PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kedatangan vaksin di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis vaksin jadi dari Sinovac Biotech kini berada di fasilitas ruang penyimpanan khusus PT Bio Farma (Persero). Ini Belum termasuk jatah untuk Provinsi Riau, yang dijanjikan akan mendapatkan 4 juta dosis.
“Pendistribusian untuk Riau, belum lagi. Vaksin yang datang akan diprioritaskan nantinya untuk penangganan di Propinsi yang tingkat kasus Covid-19 positifnya cukup tinggi seperti Pulau Jawa dan Bali,’’ jelas Kadiskes Provinsi Riau Dr Hj Mimi Yuliani Nazir Apt,MM menjawab pertanyaan peserta Webinar Pers yang ditaja PWI Riau bersama SKK Migas dan KKKS Wilayah Riau, Rabu (16/12/2020).
Siapa saja akan menjadi prioritas pertama dalam pemberian vaksin itu nanti di Riau, Mimi mengatakan mereka yang berada di garda terdepan yaitu, tenaga medis, TNI, pegawai, serta mereka yang berusia di atas 58 tahun, yang dianggap berusia lanjut dan merupakan kelompok yang paling rentan terinfeksi virus corona.
Pendistribusian vaksin dari pusat nantinya langsung ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan selanjutnya akan didistribusikan ke Diskes Kabupaten, secara berjenjang ke didistribusikan ke puskesmas kota, dan kecamatan dan desa.
Mengingat vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan pada suhu tertentu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau memang harus menyiapkan segala sesuatunya.
“Ini kami lagi persiapan. Karena pendistribusian vaksin itu juga berproses. Saat ini vaksin sedang dilakukan persetujuan untuk penggunaan, EUA oleh BPOM sesuai scientific dan ketentuan perundang-undangan,” jelasnya.
Ditanya soal harga vaksin nantinya, Mimi mengatakan belum tahu. Karena vaksin yang datang saat ini dibiayai oleh negara. Pemberian gratis, khusus mereka yang masuk prioritas berada di garda terdepan tadi.
“Soal harga, saat ini belum ada informasinya. Kita menunggu kebijakan pemerintah, apakah akan gratis diberikan ke masyarakat, atau berbayar belum ada informasi soal itu,’’tambah Mimi.
Laporan : Deslina (Pekanbaru)
Editor : M Ali Nurman