PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jajaran Pengurus PWI Riau yang dipimpin langsung Ketua PWI Riau, H Zulmansyah Sekedang, membesuk wartawan dan sastrawan senior Riau, H Makmur Hendrik. Novelis dan cerpenis yang terbilang di masanya itu masih belum pulih setelah menjalani operasi tulang tengkuk, sekitar sebulan lalu.
Mereka tiba di rumah mantan komisioner KPU Riau dan Pekanbaru tersebut sekitar pukul 15.00 WIB di Jl Gunung Kidul Gg Inhil Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, Selasa (18/2/2020).
Selain Zulmansyah, ikut juga pengurus lainnya seperti Wakil Ketua Bidang Organisasi, Novrizon Burman; Wakil Ketua Bidang Kerja Sama dan Luar Negeri, Abdul Kadir Bey; Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Hary B Kori'un; Sekretaris Dewan Penasehat, Ir Fendri Jaswir; Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo), Raja Isyam Azwar; Wakil Ketua Seksi Lingkungan Hidup, Zulmiron; serta beberapa pengurus dan anggota PWI lainnya seperti Moralis (Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia [SMSI] Riau), Fitriady Syam, Fitrah Dayun, dan Yendrizal.
Meski tak bisa bangun dan tetap terbaring di tempat tidur di kamarnya, Makmur Hendrik sangat senang dengan kehadiran para wartawan yang membesuknya. Dia bercerita pengalamanannya saat masih menjadi wartawan dan hubungannya dengan teman-temannya ketika itu.
Kata Makmur, dia sengaja memberitahu ke Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang, bahwa dia masih sakit setelah menjalani operasi. Katanya, sebagai anggota PWI seumur hidup, dia ingin teman-temannya tahu kondisinya sekarang.
"Saya senang dan terima kasih teman-teman datang menjenguk saya. Ini membuat saya merasa tak sendirian menghadapi penyakit ini," ujar Makmur Hendrik dalam pertemuan yang penuh canda dan tawa tersebut.
Makmur menjelaskan, penyakit yang dideritanya di usia 72 tahun tersebut adalah akibat dari saat dirinya masih muda dan hobi olahraga beladiri. Selain mendalami pencaksilat hingga menjadi Ketua IPSI Sumatra Barat (Sumbar) dan Riau, Makmur juga mencintai olahraga judo. Nah, saat latihan judo, dia sempat dibanting oleh lawannya dan kepalanya yang lebih dulu menyentuh matras.
Ketika masih muda –saat itu masih berusia 22 tahun— semuanya tak terasa. Dia hanya merasa sempoyongan selama sekitar satu menit. Setelah itu semuanya kembali normal. Namun, 50 tahun kemudian, saat ini, ada penyakit yang datang. Ada tulang yang tumbuh di tengkuknya.
“Kata dokter, tulang tumbuh itu muncul akibat bantingan judo 50 tahun lalu,” ujar penulis novel serial terkenal Tikam Samurai, Giring-Giring Perak, dan Melintas Badai ini.
Dalam kesempatan tersebut Zulmansyah menyampaikan salam dari semua wartawan anggota PWI Riau yang mendoakan agar lelaki kelahiran Buluhcina, Kampar, tersebut cepat sembuh dan bisa menjalankan kerutinan sehari-hari. Zulmansyah juga berharap mantan wartawan Singgalang (Padang) dan Genta (Pekanbaru) ini tabah dalam menghadapi penyakit tersebut.
“Kami semua berdoa untuk kesembuhan Bang Makmur,” ujar Zulmansyah.
Laporan: */Eka Gusmadi Putra
Editor: Deslina