PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tidak hanya bagi-bagi masker gratis, manajemen Hotel Grand Central Pekanbaru juga menyerukan kepada masyarakat Kota Pekanbaru untuk melawan asap.
Ini dilakukan karena memang bencana asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau dan provinsi tetangga makin parah. Terbukti dengan semakin parahnya ISPU di Pekanbaru yang mengabarkan bahwa kondisi udara tidak sehat.
“Ini adalah cara kami menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Pekanbaru. Tidak hanya bagi-bagi masker, akan tetapi juga mengajak untuk melawan asap supaya bencana asap segera hilang dan tak terjadi lagi,” papar Lesmana, salah satu manajer di Grand Central Hotel yang diwawancarai Riau Pos, Jumat (13/9).
Giat ini dilaksanakan didepan Hotel, dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan “aksi melawan asap”, lalu ada juga selebaran kertas yang bertuliskan “asap yang tak dirindukan”, ada lagi kertas bertuliskan “pray for Riau save tourism” dan banyak lagi tulisan yang menggelitik sebagai bentuk protes terhadap bencana asap ini, seperti, “kami bukan salai”, ”mata perih bernafas susah jodoh makin tak terlihat”.
Aksi ini pun melibatkan semua manajer hotel turun ke jalan. Memang diharapkan bencana asap Riau segera hilang.(gus)
Editor : Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tidak hanya bagi-bagi masker gratis, manajemen Hotel Grand Central Pekanbaru juga menyerukan kepada masyarakat Kota Pekanbaru untuk melawan asap.
- Advertisement -
Ini dilakukan karena memang bencana asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau dan provinsi tetangga makin parah. Terbukti dengan semakin parahnya ISPU di Pekanbaru yang mengabarkan bahwa kondisi udara tidak sehat.
- Advertisement -
“Ini adalah cara kami menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Pekanbaru. Tidak hanya bagi-bagi masker, akan tetapi juga mengajak untuk melawan asap supaya bencana asap segera hilang dan tak terjadi lagi,” papar Lesmana, salah satu manajer di Grand Central Hotel yang diwawancarai Riau Pos, Jumat (13/9).
Giat ini dilaksanakan didepan Hotel, dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan “aksi melawan asap”, lalu ada juga selebaran kertas yang bertuliskan “asap yang tak dirindukan”, ada lagi kertas bertuliskan “pray for Riau save tourism” dan banyak lagi tulisan yang menggelitik sebagai bentuk protes terhadap bencana asap ini, seperti, “kami bukan salai”, ”mata perih bernafas susah jodoh makin tak terlihat”.
Aksi ini pun melibatkan semua manajer hotel turun ke jalan. Memang diharapkan bencana asap Riau segera hilang.(gus)
Editor : Rinaldi