PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dua warga Riau meninggal sepekan setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menegaskan, dua warga asal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Rokan Hulu (Rohul) itu meninggal bukan disebabkan vaksin, tapi karena penyakit bawaan.
"Warga yang meninggal setelah sepekan vaksin bukan berarti karena vaksinnya. Karena tidak bisa juga setiap orang ada apa-apa atau meninggal dikaitkan dengan vaksin," katanya.
Dijelaskan Mimi, dua warga Riau yang meninggal setelah divaksin itu telah dilakukan investigasi dan observasi oleh Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi Riau.
"Hasil investigasi dan observasi Komda KIPI itu, dua warga yang meninggal bukan disebabkan vaksinasi, tapi karena penyakit yang diderita oleh yang bersangkutan. Itu sudah dijelaskan Komda KIPI, karena itu domainnya mereka segala sesuatu yang terjadi setelah vaksin," jelasnya.
Karena itu, Mimi mengimbau kepada masyarakat tidak perlu takut dengan beredar kabar tentang vaksin yang belum tentu kebenarannya.
"Vaksin ini sudah diuji klinis aman untuk meningkatkan imunitas tubuh. Jadi masyarakat tak perlu khawatir dengan vaksin," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Komda KIPI Riau dr Ligat Pribadi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Riau berjalan. Komda KIPI Riau sudah menerima 56 kasus KIPI. Dari 56 kasus KIPI yang masuk ke Komda KIPI Riau tersebut setelah dilakukan klasifikasi 49 kasus dinyatakan sebagai kasus KIPI ringan.
"Sedangkan tujuh kasus lagi masuk dalam klasifikasi KIPI berat atau serius. Dari tujuh kasus KIPI berat ini ada dua yang meninggal dunia," katanya.
Ligat mengatakan, dari tujuh kasus KIPI berat ini selain dua meninggal dunia, saat ini masih ada satu pasien lagi yang masih dirawat di rumah sakit swasta di Pekanbaru. Kemudian yang empat lagi sudah sembuh.
"Sedangkan dua pasien meninggal dunia setelah sepekan divaksinasi adalah warga Indragiri Hulu dan warga Rokan Hulu," ujarnya.
Untuk informasi update Covid-19 di Riau per hari Jumat (18/6) terdapat penambahan 353 orang, sehingga total 67.204 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau. Pasien sembuh bertambah 388 orang sehingga total 61.947 orang sudah sembuh di Riau. Pasien meninggal dunia bertambah delapan orang sehingga total 1.814 orang meninggal akibat Covid-19 di Riau.
Harus Jamin Ketersediaan Vaksin
Tersendatnya vaksinasi bagi masyarakat di kota Pekanbaru mendapat komentar dari anggota komisi III DPRD Kota Pekanbaru Pangkat Purba. Dia menyayangkan terhentinya proses vaksinasi karena stok vaksin habis, dan jaminan ketersediaan vaksin diminta harus ada jaminan dari pemerintah hingga tercapai herd immunity Desember mendatang.
"Seharusnya jangan sampai terputus proses vaksinasi ini, " kata Pangkat Purba, Jumat (18/6).
Dikatakan politikus Demokrat itu, Pemko sudah menargetkan 725.630 jiwa selesai divaksin hingga akhir tahun, di mana satu orang mendapatkan dua kali vaksin sesuai anjurannya. Dengan apa yang terjadi saat ini, Pangkat menyebutkan senang dengan antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi. Dibuktikan dengan jumlah vaksin yang dikirim Pekanbaru habis tersalurkan, dan saat ini terhenti karena stok menipis.
Kegigihan Pemko Pekanbaru melibatkan semua pihak sampai ke tingkat RT, serta pemuka masyarakat digerakkan untuk mensukseskan vaksinasi.
"Hanya saja soal pendataan harus benar-benar valid dan ini memudahkan laporan. Untuk jumlah vaksin yang disiapkan dan berapa yang sudah divaksin, lalu berapa orang lagi yang belum divaksin. Harus didata dengan baik dan singkron dari tempat-tempat vaksinasi," ujarnya.
Informasinya, disampaikan Pangkat, vaksin dalam perjalanan menuju Pekanbaru, diharapkan dapat segera disalurkan bagi masyarakat yang mau divaksin.
"Soal terjadi penundaan vaksinasi, saya minta Pemko dan Pemprov harus menindaklanjuti. Jangan sampai semangat masyarakat kendur lagi untuk vaksinasi," tambahnya.
Apalagi saat ini peningkatan kasus di Riau masih tinggi. "Ada pula beredar informasi tidak Covid-19 yang menjadi perhatian lagi, karena sudah ada pula yang lebih mengerikan lagi. Ini harus sama-sama diwaspadai varian barunya," ajaknya.
Pangkat mengimbau kepada masyarakat, agar imun tubuhnya baik jangan segan-segan atau khawatir untuk divaksin karena vaksinasi ini menambah kekebalan tubuh.
"Bukan berarti aman dari virus, tapi paling tidak tubuh kita tidak mudah terpapar virus," ujarnya.
Dia juga mengajak agar masyarakat tetap patuh dengan anjuran pemerintah untuk memakai masker, rajin mencuci tangan, dan juga menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
"Penerapan prokes itu harus menjadi nomor satu dipatuhi. Saya sudah vaksin, dan alhamdulillah aman dan halal," katanya.(sol/ayi/gus/wir)