Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Budi Harapkan Uluran Tangan Dermawan

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — TUBERCULOSIS atau biasa disebut TBC, bukan penyakit main-main. Kalau tidak ditangani serius akan menggerogoti seluruh tubuh. Inilah yang dialami Budi Herpami. Pria 28 tahun yang tinggal di RT 01 RW 03, Dusun Koto Bangun, Desa Salo, Kecamatan Salo ini mengalami TBC. Kondisi tubuhnya menyayat hati siapapun yang melihatnya. Budi terlihat kurus bak tinggal tulang.

Budi kini dirawat ibunya, Purwati. Ibu Budi ini tidak mampu mengobati anaknya, bahkan kini membiayai hidup merekapun susah. Apalagi Purwati hanya mengandalkan keahliannya sebagai pemijat. Itupun kalau ada pelanggan yang memanggil untuk menggunakan jasa pijatnya. Kini kondisi semakin sulit, karena dirinya juga harus menjaga anaknya yang sakit.

Purwati menyebutkan, anaknya kini tidak bisa apa-apa lagi. Sudah seperti kembali menjadi bayi. Budi kini terpaksa menggunakan pampers atau pembalut setiap hari. Sejak sakit, berat badan Budi turun drastis. Begitu juga kondisi kakinya yang seperti hanya tersisa kulit dan tulang tanpa otot. Jangankan berjalan, menopang tubuh saja kini Budi sudah tidak mampu.

Baca Juga:  Begini Kondisi Sopir Minibus yang Tabrak Truk di Tol Permai

Purwati menyebutkan, sudah enam bulan putranya itu tidak bisa bergerak. Hanya bisa berbaring saja. Apapun aktivitas Budi saat ini sangat bergantung pada ibu kandungnya itu. Walau begitu, Budi punya tekad kuat ingin sembuh. Dirinya tidak pernah merasa putus asa. Di tengah nafas yang tersengal, karena harus dibantu peralatan untuk bernafas, Budi berkata ia ingin kembali bekerja dan juga ingin menikah bila sudah sembuh kelak.

"Saya ingin sehat seperti dulu. Saya mau bekerja bantu orang tua, lalu menikah," ucap Budi. Berobatpun kini Budi tidak mampu karena kekurangan biaya. Hidup Budi kinipun sangat bergantung pada tabung oksigen.

Seperti disebutkan Purwati, anaknya itu bahkan tidak bisa berbicata kalau tidak dibantu dengan pernafasan tabung oksigen itu. Purwati mengakui, selama Budi sakit sudah banyak pihak yang membantu. Namun bantuan selama ini belum cukup untuk membawa Budi berobat secara serius. Dirinya merasa sangat iba pada puranya itu.

Baca Juga:  Warga Desa Kota Lama, Inhu, Tangkap Buaya

"Saya ingin anak saya mendapatkan perawatan medis yang semestinya. Mudah-mudahan ada yang bermurah hati pada kami. Saya hanya ingin anak saya sembuh seperti sedia kala," ucap Purwati berurai air mata.

Keluarga Budi sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan. Setidaknya, Budi dapat mengecap pengobatan dan perawatan yang layak atas penyakit TBC yang dideritanya. Masyarakat yang tergerak hatinya untuk membantu, bisa langsung mendatangi kediaman keluarga Budi di Salo. Purwati menyebutkan, siapaun bisa menghubungi keluarga ini lewat nomor telpon 0821 7284 1619. Bagi ingin berdonasi, bisa juga langsung kirim ke No Rekening Bank BRI Atas Nama Purwati di 0268-01-053909-50-6.(nda)

Laporan : Hendrawan Kariman

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — TUBERCULOSIS atau biasa disebut TBC, bukan penyakit main-main. Kalau tidak ditangani serius akan menggerogoti seluruh tubuh. Inilah yang dialami Budi Herpami. Pria 28 tahun yang tinggal di RT 01 RW 03, Dusun Koto Bangun, Desa Salo, Kecamatan Salo ini mengalami TBC. Kondisi tubuhnya menyayat hati siapapun yang melihatnya. Budi terlihat kurus bak tinggal tulang.

Budi kini dirawat ibunya, Purwati. Ibu Budi ini tidak mampu mengobati anaknya, bahkan kini membiayai hidup merekapun susah. Apalagi Purwati hanya mengandalkan keahliannya sebagai pemijat. Itupun kalau ada pelanggan yang memanggil untuk menggunakan jasa pijatnya. Kini kondisi semakin sulit, karena dirinya juga harus menjaga anaknya yang sakit.

- Advertisement -

Purwati menyebutkan, anaknya kini tidak bisa apa-apa lagi. Sudah seperti kembali menjadi bayi. Budi kini terpaksa menggunakan pampers atau pembalut setiap hari. Sejak sakit, berat badan Budi turun drastis. Begitu juga kondisi kakinya yang seperti hanya tersisa kulit dan tulang tanpa otot. Jangankan berjalan, menopang tubuh saja kini Budi sudah tidak mampu.

Baca Juga:  Suspect 41 Orang, Satu PDP Meninggal

Purwati menyebutkan, sudah enam bulan putranya itu tidak bisa bergerak. Hanya bisa berbaring saja. Apapun aktivitas Budi saat ini sangat bergantung pada ibu kandungnya itu. Walau begitu, Budi punya tekad kuat ingin sembuh. Dirinya tidak pernah merasa putus asa. Di tengah nafas yang tersengal, karena harus dibantu peralatan untuk bernafas, Budi berkata ia ingin kembali bekerja dan juga ingin menikah bila sudah sembuh kelak.

- Advertisement -

"Saya ingin sehat seperti dulu. Saya mau bekerja bantu orang tua, lalu menikah," ucap Budi. Berobatpun kini Budi tidak mampu karena kekurangan biaya. Hidup Budi kinipun sangat bergantung pada tabung oksigen.

Seperti disebutkan Purwati, anaknya itu bahkan tidak bisa berbicata kalau tidak dibantu dengan pernafasan tabung oksigen itu. Purwati mengakui, selama Budi sakit sudah banyak pihak yang membantu. Namun bantuan selama ini belum cukup untuk membawa Budi berobat secara serius. Dirinya merasa sangat iba pada puranya itu.

Baca Juga:  Warga Desa Kota Lama, Inhu, Tangkap Buaya

"Saya ingin anak saya mendapatkan perawatan medis yang semestinya. Mudah-mudahan ada yang bermurah hati pada kami. Saya hanya ingin anak saya sembuh seperti sedia kala," ucap Purwati berurai air mata.

Keluarga Budi sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan. Setidaknya, Budi dapat mengecap pengobatan dan perawatan yang layak atas penyakit TBC yang dideritanya. Masyarakat yang tergerak hatinya untuk membantu, bisa langsung mendatangi kediaman keluarga Budi di Salo. Purwati menyebutkan, siapaun bisa menghubungi keluarga ini lewat nomor telpon 0821 7284 1619. Bagi ingin berdonasi, bisa juga langsung kirim ke No Rekening Bank BRI Atas Nama Purwati di 0268-01-053909-50-6.(nda)

Laporan : Hendrawan Kariman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari