Sabtu, 23 November 2024
spot_img

KSAU: Mesin Hawk 209 Lose Power Sepulang Latihan Rutin Berlokasi Tembak di Siabu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo turun langsung ke lokasi kejadian jatuhnya pesawat Hawk 209, Senin (15/6/2020). Terkait pesawat tempur jatuh bernomor registrasi TT-0209 dengan pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru, menurutnya penyebab kecelakaan masih dalam investigasi. Namun informasi awal disebut lose power engine.

Demikian disampaikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam konferensi pers di ruangan Arjuna Base Ops Lanud RSN Pekanbaru sekitar pukul 14.00 WIB. Ia langsung tiba dari Jakarta beberapa jam setelah kejadian naas menimpa alutsista tersebut.

"Salah satu pesawat TNI AU, jenis Hawk 209 TT-0209 dengan awak Lettu Pnb Apriyanto Ismail mengalami accident dan menimpa dua rumah warga," kata KSAU.

Baca Juga:  Momentum Evaluasi dan Introspeksi

Disebutkan juga kondisi pilot saat ini baik. Lettu Pnb Apriyanto Ismail saat ini berada di RSAU dr Soekirman Lanud Rsn Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dijelaskan KSAU yang juga didampingi Danlanud RSN Marsma TNI Ronny Irianto Moningka ST MM, Pangkoopsau 1 Marsma TNI Tri Bowo Budi, seperti biasa melakukan latihan rutin menembak dengan lokasi tembak Siabu, Kampar.

Dimana yang terbang Senin pagi, tiga pesawat tempur jenis Hawk. Namun pesawat yang di awaki Lettu Pnb Apriyanto Ismail mengalami accident, berjarak lebih kurang 2 kilo meter dari landasan. 

"Saat kembali, urut-urutan 1, 2, dan 3. Pesawat yang ketiga dalam persiapan landing mengalami kecelakaan dengan ketinggian 500 kaki, penerbang melaporkan terjadi keanehan pada mesin pesawat diikuti dengan lampu tanda bahaya pesawat, lalu mesin pesawat kehilangan tenaga (lose power)," jelasnya.

Baca Juga:  Hujan, Perbaikan Jalan Batang Cenaku Terkendala

Disebutkan KSAU, pilot sempat melakukan komunikasi dan akan memutuskan untuk eject atau loncat dari pesawat menggunakan kursi pelontar pilot.

"Syukur alhamdulilah penerbangnya dapat mendarat dengan selamat, namun kursi lontar nya menimpa rumah warga, begitu juga pesawatnya pun menimpa rumah warga," kata KASAUDisampaikan lagi, setelah penerbang eject pakai kursi lontar, pesawatnya jatuh lebih kurang 1,5 KM dari landasan, dan pesawat tempur itu menimpa dua rumah warga. 

"Beruntungnya, dan Alhamdulillah tidak ada orang dalam rumah tersebut," ungkapnya.

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo turun langsung ke lokasi kejadian jatuhnya pesawat Hawk 209, Senin (15/6/2020). Terkait pesawat tempur jatuh bernomor registrasi TT-0209 dengan pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru, menurutnya penyebab kecelakaan masih dalam investigasi. Namun informasi awal disebut lose power engine.

Demikian disampaikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam konferensi pers di ruangan Arjuna Base Ops Lanud RSN Pekanbaru sekitar pukul 14.00 WIB. Ia langsung tiba dari Jakarta beberapa jam setelah kejadian naas menimpa alutsista tersebut.

- Advertisement -

"Salah satu pesawat TNI AU, jenis Hawk 209 TT-0209 dengan awak Lettu Pnb Apriyanto Ismail mengalami accident dan menimpa dua rumah warga," kata KSAU.

Baca Juga:  Dirikan Posko Pemantauan Perbatasan

Disebutkan juga kondisi pilot saat ini baik. Lettu Pnb Apriyanto Ismail saat ini berada di RSAU dr Soekirman Lanud Rsn Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut.

- Advertisement -

Dijelaskan KSAU yang juga didampingi Danlanud RSN Marsma TNI Ronny Irianto Moningka ST MM, Pangkoopsau 1 Marsma TNI Tri Bowo Budi, seperti biasa melakukan latihan rutin menembak dengan lokasi tembak Siabu, Kampar.

Dimana yang terbang Senin pagi, tiga pesawat tempur jenis Hawk. Namun pesawat yang di awaki Lettu Pnb Apriyanto Ismail mengalami accident, berjarak lebih kurang 2 kilo meter dari landasan. 

"Saat kembali, urut-urutan 1, 2, dan 3. Pesawat yang ketiga dalam persiapan landing mengalami kecelakaan dengan ketinggian 500 kaki, penerbang melaporkan terjadi keanehan pada mesin pesawat diikuti dengan lampu tanda bahaya pesawat, lalu mesin pesawat kehilangan tenaga (lose power)," jelasnya.

Baca Juga:  Hujan, Perbaikan Jalan Batang Cenaku Terkendala

Disebutkan KSAU, pilot sempat melakukan komunikasi dan akan memutuskan untuk eject atau loncat dari pesawat menggunakan kursi pelontar pilot.

"Syukur alhamdulilah penerbangnya dapat mendarat dengan selamat, namun kursi lontar nya menimpa rumah warga, begitu juga pesawatnya pun menimpa rumah warga," kata KASAUDisampaikan lagi, setelah penerbang eject pakai kursi lontar, pesawatnya jatuh lebih kurang 1,5 KM dari landasan, dan pesawat tempur itu menimpa dua rumah warga. 

"Beruntungnya, dan Alhamdulillah tidak ada orang dalam rumah tersebut," ungkapnya.

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari