin tanggal 24 pagi ada acara penutupan. Tapi syukur-syukur kalau sudah bisa dilaksanakan malam harinya," ujarnya.
Dari sisi penerapan protokol kesehatan, panitia juga telah menyiapkan langkah mitigasi dan penerapan prokes. Koordinator Seksi Kesehatan dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein menjelaskan bahwa langkah awal untuk mencegah penularan Covid-19 di arena muktamar adalah dengan pendaftaran peserta yang dilakukan secara daring. "Kita menggunakan fasilitas teknologi ini menjadi langkah untuk menghindari kerumunan,"katanya.
Dalam formulir daring, calon peserta akan mengisi data pribadi, riwayat penyakit, obat yang digunakan, vaksinasi, hingga soal data jaminan kesehatan masing-masing. Pendaftaran mencakup semua jenis peserta muktamar. Mulai dari muktamirin, petugas, keamanan, konsumsi, logistik dan sebagainya.
Sebelum memasuki arena, peserta hanya akan mengambil kartu tanda peserta di tempat registrasi yang sudah ditentukan. Dalam tempat tersebut, Fariz juga memastikan akan menggunakan sistem satu jalur masuk dan satu jalur keluar. "Sehingga yang masuk tidak bertemu dengan yang keluar," ujarnya.
Calon peserta juga diwajibkan untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni sudah vaksin dan sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen yang berlaku 1×24 jam atau tes usap PCR yang berlaku 3×24 jam.
Oleh karena itu, Fariz mengingatkan peserta agar menyiapkan diri untuk sudah melakukan vaksinasi dan tes usap antigen ataupun tes usap PCR sebelum perjalanan menuju Muktamar. Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) itu juga menegaskan bahwa tempat-tempat yang digunakan untuk agenda Muktamar ini sudah memenuhi standar kesehatan, mulai dari ventilasi yang cukup hingga hanya diisi oleh 50 persen sampai 70 persen dari kapasitas ruangan.
Untuk mendukung penegakan prokes, panitia menyediakan 60 mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Medical Student Association (NUMSA) sebagai duta prokes yang ditempatkan di semua lokasi.
Mereka akan bertugas mengingatkan peserta dan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau cairan sanitas (hand sanitizer) selama berlangsungnya kegiatan. Selain itu, Fariz juga memastikan ada 120 orang tenaga kesehatan yang berjaga selama berlangsungnya penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU.
"Jumlah tersebut belum ditambah dengan tenaga kesehatan dari daerah. Di setiap lokasi, ia memastikan terdapat posko kesehatannya. Mereka siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," katanya.(tau/jpg)