BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend (Inf) MS Fadillah secara resmi melepas peserta latihan Pratugas Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat di Lapangan Yonif 132/Bima Sakti, Senin (17/6) siang. Pada latihan pratugas ini tidak kurang dari 400 prajurit infantri TNI AD ambil bagian.
Bersama prajurit tambahan dari beberapa kesatuan, mereka akan dipratugaskan di perbatasan Timur Leste sekitar Juli 2019 mendatang.
Pangdam bintang dua ini mengingatkan prajurit bahwa latihan ini untuk meningkatkan kemampuan. Latihan menurutnya agar dijadikan sarana membekali pengetahuan, khususnya yang belum pernah bertugas di Timor Timur.
‘’Saya berharap prajurit memperoleh prestasi maksimal, melalui belajar, berlatih dengan benar dan bertanggung jawab. Belajarlah taktik dan teknik pertempuran dengan serius, kuasailah kemampuan teritorial, baik perorangan maupun satuan,’’ pesan Pangdam.
Pangdam mengakui, tugas ini tidaklah ringan. Tapi para prajurit harus menanamkan dalam hati mereka bahwa tugas ini adalah sebuah kehormatan. Maka dari itu, sebelum keberangkatan, dirinya meminta seluruh peserta agar siapkan mental dan fisik dengan baik.
‘’Pratugas ini akan berlangsung selama sembilan bulan, maka siapkanlah mental dan fisik yang baik. Ikuti semua aturan dan petunjuk dari penyelenggara. Hindari terjadi pelanggaran, perhatikan pengamanan kegiatan. Jangan lupa, selalu jaga hubungan baik dengan masyarakat, termasuk pemerintah, tokoh adat dan tokoh masyarakat,’’ terangnya.
Sebelum pelepasan latihan, Pangdam lebih dulu menyapa prajurit lewat acara lari pagi, hiburan dan bagi-bagi cenderamata bersama para prajurit. Pada kesempatan itu, Pangdam berpesan dengan tegas agar para prajurit menjaga kesehatan. Itulah alasan dirinya membawa anggota lari pagi sebagai agenda pertama kunjungan kerjanya ke Kampar pada hari itu.
‘‘Saya datang sempatkan olahraga untuk menjaga kesehatan kita. Jangan baru 39 tahun sudah stroke. Kalau di batalyon mereka lebih teratur, tapi yang diluar kadang kurang teratur. Apalagi mereka ikut bertugas kadang sebentar-sebentar ada karhutla, ada banjir hingga waktu tersita. Saya minta jagalah kesehatan, walaupun sederhana. Sekarang kita gak kena, tapi 4 atau 5 tahun lagi siapa tahu,’’ sebut Pangdam.
Mantan Kapuspen TNI ini menyebutkan, pesannya ini tidak hanya berlaku bagi para prajurit. Tapi juga bagi ibu-ibu Persit. Olahraga yang diminta tidak perlu harus kompleks hingga memerlukan alat. Menurutnya, cukup lari pagi saja yang bisa diatur sendiri. Dirinya meminta minimal sepekan harus dapat dua atau tiga hari lari bagi prajurit.
‘’Tak perlu olahraga macam-macam sampai pakai alat segala. Jalan cepat atau lari saja sudah cukup tapi rutin. Bagi kita prajurit, kesehatan yang paling utama, yang paling merasakan itu kalau sehat itu keluarga, keluarga yang pertama merasakan,’’ sebut Pangdam.(nda)