SUTT 150 KV Rengat-Tembilahan Beroperasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat PLN dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Tanah Air. Ini dibuktikan dengan diselesaikannya pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilo volt (kV) Rengat-Tembilahan di Provinsi Riau.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) Alland Asqolani menuturkan, kehadiran jaringan transmisi ini akan memperkuat pasokan listrik Sumatera serta  menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

- Advertisement -

"Dengan adanya transmisi ini dapat menurunkan biaya pokok produksi dari rata rata Rp2.691 per kilo watt hour (kWh), menjadi pemanfaatan transfer price menggunakan evakuasi  dari GI Tembilahan dengan penghematan Rp121,73 miliar per tahun," ungkap Alland, Sabtu (19/6).

Dia menjelaskan, jaringan transmisi ini membentang sepanjang 223,46 kilometer sirkuit (kms), dengan 379 tower yang berada di 31 desa dan 8 kecamatan. SUTT 150 KV ini akan menyambungkan sistem kelistrikan Interkoneksi Sumatera hingga Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

- Advertisement -

"PLN berterimakasih atas support dan bantuan semua pihak, stakeholder serta masyarakat, sehingga proyek ini dapat diselesaikan tahun ini. Kami yakin dengan support tersebut proyek-proyek selanjutnya akan segera menyusul," lanjutnya.

Pembangunan tower 150 kV ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang akan meningkatkan keandalan listrik sehingga meningkatkan iklim investasi di Provinsi Riau.

Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat PLN dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Tanah Air. Ini dibuktikan dengan diselesaikannya pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilo volt (kV) Rengat-Tembilahan di Provinsi Riau.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) Alland Asqolani menuturkan, kehadiran jaringan transmisi ini akan memperkuat pasokan listrik Sumatera serta  menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

"Dengan adanya transmisi ini dapat menurunkan biaya pokok produksi dari rata rata Rp2.691 per kilo watt hour (kWh), menjadi pemanfaatan transfer price menggunakan evakuasi  dari GI Tembilahan dengan penghematan Rp121,73 miliar per tahun," ungkap Alland, Sabtu (19/6).

Dia menjelaskan, jaringan transmisi ini membentang sepanjang 223,46 kilometer sirkuit (kms), dengan 379 tower yang berada di 31 desa dan 8 kecamatan. SUTT 150 KV ini akan menyambungkan sistem kelistrikan Interkoneksi Sumatera hingga Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

"PLN berterimakasih atas support dan bantuan semua pihak, stakeholder serta masyarakat, sehingga proyek ini dapat diselesaikan tahun ini. Kami yakin dengan support tersebut proyek-proyek selanjutnya akan segera menyusul," lanjutnya.

Pembangunan tower 150 kV ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang akan meningkatkan keandalan listrik sehingga meningkatkan iklim investasi di Provinsi Riau.

Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya