PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Kabut yang menyelimuti Kota Pekanbaru beberapa hari terakhir banyak dikira masyarakat kabut dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pasalnya, dari data yang diperoleh melalui http://www.bmkg.go.id, puluhan titik panas muncul di sejumlah daerah di Provinsi Riau.
Namun, kabut yang menyelimuti Kota Bertuah Pekanbaru dipastikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru (BMKG) Pekanbaru bukan kabut asap akibat karhutla.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Marzuki mengatakan, dari hasil observasi Bukan Kabut Asappihaknya, belum terpantau adanya kabut asap di Kota Pekanbaru. Meskipun berdasarkan pantauan satelit BMKG Pekanbaru ada 35 titik panas berada di Provinsi Riau yang tersebar di enam kabupaten. Di antaranya, Kabupaten Bengkalis 7 titik, Kota Dumai 1 titik, Kabupaten Pelalawan 12 titik, Kabupaten Siak 2 titik, Kabupaten Indragiri Hilir 9 titik, dan Kabupaten Indragiri Hulu 4 titik.
Marzuki meyakinkan kalau kandungan asap tidak ada di dalam kabut tipis yang menyelimuti KotaPekanbaru.
"Udara kabur pada hari ini (kemarin, red) karena haze dan uap air yang ada di lapisan udara permukaan," jelas dia kepada Riau Pos, Kamis (18/2).
Lanjut Marzuki, berdasarakan pengamatan BMKG Pekanbaru dan pantauan satelit, kabut tipis yang menyelimuti Kota Pekanbaru masih berada pada jarak pandang yang aman. Baik untuk penerbangan dan juga pengendara di darat.
"Untuk jarak pandang juga masih minimal 6 km, kategori cukup baik atau aman untuk take off dan landing pesawat," ucapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perlu mengkhawatirkan kondisi cuaca balakangan ini yang diselimuti kabut tipis karena bukan merupakan jerebu seperti yang ditakuti.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran saat membuka lahannya. Sehingga kabut asap seperti beberapa tahun lalu tidak muncul kembali," ucapnya.(ayi)