Rabu, 18 September 2024

Rapid Test di Zona Merah, 10 Reaktif

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tren penambahan kasus positif Covid-19 di Riau stagnan, Sabtu (16/5). Ya, kemarin tak ada penambahan pasien positif dan tetap 95 orang. Sebaliknya, tingkat kesembuhan pasien positif justru terus bertambah menjadi 54. Sementara itu, kemarin juga digelar rapid test di zona merah yakni Kelurahan Delima dan Kelurahan Tobek Godang Tampan. Hasilnya, 10 warga reaktif.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Mulyadi mengatakan, di Kelurahan Tobek Godang diikuti sebanyak 203 orang dan yang reaktif sebanyak sembilan orang. Sementara untuk di Kelurahan Delima diikuti 116 orang dan dan reaktif satu orang. Total yang reaktif di dua Kelurahan tersebut sebanyak 10 orang.

“Ke depan, kami kembali akan melaksanakan rapid test di Kelurahan Sidomulyo Barat, masih wilayah seputaran Kecamatan Tampan. Target kami terutama yang masuk di wilayah zona merah. Dan tidak menutup kemungkinan juga akan melaksanakan rapid test di wilayah atau kecamatan lainnya,” ujar Mulyadi kepada Riau Pos, Sabtu (16/5).

Setelah dilakukan rapid test maka 10 orang yang reaktif akan kembali dilakukan uji swab di Rumah Sakit Madani Pekanbaru, dan spesimennya akan dikirim ke laboratorium di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Hasilnya akan keluar dalam waktu tiga atau empat hari ke depan.

- Advertisement -

“Reaktif itu artinya dia sudah ada antibodi terhadap virus itu. Antivirus atau antibodinya kami buktikan dengan hasil swab dan hasil lab apakah virusnya sudah mati atau masih aktif. Intinya yang reaktif itu ada gejala Covid-19 tetapi untuk memastikan apakah virus itu masih aktif atau tidaknya tentu menunggu hasil lab. Dari hasil lab tersebut kami maka kami bisa memastikan dia postif atau tidak,” terangnya.

Sementara, Wahyu salah seorang warga di Kelurahan Tobek Godang mengatakan, tidak mengetahui akan ada pelaksanaan rapid test di wilayahnya. Ia baru mengetahui ketika ada kegiatan pembukaan pelaksanaan penyemprotan disinfektan dan rapid test di Jalan Damai Kelurahan Tobek Godang.

- Advertisement -

“Mudah-mudahan dengan adanya rapid test ini bisa mencegah atau mengantisipasi meluasnya/menekan penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Kecamatan Tampan yang menjadi zona merah Covid-19. Dan saya berharap juga agar rapid test ini bisa dilaksanakan di seluruh wilayah di masing-masing kecamatan di Kota Pekanbaru,” harapnya.

Baca Juga:  "Surga-Neraka" di Rupat Utara

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru yang juga ketua PMI Kota Pekanbaru, M Noer mengungkapkan, Kecamatan Tampan masuk dalam kawasan zona merah Covid-19. Oleh sebab itu, dilakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test massal. Tenaga kesehatan yang diturunkan sebanyak 346 orang danpenyemprotan disinfektan melibatkan tim dari Damkar.

Sedangkan, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan, rapid test bertujuan mencegah atau menekan penyebaran virus corona lebih luas lagi dan agar petugas kesehatan bisa mengetahui siapa saja orang yang berpotensi menyebarkan virus corona sehingga bisa diakukan tindakan pencegahan agar jumlah kasus Covid-19 tidak semakin bertambah.

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat di Kota Pekanbaru agar mengikuti imbauan pemerintah. “Kami akan terus melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan melakukan rapid test massal di wilayah-wilayah zona merah di kecamatan lainnya,” ujarnya.

Upaya pencegahan Covid-19 di wilayah zona merah (Kecamatan Tampan) ini kerja sama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru (dinas dan OPD terkait), kecamatan, lurah, MUI, forum RT/RW, tokoh masyarakat, mahasiswa dan organisasi lainnya.

Berdasarkan data pemantauan Covid- 19 warga Pekanbaru yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, hingga Sabtu (16/5) tercatat sudah 239 PDP dinyatakan sembuh dari total 451 kasus yang ada. Dari jumlah total itu 169 orang di antaranya masih dirawat dan 50 orang meninggal dunia.

Untuk kasus konfirmasi positif Covid- 19 sudah dua hari sejak Jumat (15/5) tak ada penambahan masih berjumlah sebanyak 39 kasus. Dari jumlah tersebut, 26 orang di antaranya sudah sembuh, 9 orang masih dirawat dan 4 orang meninggal dunia.

‘’Untuk kasus positif Covid- 19 di Kota Pekanbaru hari ini (kemarin, red) tak ada penambahan masih berjumlah 39 kasus. PDP  tambah 4 orang dan total jadi 451 kasus,  239 sudah sembuh, 162 masih dirawat dan 50 orang meninggal dunia,’’ jelas Mulyadi.

Baca Juga:  Tekan Angka Kecelakaan di Tol Permai, Polisi Rutinkan Pengawasan dengan Speed Gun

Untuk orang dalam pemantauan (ODP), terjadi penambahan kasus sebanyak 232 orang sehingga total sebanyak 4.630 orang. Dari jumlah tersebut 456 orang masih dalam pemantauan dan  4.174 selesai pemantauan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyambut gembira terkait perkembangan kasus pasien positif Covid-19 di Riau, kemarin. “Alhamdulillah tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 di Riau hari ini (kemarin, red). Tetapi kita bersyukur ada satu pasien yang sembuh yakni R (46) warga Kabupaten Kampar,” ujar Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (16/5).

Melihat data yang ada, Mimi optimis kemungkinan pasien positif Covid-19 di Riau yang sehat saat ini lebih besar. Persentasenya mencapai 54 persen. “Sehingga jumlah pasien yang sembuh lebih banyak dibandingkan pasien yang dirawat. Tentu ini merupakan hal yang baik,” sebutnya.

Sedangkan, untuk orang dalam pemantauan (ODP) hingga saat ini berjumlah 60.457, di mana 54.529 yang sudah selesai menjalani pemantauan dan 5.928 yang masih menjalani pemantauan. “Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total berjumlah 1.083. Yang sudah dinyatakan sehat ada 832, meninggal 120 dan yang masih dirawat sebanyak 131,” jelasnya.

Khusus untuk PDP, Mimi mengatakan jika dilihat dari jenis kelamin. Laki-laki masih mendominasi PDP di Riau yakni mencapai 640 pasien atau 59,1 persen. Sedangkan perempuan 443 pasien atau 40,9 persen. “Kalau berdasarkan umur, PDP di Riau masih didominasi usia 18-40 tahun yakni mencapai 435 orang, 40-60 tahun 354 orang, diatas 60 tahun 169 orang, 5-18 tahun 77 orang dan 0-5 tahun 48 orang,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga terus mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan Covid 19 di Riau seperti menggunakan masker jika keluar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta melakukan physical distancing.

“Kemudian juga, jaga pola hidup bersih dan sehat. Rajin berolahraga, makan buah dan sayur serta istirahat yang cukup. Jika tidak ada keperluan mendesak, lebih baik dirumah saja,” imbaunya.(sol/dof/ali/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

 

 

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tren penambahan kasus positif Covid-19 di Riau stagnan, Sabtu (16/5). Ya, kemarin tak ada penambahan pasien positif dan tetap 95 orang. Sebaliknya, tingkat kesembuhan pasien positif justru terus bertambah menjadi 54. Sementara itu, kemarin juga digelar rapid test di zona merah yakni Kelurahan Delima dan Kelurahan Tobek Godang Tampan. Hasilnya, 10 warga reaktif.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Mulyadi mengatakan, di Kelurahan Tobek Godang diikuti sebanyak 203 orang dan yang reaktif sebanyak sembilan orang. Sementara untuk di Kelurahan Delima diikuti 116 orang dan dan reaktif satu orang. Total yang reaktif di dua Kelurahan tersebut sebanyak 10 orang.

“Ke depan, kami kembali akan melaksanakan rapid test di Kelurahan Sidomulyo Barat, masih wilayah seputaran Kecamatan Tampan. Target kami terutama yang masuk di wilayah zona merah. Dan tidak menutup kemungkinan juga akan melaksanakan rapid test di wilayah atau kecamatan lainnya,” ujar Mulyadi kepada Riau Pos, Sabtu (16/5).

Setelah dilakukan rapid test maka 10 orang yang reaktif akan kembali dilakukan uji swab di Rumah Sakit Madani Pekanbaru, dan spesimennya akan dikirim ke laboratorium di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Hasilnya akan keluar dalam waktu tiga atau empat hari ke depan.

“Reaktif itu artinya dia sudah ada antibodi terhadap virus itu. Antivirus atau antibodinya kami buktikan dengan hasil swab dan hasil lab apakah virusnya sudah mati atau masih aktif. Intinya yang reaktif itu ada gejala Covid-19 tetapi untuk memastikan apakah virus itu masih aktif atau tidaknya tentu menunggu hasil lab. Dari hasil lab tersebut kami maka kami bisa memastikan dia postif atau tidak,” terangnya.

Sementara, Wahyu salah seorang warga di Kelurahan Tobek Godang mengatakan, tidak mengetahui akan ada pelaksanaan rapid test di wilayahnya. Ia baru mengetahui ketika ada kegiatan pembukaan pelaksanaan penyemprotan disinfektan dan rapid test di Jalan Damai Kelurahan Tobek Godang.

“Mudah-mudahan dengan adanya rapid test ini bisa mencegah atau mengantisipasi meluasnya/menekan penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Kecamatan Tampan yang menjadi zona merah Covid-19. Dan saya berharap juga agar rapid test ini bisa dilaksanakan di seluruh wilayah di masing-masing kecamatan di Kota Pekanbaru,” harapnya.

Baca Juga:  8 Gembong Narkoba Dituntut Mati

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru yang juga ketua PMI Kota Pekanbaru, M Noer mengungkapkan, Kecamatan Tampan masuk dalam kawasan zona merah Covid-19. Oleh sebab itu, dilakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test massal. Tenaga kesehatan yang diturunkan sebanyak 346 orang danpenyemprotan disinfektan melibatkan tim dari Damkar.

Sedangkan, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan, rapid test bertujuan mencegah atau menekan penyebaran virus corona lebih luas lagi dan agar petugas kesehatan bisa mengetahui siapa saja orang yang berpotensi menyebarkan virus corona sehingga bisa diakukan tindakan pencegahan agar jumlah kasus Covid-19 tidak semakin bertambah.

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat di Kota Pekanbaru agar mengikuti imbauan pemerintah. “Kami akan terus melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan melakukan rapid test massal di wilayah-wilayah zona merah di kecamatan lainnya,” ujarnya.

Upaya pencegahan Covid-19 di wilayah zona merah (Kecamatan Tampan) ini kerja sama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru (dinas dan OPD terkait), kecamatan, lurah, MUI, forum RT/RW, tokoh masyarakat, mahasiswa dan organisasi lainnya.

Berdasarkan data pemantauan Covid- 19 warga Pekanbaru yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, hingga Sabtu (16/5) tercatat sudah 239 PDP dinyatakan sembuh dari total 451 kasus yang ada. Dari jumlah total itu 169 orang di antaranya masih dirawat dan 50 orang meninggal dunia.

Untuk kasus konfirmasi positif Covid- 19 sudah dua hari sejak Jumat (15/5) tak ada penambahan masih berjumlah sebanyak 39 kasus. Dari jumlah tersebut, 26 orang di antaranya sudah sembuh, 9 orang masih dirawat dan 4 orang meninggal dunia.

‘’Untuk kasus positif Covid- 19 di Kota Pekanbaru hari ini (kemarin, red) tak ada penambahan masih berjumlah 39 kasus. PDP  tambah 4 orang dan total jadi 451 kasus,  239 sudah sembuh, 162 masih dirawat dan 50 orang meninggal dunia,’’ jelas Mulyadi.

Baca Juga:  Realisasi Investasi Provinsi Riau Capai Peringkat Enam Nasional

Untuk orang dalam pemantauan (ODP), terjadi penambahan kasus sebanyak 232 orang sehingga total sebanyak 4.630 orang. Dari jumlah tersebut 456 orang masih dalam pemantauan dan  4.174 selesai pemantauan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyambut gembira terkait perkembangan kasus pasien positif Covid-19 di Riau, kemarin. “Alhamdulillah tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 di Riau hari ini (kemarin, red). Tetapi kita bersyukur ada satu pasien yang sembuh yakni R (46) warga Kabupaten Kampar,” ujar Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (16/5).

Melihat data yang ada, Mimi optimis kemungkinan pasien positif Covid-19 di Riau yang sehat saat ini lebih besar. Persentasenya mencapai 54 persen. “Sehingga jumlah pasien yang sembuh lebih banyak dibandingkan pasien yang dirawat. Tentu ini merupakan hal yang baik,” sebutnya.

Sedangkan, untuk orang dalam pemantauan (ODP) hingga saat ini berjumlah 60.457, di mana 54.529 yang sudah selesai menjalani pemantauan dan 5.928 yang masih menjalani pemantauan. “Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total berjumlah 1.083. Yang sudah dinyatakan sehat ada 832, meninggal 120 dan yang masih dirawat sebanyak 131,” jelasnya.

Khusus untuk PDP, Mimi mengatakan jika dilihat dari jenis kelamin. Laki-laki masih mendominasi PDP di Riau yakni mencapai 640 pasien atau 59,1 persen. Sedangkan perempuan 443 pasien atau 40,9 persen. “Kalau berdasarkan umur, PDP di Riau masih didominasi usia 18-40 tahun yakni mencapai 435 orang, 40-60 tahun 354 orang, diatas 60 tahun 169 orang, 5-18 tahun 77 orang dan 0-5 tahun 48 orang,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga terus mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan Covid 19 di Riau seperti menggunakan masker jika keluar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta melakukan physical distancing.

“Kemudian juga, jaga pola hidup bersih dan sehat. Rajin berolahraga, makan buah dan sayur serta istirahat yang cukup. Jika tidak ada keperluan mendesak, lebih baik dirumah saja,” imbaunya.(sol/dof/ali/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari