Senin, 19 Agustus 2024

Anak-Anak Rentan Tertular Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Ahad (19/7) terjadi penambahan 11 pasien positif Covid-19 di Riau. Satu di antaranya adalah seorang bayi yang masih berusia tiga bulan asal Kabupaten Bengkalis. Menyikapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir meminta para orangtua tidak membawa anak-anak bepergian ke tempat keramaian karena anak-anak termasuk golongan yang rentan tertular Covid-19.

"Pasien positif Covid-19 yang masih bayi itu adalah MAM warga Bengkalis. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara. Saat kembali ke Riau ia dilakukan rapid test bersama kedua orangtuanya, namun kedua orang tuanya negatif dan hanya si anak yang positif," kata Mimi.

Saat ini, lanjut Mimi, bayi tersebut masih dirawat intensif di RSUD Bengkalis. Karena usianya masih tiga bulan, bayi ini harus ditemani orang tuanya saat dirawat di ruang isolasi.

"Selain orang yang sudah berusia lanjut, anak-anak juga rentan tertular Covid-19. Karena itu untuk saat ini, jangan bawa anak-anak bepergian ke tempat keramaian. Karena kita tidak tahu siapa orang yang sudah terpapar Covid-19. Apalagi saat ini banyak orang tidak bergejala," imbaunya.

- Advertisement -

Dalam kesempatan itu, Mimi juga merincikan penambahan 11 pasien positif Covid-19 seperti asal dan riwayat perjalanan. Dengan adanya penambahan 11 kasus positif, total pasien pada Covid-19 di Riau saat ini menjadi 272 dari sebelumnya 261 pasien. Pasien positif ke-262 yakni Ra (35) warga Pekanbaru. Pasien ini sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Pasien ke-263 yakni Es (33), warga Pekanbaru yang datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala, saat dilakukan swab hasilnya positif Covid-19.

"Pasien ke-264 yakni H (30) merupakan warga asal Sumatera Selatan (Sumsel) yang bekerja di salah satu perusahaan di Siak. Pasien ke 265 yakni A (30) warga Sumsel yang juga bekerja di Siak, yang bersangkutan adalah kontak erat pasien positif sebelumnya yakni R (26) yang juga merupakan warga Sumsel," jelasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rekor, 614 Positif dan 14 Meninggal

Pasien ke-266 yakni Fa (29), pasien ke-267 Rp (31) dan pasien ke-268 S yang ketiganya merupakan warga Sumsel yang bekerja di Siak dan merupakan kontak erat pasien positif sebelumnya R. Pasien ke-269 yakni E (35) warga Kampar yang belum diketahui riwayat penularan karena tidak memiliki riwayat perjalanan. Pasien ke-270 yakni MAM seorang bayi berusia tiga bulan warga Bengkalis. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara, namun kedua orang tua negatif. Pasien ke-271 yakni N (31) warga Rokan Hulu yang merupakan tenaga kesehatan. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara pada 1 Juni lalu. Kemudian pasien ke-272 yakni SA (30) warga Jambi yang bekerja di Pelalawan.

"Pasien ini datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit tenggorokan, dan setelah dicek swab hasilnya positif," katanya.

Sementara itu Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pelalawan H Asril SKM MKes mengatakan, SA merupakan pasien Covid-19 ke-10 yang terkonfirmasi di Pelalawan.

"Ya, ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Yakni pria berusia 30 tahun asal Jambi berinisial SA," terang Asril.

Diungkapkan mantan Kabid P2PL dinas kesehatan ini bahwa, SA yang berdomisili di Jalan Lingkar Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci itu, memiliki riwayat perjalanan dari Jambi. Dan saat sampai di Negeri Amanah ini, pekerja di PT Energi Mega Persada (EMP) atau Kalila tersebut mengalami gejala penyakit yang mengarah Covid-19 yakni demam, flu dan sesak napas. Sehingga SA langsung ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) setelah berobat di RS Efarina Pangkalankerinci dilakukan pengambilan cairan lendir mulut dan hidung.

Baca Juga:  Pasien Positif ke-36 Warga Dumai Berusia 37 Tahun

"Jadi, awalnya pasien ini baru kembali dari kampung halamannya di Jambi ke Pelalawan pada tanggal 15 Juli lalu. Namun karena kondisi kesehatannya tidak baik akibat mengalami flu, demam dan sesak napas, maka pasien ini akhirnya berobat ke RS Efarina Pangkalankerinci pada tanggal 16 Juli," paparnya.

Hanya saja, sambung Asril, setelah tiga hari dirawat di RS Efarina, hasil swab dari Labkesda Riau turun dan menyatakan SA positif Covid-19. SA saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RS swasta di Kota Pangkalankerinci. Atas temuan kasus baru itu, maka tim gugus tugas akan turun ke kediaman SA untuk melakukan tracing kontak, hari ini (20/7).

Dengan bertambahnya pasien Covid -19 ini, maka total di Kabupaten Pelalawan saat ini ada 10 orang pasien positif corona yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, 9 orang di antara sudah sembuh dan 1 orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit Pelalawan.

Di tempat terpisah, Area Menagar PT EMP Bentu Ltd, Yoyok S Purwanto didampingi Humas Hansardi mengatakan, pihaknya membantah ada karyawan PT EMP atau Kalila yang positif Covid-19. Pasalnya, SA merupakan rekanan atau kontraktor di PT Kalila. Di mana pihaknya memastikan SA belum ada melakukan kontak dengan pekerja lainnya di perusahaan.

"SA ini, kontraktor kami. Dan benar dia baru kembali dari Jambi sendirian menggunakan mobil pribadi. Begitu sampai di Pelalawan, SA langsung menuju RS Efarina untuk rapid test yang ternyata reaktif. Sehingga dilakukan swab dan hasilnya positif. Artinya, SA belum ada melakukan kontak dengan pekerja lain di PT Kalila. Karena saat tiba di Pelalawan tidak ada ke lokasi untuk bekerja," tutupnya.(sol/amn)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Ahad (19/7) terjadi penambahan 11 pasien positif Covid-19 di Riau. Satu di antaranya adalah seorang bayi yang masih berusia tiga bulan asal Kabupaten Bengkalis. Menyikapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir meminta para orangtua tidak membawa anak-anak bepergian ke tempat keramaian karena anak-anak termasuk golongan yang rentan tertular Covid-19.

"Pasien positif Covid-19 yang masih bayi itu adalah MAM warga Bengkalis. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara. Saat kembali ke Riau ia dilakukan rapid test bersama kedua orangtuanya, namun kedua orang tuanya negatif dan hanya si anak yang positif," kata Mimi.

Saat ini, lanjut Mimi, bayi tersebut masih dirawat intensif di RSUD Bengkalis. Karena usianya masih tiga bulan, bayi ini harus ditemani orang tuanya saat dirawat di ruang isolasi.

"Selain orang yang sudah berusia lanjut, anak-anak juga rentan tertular Covid-19. Karena itu untuk saat ini, jangan bawa anak-anak bepergian ke tempat keramaian. Karena kita tidak tahu siapa orang yang sudah terpapar Covid-19. Apalagi saat ini banyak orang tidak bergejala," imbaunya.

Dalam kesempatan itu, Mimi juga merincikan penambahan 11 pasien positif Covid-19 seperti asal dan riwayat perjalanan. Dengan adanya penambahan 11 kasus positif, total pasien pada Covid-19 di Riau saat ini menjadi 272 dari sebelumnya 261 pasien. Pasien positif ke-262 yakni Ra (35) warga Pekanbaru. Pasien ini sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Pasien ke-263 yakni Es (33), warga Pekanbaru yang datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala, saat dilakukan swab hasilnya positif Covid-19.

"Pasien ke-264 yakni H (30) merupakan warga asal Sumatera Selatan (Sumsel) yang bekerja di salah satu perusahaan di Siak. Pasien ke 265 yakni A (30) warga Sumsel yang juga bekerja di Siak, yang bersangkutan adalah kontak erat pasien positif sebelumnya yakni R (26) yang juga merupakan warga Sumsel," jelasnya.

Baca Juga:  202 Meninggal

Pasien ke-266 yakni Fa (29), pasien ke-267 Rp (31) dan pasien ke-268 S yang ketiganya merupakan warga Sumsel yang bekerja di Siak dan merupakan kontak erat pasien positif sebelumnya R. Pasien ke-269 yakni E (35) warga Kampar yang belum diketahui riwayat penularan karena tidak memiliki riwayat perjalanan. Pasien ke-270 yakni MAM seorang bayi berusia tiga bulan warga Bengkalis. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara, namun kedua orang tua negatif. Pasien ke-271 yakni N (31) warga Rokan Hulu yang merupakan tenaga kesehatan. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara pada 1 Juni lalu. Kemudian pasien ke-272 yakni SA (30) warga Jambi yang bekerja di Pelalawan.

"Pasien ini datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit tenggorokan, dan setelah dicek swab hasilnya positif," katanya.

Sementara itu Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pelalawan H Asril SKM MKes mengatakan, SA merupakan pasien Covid-19 ke-10 yang terkonfirmasi di Pelalawan.

"Ya, ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Yakni pria berusia 30 tahun asal Jambi berinisial SA," terang Asril.

Diungkapkan mantan Kabid P2PL dinas kesehatan ini bahwa, SA yang berdomisili di Jalan Lingkar Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci itu, memiliki riwayat perjalanan dari Jambi. Dan saat sampai di Negeri Amanah ini, pekerja di PT Energi Mega Persada (EMP) atau Kalila tersebut mengalami gejala penyakit yang mengarah Covid-19 yakni demam, flu dan sesak napas. Sehingga SA langsung ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) setelah berobat di RS Efarina Pangkalankerinci dilakukan pengambilan cairan lendir mulut dan hidung.

Baca Juga:  Dua Tahun Lebih Gauli Anak Kandung, Tersangka Mengaku Khilaf

"Jadi, awalnya pasien ini baru kembali dari kampung halamannya di Jambi ke Pelalawan pada tanggal 15 Juli lalu. Namun karena kondisi kesehatannya tidak baik akibat mengalami flu, demam dan sesak napas, maka pasien ini akhirnya berobat ke RS Efarina Pangkalankerinci pada tanggal 16 Juli," paparnya.

Hanya saja, sambung Asril, setelah tiga hari dirawat di RS Efarina, hasil swab dari Labkesda Riau turun dan menyatakan SA positif Covid-19. SA saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RS swasta di Kota Pangkalankerinci. Atas temuan kasus baru itu, maka tim gugus tugas akan turun ke kediaman SA untuk melakukan tracing kontak, hari ini (20/7).

Dengan bertambahnya pasien Covid -19 ini, maka total di Kabupaten Pelalawan saat ini ada 10 orang pasien positif corona yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, 9 orang di antara sudah sembuh dan 1 orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit Pelalawan.

Di tempat terpisah, Area Menagar PT EMP Bentu Ltd, Yoyok S Purwanto didampingi Humas Hansardi mengatakan, pihaknya membantah ada karyawan PT EMP atau Kalila yang positif Covid-19. Pasalnya, SA merupakan rekanan atau kontraktor di PT Kalila. Di mana pihaknya memastikan SA belum ada melakukan kontak dengan pekerja lainnya di perusahaan.

"SA ini, kontraktor kami. Dan benar dia baru kembali dari Jambi sendirian menggunakan mobil pribadi. Begitu sampai di Pelalawan, SA langsung menuju RS Efarina untuk rapid test yang ternyata reaktif. Sehingga dilakukan swab dan hasilnya positif. Artinya, SA belum ada melakukan kontak dengan pekerja lain di PT Kalila. Karena saat tiba di Pelalawan tidak ada ke lokasi untuk bekerja," tutupnya.(sol/amn)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari