Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Udara di Dumai Membaik, Namun Masih Sangat Tidak Sehat

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Bertahan sejak Ahad (15/9) hingga Rabu (8/9) kemarin berada di level berbahaya. Kualitas udara Dumai akhirnya sedikit membaik pada, Kamis (19/9) hari ini.  Bahkan jarak pandang di Dumai pada pagi mencapai 1,2 Km. Padahal biasanya hanya di bawah 1 Km. Kabut asap pun tidak setebal beberapa hari yang lalu.

Berdasarkan laporan yang diterima, kualitas udara di Kota Dumai berada di level  sangat tidak sehat di angka 234 Psi. “Memang masih menganggu kesehatan,” ujar Kasi Yankes Diskes Dumai, Hafiz, Kamis (19/9) kepada Riau Pos.

Ia mengatakan, kondisi kabut asap yang melanda kota Dumai memang  memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat kota Dumai. “Berdasarkan data dari Puskesmas yang ada di Kota Dumai sejak 8-18 September 2019, tercatat ada 1988 kasus Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA),” ujarnya.

Ia menjelaskan kenaikan kasus ISPA di Dumai mengalami kenaikan 40 sampai 50 persen setiap harinya, bahkan tercatat setiap harinya rata-rata ada 200 kasus ISPA yang ditangani.
“Kami melakukan  upaya tindak lanjut seperti  meminta tambahan stok masker kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau, kemudian memperkuat upaya promosi ke masyarakat, dengan meminta bantuan mesjid dan  gereja untuk membantu mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan penyakit dampak Asap,” tuturnya.

Saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan ruang singgah di Puskesmas Sungai Sembilan, Purnama dan Medang Kampai. “Ruang singgah ini kami peruntukkan bagi warga yang membutuhkan ruangan untuk istirahat atau tinggal sementara, dikarenakan kabut asap sudah sangat mengganggu kesehatannya,” ujarnya.

Baca Juga:  Rabu Pekan Terakhir November, Kasus Baru di Riau Bertambah 236 orang

Ia mengatakan  di ruang singgah ini di siapkan fasilitas ruangan ber-AC, oksigen  dan tempat tidur. “Kami memilih Puskesmas dahulu sebagai ruang singgah karena dianggap cukup efektif untuk memberikan pelayanan kesehatan plus layanan ruang singgah,” ujarnya.

Kepala  Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD)  Kota Dumai,  Afri Lagan mengatakan pada, Kamis (19/9) hot spot di Kota Dumai nihil.

“Namun di lapangan, ada titik api berada di lokasi Lubuk Gaung Jalan Sidodadi, titik asap masih banyak menyebar pada areal sekitar 3 hektare  dan potensi titik api ketika panas dan angin kencang,” ujarnya m

Ia mengatakan, pihaknya melakukan pendinginan di Jalan Istiqomah Bukit Timah, dan berharap hari ini (Kamis), bisa tuntas terutama yang mendekati areal Kantor Wali kota Bagan Besar (berbatasan lokasi).

Baca Juga:  Mahasiswi FISIP Unri, Korban Pelecehan Sudah Bisa Bimbingan Skripsi

“Memang ‎ saat ini hot spot di Kota Dumai nihil, namun berdasarkan pantauan langsung khususnya di Lubuk Gaung potensi titik api sangat besar dikarenakan titik asap masih banyak secara menyebar,” sebutnya.

Afril  Lagan berharap kepada para lurah dan camat agar menginformasikan ke BPBD, Babinsa atau Babinkamtibmas dengan segera jika ada laporan warga munculnya asap atau api, sehingga tidak meluas. “Tim terus melakukan upaya pemadaman,” tutupnya.
Laporan: Hasanal Bulkiah
Editor: Deslina

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Bertahan sejak Ahad (15/9) hingga Rabu (8/9) kemarin berada di level berbahaya. Kualitas udara Dumai akhirnya sedikit membaik pada, Kamis (19/9) hari ini.  Bahkan jarak pandang di Dumai pada pagi mencapai 1,2 Km. Padahal biasanya hanya di bawah 1 Km. Kabut asap pun tidak setebal beberapa hari yang lalu.

Berdasarkan laporan yang diterima, kualitas udara di Kota Dumai berada di level  sangat tidak sehat di angka 234 Psi. “Memang masih menganggu kesehatan,” ujar Kasi Yankes Diskes Dumai, Hafiz, Kamis (19/9) kepada Riau Pos.

Ia mengatakan, kondisi kabut asap yang melanda kota Dumai memang  memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat kota Dumai. “Berdasarkan data dari Puskesmas yang ada di Kota Dumai sejak 8-18 September 2019, tercatat ada 1988 kasus Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA),” ujarnya.

- Advertisement -
Ia menjelaskan kenaikan kasus ISPA di Dumai mengalami kenaikan 40 sampai 50 persen setiap harinya, bahkan tercatat setiap harinya rata-rata ada 200 kasus ISPA yang ditangani.
“Kami melakukan  upaya tindak lanjut seperti  meminta tambahan stok masker kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau, kemudian memperkuat upaya promosi ke masyarakat, dengan meminta bantuan mesjid dan  gereja untuk membantu mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan penyakit dampak Asap,” tuturnya.

Saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan ruang singgah di Puskesmas Sungai Sembilan, Purnama dan Medang Kampai. “Ruang singgah ini kami peruntukkan bagi warga yang membutuhkan ruangan untuk istirahat atau tinggal sementara, dikarenakan kabut asap sudah sangat mengganggu kesehatannya,” ujarnya.

Baca Juga:  Polda Riau Tak Berhenti di PT SSS

Ia mengatakan  di ruang singgah ini di siapkan fasilitas ruangan ber-AC, oksigen  dan tempat tidur. “Kami memilih Puskesmas dahulu sebagai ruang singgah karena dianggap cukup efektif untuk memberikan pelayanan kesehatan plus layanan ruang singgah,” ujarnya.

- Advertisement -

Kepala  Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD)  Kota Dumai,  Afri Lagan mengatakan pada, Kamis (19/9) hot spot di Kota Dumai nihil.

“Namun di lapangan, ada titik api berada di lokasi Lubuk Gaung Jalan Sidodadi, titik asap masih banyak menyebar pada areal sekitar 3 hektare  dan potensi titik api ketika panas dan angin kencang,” ujarnya m

Ia mengatakan, pihaknya melakukan pendinginan di Jalan Istiqomah Bukit Timah, dan berharap hari ini (Kamis), bisa tuntas terutama yang mendekati areal Kantor Wali kota Bagan Besar (berbatasan lokasi).

Baca Juga:  Tim Tanjak Kumpulkan Data Masyarakat Hukum Adat

“Memang ‎ saat ini hot spot di Kota Dumai nihil, namun berdasarkan pantauan langsung khususnya di Lubuk Gaung potensi titik api sangat besar dikarenakan titik asap masih banyak secara menyebar,” sebutnya.

Afril  Lagan berharap kepada para lurah dan camat agar menginformasikan ke BPBD, Babinsa atau Babinkamtibmas dengan segera jika ada laporan warga munculnya asap atau api, sehingga tidak meluas. “Tim terus melakukan upaya pemadaman,” tutupnya.
Laporan: Hasanal Bulkiah
Editor: Deslina
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari