Kampus Harus Mampu Cetak Lulusan Berdaya Saing pada Pekerjaan Baru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauzyiah, meminta pihak kampus-kampus yang ada termasuk di Riau agar bisa mencetak alumni yang berdaya saing pada jenis pekerjaan baru. Karena saat ini tantangan pada dunia kerja nasional terus berkembang sesui kemajuan zaman.

"Dari efek industri 4.0 tercipta 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi, seiring itu muncul 27-46 juta jenis pekerjaan baru yang berpeluang sampai dengan 2030 nanti. Untuk itu, kampus harus menyiapkan mahasiswa untuk itu," kata Menteri Ida saat menjadi pembicara pada seminar nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Riau (UIR), Jumat (14/2/2020).

- Advertisement -

Lebih lanjut dikatakannya, efek revolusi industri juga akan menciptakan 10 juta pekerjaan baru, ini merupakan pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya akan muncul di Indonesia pada tahun 2030.

Saat ini, tercatat  tingkat partisipasi angkatan kerja di Indonesia mencapai 133,56 juta orang, sekitar 126,51 juta penduduk bekerja, dan ada 7,05 juta penduduk masuk dalam tingkat pengangguran terbuka.

- Advertisement -

"Untuk itu, kampus-kampus saat ini termasuk kampus UIR harus mampu mencetak alumni yang berdaya saing pada jenis pekerjaan baru. Apalagi  pada 2030 nanti Indonesia akan mencapai bonus demografi, di mana angkatan muda kerja akan bersaing dengan zaman industri 4.0," ujarnya.

Sebelumnya, dalam sesi diskusi panel acara seminar nasional tersebut menampilkan pembicara Abdul Wahid (sebagai anggota DPR RI) dan Walikota Pekanbaru H Firdaus MT yang juga ketua IKA UIR juga beribicara soal industri 4.0 di Riau.

Abdul Wahid sendiri fokus berbicara dengan arah kebijakan pemerintah era revolusi  4.0, sedangkan Firdaus fokus pada arah pembangunan kota metropolitan madani sebagai arah ke depan menjawab revolusi industri di Kota Pekanbaru.

Ketua panita acara Kongres IV IKA UIR, Mahendri, mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dengan acara ini hingga rangkaian seminar nasional dapat berjalan dengan baik.

“Menghadirkan Ibu Menteri adalah tantangan bagi panitia, dengan jadwalnya yang padat, kami bisa menghadirkan Ibu Ida Fauziyah ke Kampus UIR, dan Ibu Ida juga katakan bahwa UIR adalah kampus di Riau yang pertama yang ia kunjungi,  yang kedua diluar pulau Jawa. Tentunya ini membanggakan,” ujar Marhendri.

Laporan: Soleh Saputra
Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauzyiah, meminta pihak kampus-kampus yang ada termasuk di Riau agar bisa mencetak alumni yang berdaya saing pada jenis pekerjaan baru. Karena saat ini tantangan pada dunia kerja nasional terus berkembang sesui kemajuan zaman.

"Dari efek industri 4.0 tercipta 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi, seiring itu muncul 27-46 juta jenis pekerjaan baru yang berpeluang sampai dengan 2030 nanti. Untuk itu, kampus harus menyiapkan mahasiswa untuk itu," kata Menteri Ida saat menjadi pembicara pada seminar nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Riau (UIR), Jumat (14/2/2020).

Lebih lanjut dikatakannya, efek revolusi industri juga akan menciptakan 10 juta pekerjaan baru, ini merupakan pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya akan muncul di Indonesia pada tahun 2030.

Saat ini, tercatat  tingkat partisipasi angkatan kerja di Indonesia mencapai 133,56 juta orang, sekitar 126,51 juta penduduk bekerja, dan ada 7,05 juta penduduk masuk dalam tingkat pengangguran terbuka.

"Untuk itu, kampus-kampus saat ini termasuk kampus UIR harus mampu mencetak alumni yang berdaya saing pada jenis pekerjaan baru. Apalagi  pada 2030 nanti Indonesia akan mencapai bonus demografi, di mana angkatan muda kerja akan bersaing dengan zaman industri 4.0," ujarnya.

Sebelumnya, dalam sesi diskusi panel acara seminar nasional tersebut menampilkan pembicara Abdul Wahid (sebagai anggota DPR RI) dan Walikota Pekanbaru H Firdaus MT yang juga ketua IKA UIR juga beribicara soal industri 4.0 di Riau.

Abdul Wahid sendiri fokus berbicara dengan arah kebijakan pemerintah era revolusi  4.0, sedangkan Firdaus fokus pada arah pembangunan kota metropolitan madani sebagai arah ke depan menjawab revolusi industri di Kota Pekanbaru.

Ketua panita acara Kongres IV IKA UIR, Mahendri, mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dengan acara ini hingga rangkaian seminar nasional dapat berjalan dengan baik.

“Menghadirkan Ibu Menteri adalah tantangan bagi panitia, dengan jadwalnya yang padat, kami bisa menghadirkan Ibu Ida Fauziyah ke Kampus UIR, dan Ibu Ida juga katakan bahwa UIR adalah kampus di Riau yang pertama yang ia kunjungi,  yang kedua diluar pulau Jawa. Tentunya ini membanggakan,” ujar Marhendri.

Laporan: Soleh Saputra
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya