KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Seorang ASN di Kampar, MZ (52) diklarifikasi Polres Kampar terkait komentarnya di media sosial (medsos) pada Jumat (11/10) malam lalu. Sejak diklarifikasi, komentar yang dibuatnya terkait penikaman Menkopolhukam Wiranto sehari sebelumnya itu, kini sudah dihapus.
Terkait klarifikasi ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Fajri. Namun menurutnya kasus ini adalah delik aduan, hingga sejauh ini hanya sebatas klarifikasi saja. ‘’Ini kan delik aduan, kalau ada pihak yang melaporkan baru akan ditindaklanjuti,’’ sebut Fajri.
Namun Fajri memastikan, MZ telah meminta maaf terkait komentarnya tersebut. Sebagai bentuk penyesalan dan keseriusannya minta maaf MZ juga menyampaikan permintaan maaf secara tertulis yang ditandatanganinya di atas materai.
Pemanggilan MZ ini oleh polisi ini bermula dari status Facebook dari akun Pak Olin yang tertulis ‘’Zolim…Wiranto Tak Pantas Ditikam’’. Lalu MZ membalas status itu di kolom komentar dengan tulisan ‘’ditikam mang gak pantas do dinda, tapi yang cocok digantung.’’
Seperti dijelaskan AKP Fajri, komentar itu telah dihapus sendiri oleh MZ. Saat diklarifikasi di Mapolres Kampar, Fajri memastikan MZ telah mengucapkan permintaan maaf atas komentarnya itu. Bahkan sebagai bentuk keseriusan, permintaan maaf itu dibuatnya tertulis dan bertandatangan diatas materai.
‘’Apabila di suatu hari saya mengulangi lagi perbuatan saya tersebut diatas, maka saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku,’’ demikian tertulis di dalam surat permintaan maafnya itu.(end)
KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Seorang ASN di Kampar, MZ (52) diklarifikasi Polres Kampar terkait komentarnya di media sosial (medsos) pada Jumat (11/10) malam lalu. Sejak diklarifikasi, komentar yang dibuatnya terkait penikaman Menkopolhukam Wiranto sehari sebelumnya itu, kini sudah dihapus.
Terkait klarifikasi ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Fajri. Namun menurutnya kasus ini adalah delik aduan, hingga sejauh ini hanya sebatas klarifikasi saja. ‘’Ini kan delik aduan, kalau ada pihak yang melaporkan baru akan ditindaklanjuti,’’ sebut Fajri.
- Advertisement -
Namun Fajri memastikan, MZ telah meminta maaf terkait komentarnya tersebut. Sebagai bentuk penyesalan dan keseriusannya minta maaf MZ juga menyampaikan permintaan maaf secara tertulis yang ditandatanganinya di atas materai.
Pemanggilan MZ ini oleh polisi ini bermula dari status Facebook dari akun Pak Olin yang tertulis ‘’Zolim…Wiranto Tak Pantas Ditikam’’. Lalu MZ membalas status itu di kolom komentar dengan tulisan ‘’ditikam mang gak pantas do dinda, tapi yang cocok digantung.’’
- Advertisement -
Seperti dijelaskan AKP Fajri, komentar itu telah dihapus sendiri oleh MZ. Saat diklarifikasi di Mapolres Kampar, Fajri memastikan MZ telah mengucapkan permintaan maaf atas komentarnya itu. Bahkan sebagai bentuk keseriusan, permintaan maaf itu dibuatnya tertulis dan bertandatangan diatas materai.
‘’Apabila di suatu hari saya mengulangi lagi perbuatan saya tersebut diatas, maka saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku,’’ demikian tertulis di dalam surat permintaan maafnya itu.(end)