Jumat, 22 November 2024

Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau Dukung Riau Istimewa

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) mendukung wacana Riau Istimewa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penerbitan buku.

Ketua FKPMR, Dr drh Chaidir MM menyambut baik kedatangan tim buku Riau Istimewa, Selasa (19/10) di Gedung Ma’rifat Mardjani. Hadir juga pengurus FKPMR Azlaini Agus, Muhammad Herwan, Endang Sukarelawan, Saktioto, dan lainnya. Tim buku dipimpin pengagas Fakhrunnas MA Jabbar. Dihadiri juga ketua tim Sulong, Kazzaini Ks, Mosthamir Thalib, Muchid al-Bintani, Murparsaulian, Fitrah Dayun, dan lainnya.

- Advertisement -

Chaidir menyebut, FKPMR menyambut baik rencana buku ini dan mendukung penuh rencana yang dilakukan.

"Kami juga mendukung upaya kolaborasi berbagai pihak untuk penerbitan buku ini," ujar Chaidir.

Baca Juga:  Bupati Titip Dermaga Batangkoban

Dia menyebut, keberadaan FKPMR tak lepas dari memperjuangkan hak-hak sipil masyarakat Riau di awal reformasi. Di antaranya soal dana bagi hasil (DBH) migas. Hasilnya memang ada, di antaranya mendapatkan DBH migas sebesar 15 persen dari sebelumnya tak ada sama sekali.

- Advertisement -

Selanjutnya bahkan ada beberapa wacana lainnya dalam memperjuangkan Riau. Berbagai usulan juga muncul dalam pertemuan itu. Chaidir juga menyarikan usulan dan masukan itu, di antaranya soal jangan hanya buku ini jadi sekadar catatan masa lalu.  "Jadikan alat perjuangan juga," ujarnya.

Selain itu, disarankan juga buku ini tak hanya bahan cetakan, tapi juga digital berbentuk e-book. Tujuannya agar tak hanya dibaca kaum tua, tapi juga kaum milenial.

Baca Juga:  Kasus Melonjak, PSBM Diperluas

Sementara itu, pengasas (SC) penerbitan buku Riau Istimewa, Fakhrunnas MA Jabbar menyebut,  rencana buku ini dimulai dari adanya rencana mengubah Undang-Undang pembentukan Provinsi Riau.

Hal ini membuka peluang status Provinsi Riau yang memang pernah diperjuangkan dalam Kongres Rakyat Riau (KRR) I dan KRR II. Sebagai catatan, KRR I menghasilkan pemisahan Riau jadi provinsi sendiri terpisah dari Sumatera Tengah. Sedangkan KRR II menghasilkan opsi Riau Merdeka.

"Peluang itu yang kita manfaatkan. Tapi kita mulai dulu dari penerbitan buku," ujar Fakhrunnas.

Dengan melalui buku, perjuangan untuk masyarakat Riau ini diharapkan terus dapat dilakukan. Makanya, tim buku kemudian berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk FKPMR dan LAM Riau.(muh)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) mendukung wacana Riau Istimewa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penerbitan buku.

Ketua FKPMR, Dr drh Chaidir MM menyambut baik kedatangan tim buku Riau Istimewa, Selasa (19/10) di Gedung Ma’rifat Mardjani. Hadir juga pengurus FKPMR Azlaini Agus, Muhammad Herwan, Endang Sukarelawan, Saktioto, dan lainnya. Tim buku dipimpin pengagas Fakhrunnas MA Jabbar. Dihadiri juga ketua tim Sulong, Kazzaini Ks, Mosthamir Thalib, Muchid al-Bintani, Murparsaulian, Fitrah Dayun, dan lainnya.

- Advertisement -

Chaidir menyebut, FKPMR menyambut baik rencana buku ini dan mendukung penuh rencana yang dilakukan.

"Kami juga mendukung upaya kolaborasi berbagai pihak untuk penerbitan buku ini," ujar Chaidir.

- Advertisement -
Baca Juga:  100 Ribuan Anak di Pekanbaru Akan Divaksinasi

Dia menyebut, keberadaan FKPMR tak lepas dari memperjuangkan hak-hak sipil masyarakat Riau di awal reformasi. Di antaranya soal dana bagi hasil (DBH) migas. Hasilnya memang ada, di antaranya mendapatkan DBH migas sebesar 15 persen dari sebelumnya tak ada sama sekali.

Selanjutnya bahkan ada beberapa wacana lainnya dalam memperjuangkan Riau. Berbagai usulan juga muncul dalam pertemuan itu. Chaidir juga menyarikan usulan dan masukan itu, di antaranya soal jangan hanya buku ini jadi sekadar catatan masa lalu.  "Jadikan alat perjuangan juga," ujarnya.

Selain itu, disarankan juga buku ini tak hanya bahan cetakan, tapi juga digital berbentuk e-book. Tujuannya agar tak hanya dibaca kaum tua, tapi juga kaum milenial.

Baca Juga:  Percepat Pemulihan Pulau Perbatasan

Sementara itu, pengasas (SC) penerbitan buku Riau Istimewa, Fakhrunnas MA Jabbar menyebut,  rencana buku ini dimulai dari adanya rencana mengubah Undang-Undang pembentukan Provinsi Riau.

Hal ini membuka peluang status Provinsi Riau yang memang pernah diperjuangkan dalam Kongres Rakyat Riau (KRR) I dan KRR II. Sebagai catatan, KRR I menghasilkan pemisahan Riau jadi provinsi sendiri terpisah dari Sumatera Tengah. Sedangkan KRR II menghasilkan opsi Riau Merdeka.

"Peluang itu yang kita manfaatkan. Tapi kita mulai dulu dari penerbitan buku," ujar Fakhrunnas.

Dengan melalui buku, perjuangan untuk masyarakat Riau ini diharapkan terus dapat dilakukan. Makanya, tim buku kemudian berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk FKPMR dan LAM Riau.(muh)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari