PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kabupaten Kepulauan Meranti, M Adil mengaku kecewa atas pengangkatan 20 pejabat tinggi pratama (PTP) Pemprov Riau.
Dimana, pelantikan yang dilaksanakan awal pekan ini sama sekali tidak memasukan putra daerah asli Meranti. Kekecewaan itu disampaikan M Adil kepada Riaupos.co, Kamis (18/6/2020).
Kata dia, seharusnya Gubernur Riau (Gubri) memprioritaskan putra asli Meranti. Karena pada saat pencalonan, gubri mendapat banyak dukungan dari masyarakat wilayah pesisir, khususnya Kabupaten Meranti.
"Saya lihat ada warga Meranti menjadi duduk dalam pelantikan tersebut saya selaku putra daerah Meranti merasa sangat kecewa dengan Gubri. Apakah putra Meranti tidak ada yang baik? Padahal dia didukung dari pesisir," sebut Adil.
Saat ditanya ada dua pejabat yang berasal dari Pemkab Meranti, Adil menyebut bahwa keduanya bukanlah putra asli Meranti. Dari pengakuan Adil, kekecewaan yang dirasakan tidak hanya datang dari dirinya.
Melainkan juga seluruh masyarakat Meranti.
"Saya, tidak sedikit masyarakat yang menanyakan kenapa tidak ada putra asli Meranti. Banyak masyarakat yang kecewa. Saya minta Pak Gub jangan lukai hati masyarakat Meranti yang waktu pilgubri sepenuh nya memberikan dukungan," sambung Adil.
Selain persoalan tidak adanya putra asli Meranti yang duduk disusunan pejabat pemprov, Adil juga menyinggung janji Syamsuar saat kampanye dulu. Dimana mantan bupati Siak dua periode itu berjanji akan memfokuskan pembangunan di daerah pesisir.
Namun kenyataannya setelah dua tahun menjabat tidak ada satupun janji yang direalisasikan. Termasuk pembangunan yang berasal dari APBD Provinsi Riau sejak tahun 2019 maupun 2020 ini.
"Makanya saya menilai enggak komitmen," sambungnya.
Untuk diketahui, Gubernur Riau Syamsuar baru saja melantik 20 pejabat tinggi pratama (PTP). Dimana pelantikan tersebut dilangsungkan pada Senin (15/6/2020) di Gedung Menara Dang Merdu, Bank Riau Kepri. Dari informasi yang dihimpun Riaupos.co, ada dua orang pejabat yang berasal dari Kabupaten Meranti. Yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ir Mamun Murod MM MH. Dimana sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Bappeda Kepulauan Meranti.
Kemudian ada nama Kepala Badan Pendapatan Daerah Riau Herman SE MT yang sebelumnya menjabat Kepala PU Meranti. Herman sendiri berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir.
Dari data yang dihimpun Riaupos.co melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat lima orang pejabat daerah setempat yang mengikuti lelang jabatan tertinggi pratama Pemprov Riau tersebut.
Lima pejabat tersebut mulai dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kepulauan Meranti H Herman ST, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Makmun Murod, yang keduanya telah melenggang ke Provinsi Riau.
Sementara tiga orang lainnya telah dinyatakan gagal menduduki jabatan yang diinginkan. Tiga orang tersebut adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM (Perindagkop-UKM) Azza Fahroni, Eks Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edy Afrizal, dan Kabag Ekonomi Setdakab Meranti Abu Haniffah.
Mereka putra daerah kelahiran Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari Eks Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edy Afrizal, dan Kabag Ekonomi Setdakab Meranti Abu Hanifah.
Ketika dikonfirmasi, Kabag Ekonomi Setdakab Meranti Abu Haniffah mengaku tidak kecewa atas keputusan Gubri Syamsuar. Walaupun hanya dua kandidat dari Kepulauan Meranti yang lolos bukan kelahiran daerah setempat.
"Kecewa? Tidaklah. Saya rasa ada pertimbangan lain dari Gubri yang mesti diutamakan selain asal dan tempat kelahiran. Karena jabatan tersebut adalah jabatan strategis yang nakhodanya harus benar-benar diseleksi secara matang oleh Gubri," ungkap Abu kepada Riaupos.co.
Jika ada yang tidak terima atas keputusan Gubri seperti yang dilontarkan oleh H Adil, ia menilai suatu hal yang wajar.
"Keputusan, biasa ada yang pro dan kontra. Tidak lolos berkompetisi dalam mendapatkan sebuah jabatan dengan cara yang benar itu hal yang wajar. Yang penting ada niat dari saya pribadi untuk membangun Riau lebih baik. Caranya ikut seleksi. Jika tidak lolos ya tak apa-apa. Yang penting sudah berusaha," ungkapnya.
Di sisi lain, Eks Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edy Afrizal belum berhasil diminta tanggapannya. Terkait keberadaannya saat ini tidak lagi menjabat di Lingkungan Pemda Meranti dan telah pindah tugas di salah satu OPD Pemprov Riau. Dihubungi Riaupos.co melalui panggilan telpon genggam, nomor tujuan tidak aktif.
Laporan: Afiat Ananda/Wira Saputra (Pekanbaru/Selatpanjang)
Editor: Eko Faizin