PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi menyatakan bahwa tidak akan dilakukan penyekatan jalan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Selama libur Nataru pemberlakuan PPKM disesuaikan dengan kondisi dan situasi penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah di Riau.
"Upaya penanganan Covid-19 di daerah selama Nataru berlangsung tetap akan merujuk pada ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Yang jelas penyekatan jalan tidak ada," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemberlakuan aturan juga akan disesuaikan dengan status PPKM di masing-masing daerah. Hal tersebut juga akan diatur nantinya.
"Misalnya di Pekanbaru jika PPKM level 1, ya aturan yang diberlakukan tetap aturan PPKM level 1. Tetapi, memang ada kebijakan khusus tambahan di saat Nataru," jelasnya.
Adapun ketentuan khusus yang nantinya akan diberlakukan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 saat Nataru, seperti cuti ASN tetap ditiadakan. Tempat-tempat berkegiatan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan dan destinasi wisata kapasitas diperbolehkan.
"Sedangkan untuk syarat perjalanan, tetap diberlakukan sebagaimana ketentuan terbaru yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni wajib vaksin dua kali, swab antigen berlaku 1×24 jam, atau swab PCR berlaku tiga hari," paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, untuk update Covid-19, per Selasa (14/12) bertambah delapan pasien, dengan demikian maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.502 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah empat pasien, sehingga total 124.342 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih sebanyak 4.117 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak empat orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 39 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 43 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 201 orang dan yang isolasi dirumah sakit 40 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 153.679 meninggal dunia 507 orang.
Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(sol)