Bertambah 68 Kasus Positif di Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Untuk mencegah terjadinya klaster-klaster baru dalam penularan Covid-19 di Riau, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Riau merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk membentuk tim satuan tugas (satgas) internal.

Ketua PAEI Cabang Riau dr Wildan Asfan Hasibuan MKes (Epid) mengatakan, satgas internal tersebut nantinya dibentuk di kantor-kantor pemerintah dan pelayanan yang ada. Satgas inilah yang akan berperan untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan.

- Advertisement -

"Jadi tugas satgas internal ini melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengawasan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, mengatur jarak, dan menegur pegawai mau pun karyawan yang tidak memakai masker," kata dr Wildan.

Lebih lanjut dikatakannya, fungsi lainnya dari tim satgas internal ini juga sebagai pihak yang mendata pegawai atau karyawan yang memiliki penyakit kronis di kantor dan perusahaan. Terutama yang sudah berusia lanjut. "Tim Satgas ini nantinya menyampaikan bahwa pegawai dan karyawan yang memiliki penyakit kronis sebaiknya bekerja di rumah saja. Kemudian satgas internal juga bisa mendeteksi pegawai yang demam, batuk dan pilek untuk bekerja dari rumah," sebutnya.

- Advertisement -

Selain itu, lanjut Wildan, tugas satgas internal juga meminta pegawai dan karyawan yang baru melakukan perjalanan dari luar kota, terutama yang dari daerah zona merah Covid-19 untuk kerja dari rumah selama dua pekan. Hal ini dikarenakan saat ini banyak ditemui pasien positif Covid-19 yang tanpa gejala.

"Kemudian pegawai dan karyawan yang kontak erat dengan pasien Covid-19 juga harus diisolasi. Jadi yang seperti itu saat ini yang perlu diperhatikan supaya tidak menjadi sumber penularan baru," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 68 pasien positif Covid-19 di Riau, per Kamis (13/8). Dari total penambahan pasien positif tersebut, terbanyak berasal dari Kabupaten Siak, yakni 53 pasien. "Dengan adanya penambahan 68 pasien tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 889 pasien," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk rincian penambahan pasien tersebut di antaranya dari Kabupaten Kampar 2 pasien, Kuansing 1, Kepulauan Meranti 1, Siak 53, Pekanbaru 7, Pelalawan 2, dan dari luar daerah 2 pasien. "Untuk dua pasien positif Covid-19 yang berasal dari luar daerah tersebut yakni dari Sumatera Utara dan Jawa Tengah," jelasnya.

Selain penambahan pasien positif, kemarin juga terdapat penambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 47 pasien. Mereka berasal dari Kabupaten Kampar, Rokan Hilir dan Siak.

15 Positif Klaster Tualang, 4 Sembuh
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Siak Budhi L Yuwono menyebut pasien positif di Kabupaten Siak bertambah 15 orang. Kabar baiknya empat orang sembuh. Menurut Budhi, masih ada 80 sampel lagi menunggu hasil, semuanya tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Siak, terutama yang kontak erat dengan positif yang telah diambil uji swab.

"Total positif 167, konfirmasi 87 dirawat, 78 sehat dan sudah dipulangkan, dua orang meninggal," katanya.

Pasien konfirmasi positif Covid–19 yang dirawat tersebar di beberapa tempat dengan rincian, Eka Hospital Pekanbaru 55 orang, RSUD Siak 18 orang, Asrama Haji Siak 13 orang, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru 1 orang.

"Ada pun pasien yang dinyatakan sembuh pasien 109 Ny BE (47) dari RSUD Siak. Pasien 148 Tn FS (20) dari RSUD Siak. Pasien 73 TAA (6) dari RSUD Siak.Pasien 72 Tn JS (42) dari Asrama Haji," ungkap Budhi.

Terkait perbedaan angka terkonfirmasi positif Covid-19 yang dikeluarkan Pemkab Siak 15 positif dan empat sembuh sedang Diskes Riau 53 positif di Siak, menurut Budhi yang juga Asisten I Setkab Siak, memang angka itu yang diterimanya dan update.

"Data yang kami terima 15 positif dan empat sembuh. Jika ada perbedaan dengan angka signifikan seperti itu kami tidak tahu. Bisa jadi baru masuk," ungkapnya.

Suami Istri Asal Meranti Terjangkit
Setelah beberapa pekan kosong dari keberadaan pasien terjangkit, Kamis (13/8) Kabupaten Kepulauan Meranti dihebohkan dengan munculnya kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien tersebut sepasang suami istri yang tinggal di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti. Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKm kepada Riau Pos. Adapun inisial kedua orang pasien ini adalah Tn HD (46) dan kontak eratnya Ny F (38).  "Terkonfirmasi positif dari hasil swab," ujarnya.

Dari penyelidikan epidimologi (PE) sementara, diungkapkan Fahri jika Tn HD melakukan perjalanan ke Pekanbaru 19 Juli 2020 lalu. Kembali ke Selatpanjang pada 23 Juli 2020 dan sempat di-rapid test dengan hasil reaktif.

"Hasil swab Tn HD terkonfirmasi positif keluar Rabu (12/8) lalu," ujarnya.

Dari sana gugus tugas kemudian mengambil sampel swab istrinya; Ny F yang dinyatakannya positif, Kamis (13/8) sore. Fahri menambahkan bahwa HD sudah cukup lama hingga diketahui positif sehingga proses tracing cukup diintensifkan.

"Dari kemarin kami sudah lakukan tracing kepada keluarga dan kontak erat pasien. Hingga saat ini sudah ada 30 orang yang diambil sampel swab-nya," ujar Fahri.(sol/mng/wir)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Untuk mencegah terjadinya klaster-klaster baru dalam penularan Covid-19 di Riau, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Riau merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk membentuk tim satuan tugas (satgas) internal.

Ketua PAEI Cabang Riau dr Wildan Asfan Hasibuan MKes (Epid) mengatakan, satgas internal tersebut nantinya dibentuk di kantor-kantor pemerintah dan pelayanan yang ada. Satgas inilah yang akan berperan untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan.

"Jadi tugas satgas internal ini melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengawasan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, mengatur jarak, dan menegur pegawai mau pun karyawan yang tidak memakai masker," kata dr Wildan.

Lebih lanjut dikatakannya, fungsi lainnya dari tim satgas internal ini juga sebagai pihak yang mendata pegawai atau karyawan yang memiliki penyakit kronis di kantor dan perusahaan. Terutama yang sudah berusia lanjut. "Tim Satgas ini nantinya menyampaikan bahwa pegawai dan karyawan yang memiliki penyakit kronis sebaiknya bekerja di rumah saja. Kemudian satgas internal juga bisa mendeteksi pegawai yang demam, batuk dan pilek untuk bekerja dari rumah," sebutnya.

Selain itu, lanjut Wildan, tugas satgas internal juga meminta pegawai dan karyawan yang baru melakukan perjalanan dari luar kota, terutama yang dari daerah zona merah Covid-19 untuk kerja dari rumah selama dua pekan. Hal ini dikarenakan saat ini banyak ditemui pasien positif Covid-19 yang tanpa gejala.

"Kemudian pegawai dan karyawan yang kontak erat dengan pasien Covid-19 juga harus diisolasi. Jadi yang seperti itu saat ini yang perlu diperhatikan supaya tidak menjadi sumber penularan baru," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 68 pasien positif Covid-19 di Riau, per Kamis (13/8). Dari total penambahan pasien positif tersebut, terbanyak berasal dari Kabupaten Siak, yakni 53 pasien. "Dengan adanya penambahan 68 pasien tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 889 pasien," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk rincian penambahan pasien tersebut di antaranya dari Kabupaten Kampar 2 pasien, Kuansing 1, Kepulauan Meranti 1, Siak 53, Pekanbaru 7, Pelalawan 2, dan dari luar daerah 2 pasien. "Untuk dua pasien positif Covid-19 yang berasal dari luar daerah tersebut yakni dari Sumatera Utara dan Jawa Tengah," jelasnya.

Selain penambahan pasien positif, kemarin juga terdapat penambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 47 pasien. Mereka berasal dari Kabupaten Kampar, Rokan Hilir dan Siak.

15 Positif Klaster Tualang, 4 Sembuh
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Siak Budhi L Yuwono menyebut pasien positif di Kabupaten Siak bertambah 15 orang. Kabar baiknya empat orang sembuh. Menurut Budhi, masih ada 80 sampel lagi menunggu hasil, semuanya tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Siak, terutama yang kontak erat dengan positif yang telah diambil uji swab.

"Total positif 167, konfirmasi 87 dirawat, 78 sehat dan sudah dipulangkan, dua orang meninggal," katanya.

Pasien konfirmasi positif Covid–19 yang dirawat tersebar di beberapa tempat dengan rincian, Eka Hospital Pekanbaru 55 orang, RSUD Siak 18 orang, Asrama Haji Siak 13 orang, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru 1 orang.

"Ada pun pasien yang dinyatakan sembuh pasien 109 Ny BE (47) dari RSUD Siak. Pasien 148 Tn FS (20) dari RSUD Siak. Pasien 73 TAA (6) dari RSUD Siak.Pasien 72 Tn JS (42) dari Asrama Haji," ungkap Budhi.

Terkait perbedaan angka terkonfirmasi positif Covid-19 yang dikeluarkan Pemkab Siak 15 positif dan empat sembuh sedang Diskes Riau 53 positif di Siak, menurut Budhi yang juga Asisten I Setkab Siak, memang angka itu yang diterimanya dan update.

"Data yang kami terima 15 positif dan empat sembuh. Jika ada perbedaan dengan angka signifikan seperti itu kami tidak tahu. Bisa jadi baru masuk," ungkapnya.

Suami Istri Asal Meranti Terjangkit
Setelah beberapa pekan kosong dari keberadaan pasien terjangkit, Kamis (13/8) Kabupaten Kepulauan Meranti dihebohkan dengan munculnya kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien tersebut sepasang suami istri yang tinggal di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti. Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKm kepada Riau Pos. Adapun inisial kedua orang pasien ini adalah Tn HD (46) dan kontak eratnya Ny F (38).  "Terkonfirmasi positif dari hasil swab," ujarnya.

Dari penyelidikan epidimologi (PE) sementara, diungkapkan Fahri jika Tn HD melakukan perjalanan ke Pekanbaru 19 Juli 2020 lalu. Kembali ke Selatpanjang pada 23 Juli 2020 dan sempat di-rapid test dengan hasil reaktif.

"Hasil swab Tn HD terkonfirmasi positif keluar Rabu (12/8) lalu," ujarnya.

Dari sana gugus tugas kemudian mengambil sampel swab istrinya; Ny F yang dinyatakannya positif, Kamis (13/8) sore. Fahri menambahkan bahwa HD sudah cukup lama hingga diketahui positif sehingga proses tracing cukup diintensifkan.

"Dari kemarin kami sudah lakukan tracing kepada keluarga dan kontak erat pasien. Hingga saat ini sudah ada 30 orang yang diambil sampel swab-nya," ujar Fahri.(sol/mng/wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya