PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II batal beroperasi di Kota Pekanbaru. Kapal medis milik organisasi nirlaba Doctor SHARE ini menunda pelayanan medis tersebut lantaran kendala internal, berupa mesin generator kapal yang rusak.
Koordinator RSA Nusa Waluya II, dr Stephanie menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah persiapan untuk beranjak dari Pekanbaru. Kapal medis tersebut akan dibawa ke galangan kapal yang berada di Kepulauan Riau.
"Semua stakeholder di Pekanbaru dan Provinsi Riau sangat mendukung operasional pelayanan kapal ini. Namun kendala teknis yang mengharuskan kami untuk menunda pelayanan di Pekanbaru," kata dr Stephanie kepada Riaupos.co, Kamis (12/11) di Pekanbaru.
Setelah ini, pihaknya akan mengevaluasi dan membawa kapal keluar dari Pelabuhan Pelindo I Kota Pekanbaru tersebut. Namun dia menyebut, tidak menutup kemungkinan bakal kembali memberikan pelayanan di Bumi Lancang Kuning.
"Untuk sementara kami menunda pelayanan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Apabila ada waktu lebih lanjut, kami akan kembali lagi ke Pekanbaru untuk memaksimalkan pelayanan kami di kemudian hari," tuturnya.
Sebelumnya, kapal milik yayasan dokter peduli Doctor SHARE ini sudah berlayar dan membuka pelayanan ke berbagai daerah dan antar pulau di Indonesia. Seperti penanganan medis pascabencana gampa di Palu, kemudian di Samarinda, Jakarta, Surabaya dan kemudian ke Pekanbaru.
"Jadi kapal ini merupakan kapal ketiga milik Doctor SHARE, baru beroperasi sejak 2018. Dan kami tak pernah menutup kesempatan untuk memberikan pelayanan di semua daerah di Indonesia," ujarnya.
Disinggung mengenai persoalan dukungan Pemprov Riau terhadap keberadaan kapal medis ini yang sempat tersiar kabarnya September lalu disebut Stephanie merupakan sebuah miskomunikasi saja. Lantas setelah itu, pihaknya mengaku bahwa Pemrov Riau telah memberikan dukungan penuh terhadap operasi kapal medis tersebut.
"Kemarin hanya miskomunikasi saja," ungkapnya.
Pun demikian, saat ini RSA Nusa Waluya II sedang tahap persiapan untuk beranjak. Tenda-tenda medis yang sudah dipasang oleh kru akan dibongkar dan dikemas kembali.
"Bukan waktu yang sebentar, kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah, KSOP dan kapal yang akan menarik kami. Dalam 2 pekan inilah kami persiapan untuk keluar dari Pekanbaru," tuturnya.
Wakil ketua pelaksana harian Doctor SHARE, Tutuk Utomo Nuradhy memohon maaf kepada masyarakat Pekanbaru, lantaran harus mengurungkan pelayanan medis tersebut. Kepada pemerintah, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan selama ini.
"Kami mohon maaf, karena ini di luar perencanaan kami," ujarnya.
Sebelumnya, kerusakan-kerusakan yang terjadi sudah berupaya diperbaiki oleh para kru. Namun kata Tutuk, kemudian ada kerusakan lagi.
"Jadi mungkin daripada rusak di waktu pelayanan, maka kami putuskan untuk menunda sementara waktu pelayanan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, M Noer MBS mengucapkan terima kasih kepada RSA Nusa Waluya II yang sudah memilih Pekanbaru sebagai sasaran kegiatan pekan medisnya meskipun harus batal karena kendala internal.
"Mereka tak jadi beroperasi dan akan kembali kesasaran berikutnya. Barang-barang seperti APD yang diberikan ini akan kami manfaatkan untuk pelayanan medis penanganan covid-19," ujar Noer.
Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi