Sabtu, 23 November 2024
spot_img

80 Persen Penderita Hepatitis Berusia Muda

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Penyakit menular hepatitis B masih mewabah di Kabupaten Kepulauan Meranti. Penderita tersebar dibeberapa kecamatan.  Sejauh ini, dari data yang dilansir  Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat 12 orang penderita penyakit tersebut.

 

"Hingga saat ini terdapat 12 penderita hepatitis B. Yang kita khawatirkan jika ada penderita, tapi mereka sendiri tidak tau. Karena penularannya sangat cepat," ungkap Kepala Bidang Pegendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Diskes

Meranti, Muhammad Fakhri, Senin (11/11).

Jumlah penderita tersebut hasil dari identifikasi Diskes terhadap 1,071 orang warga yang tersebar di beberapa kecamatan. Menurutnya kalangan masyarakat yang dicek oleh Diskes, mulai dari siswa-siswi sekolah, dan ibu hamil.

Baca Juga:  Produk Kerajinan Unggulan Dipamerkan selama TdSi

"Walupun demikian kami akui pengecekan yang kami lakukan belum menyeluruh. Karena kami masih mengalami keterbatasan. Yang paling kita khawatirkan terjangkit penyakit ini adalah ibu hamil. Karena bisa menularkan kepada janinnya," tambahnya.

Dijelaskan Fahri lagi, penderita yang telah terjangkit akan diisolasi sebagai upaya antisipasi. Pasalnya penyakit tersebut sangat mudah menjangkit. Bahkan menurutnya, lewat keringat dan air mata yang mengenai bekas luka saja bisa terjangkit.

"Kalau tangan kita terluka, dan bersalaman dengan penderita hepatitis B yang tangannya sedang berkeringat bisa ditularkan. Jadi, selain bersalaman harus menggunakan sarung tangan, mulut juga wajb memakai masker jika sedang bersama penderita,"katanya.

Sekretaris Diskes, Asrul Meldi menjelaskan bahwa hepatitis B adalah penyakit infeksi. Virus ini menyerang hati sehingga menyebabkan peradangan dan menimbulkan terjadinya gejala penyakit.

Baca Juga:  Meningkat, Baznas Riau Targetkan Rp35 Miliar Pengumpulan Zakat di 2022

Infeksi hepatititis B dapat terjadi secara berkepanjangan (kronis) maupun tiba-tiba (akut). Infeksi yang kronis dapat menyebabkan pengerasan (sirosis) hati dan kerusakan hati yang berat.

Dikatakan Asrul lagi, 80 persen penderita hepatitis di Meranti berusia muda, selebihnya balita dan orang tua. 70 persen pasien mati karena gejala dan komplikasi infeksi hepatitis B setiap tahunnya.(wir)

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Penyakit menular hepatitis B masih mewabah di Kabupaten Kepulauan Meranti. Penderita tersebar dibeberapa kecamatan.  Sejauh ini, dari data yang dilansir  Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat 12 orang penderita penyakit tersebut.

 

- Advertisement -

"Hingga saat ini terdapat 12 penderita hepatitis B. Yang kita khawatirkan jika ada penderita, tapi mereka sendiri tidak tau. Karena penularannya sangat cepat," ungkap Kepala Bidang Pegendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Diskes

Meranti, Muhammad Fakhri, Senin (11/11).

- Advertisement -

Jumlah penderita tersebut hasil dari identifikasi Diskes terhadap 1,071 orang warga yang tersebar di beberapa kecamatan. Menurutnya kalangan masyarakat yang dicek oleh Diskes, mulai dari siswa-siswi sekolah, dan ibu hamil.

Baca Juga:  Produk Kerajinan Unggulan Dipamerkan selama TdSi

"Walupun demikian kami akui pengecekan yang kami lakukan belum menyeluruh. Karena kami masih mengalami keterbatasan. Yang paling kita khawatirkan terjangkit penyakit ini adalah ibu hamil. Karena bisa menularkan kepada janinnya," tambahnya.

Dijelaskan Fahri lagi, penderita yang telah terjangkit akan diisolasi sebagai upaya antisipasi. Pasalnya penyakit tersebut sangat mudah menjangkit. Bahkan menurutnya, lewat keringat dan air mata yang mengenai bekas luka saja bisa terjangkit.

"Kalau tangan kita terluka, dan bersalaman dengan penderita hepatitis B yang tangannya sedang berkeringat bisa ditularkan. Jadi, selain bersalaman harus menggunakan sarung tangan, mulut juga wajb memakai masker jika sedang bersama penderita,"katanya.

Sekretaris Diskes, Asrul Meldi menjelaskan bahwa hepatitis B adalah penyakit infeksi. Virus ini menyerang hati sehingga menyebabkan peradangan dan menimbulkan terjadinya gejala penyakit.

Baca Juga:  Sudah Periksa 19 Saksi Karhutla di PT TI

Infeksi hepatititis B dapat terjadi secara berkepanjangan (kronis) maupun tiba-tiba (akut). Infeksi yang kronis dapat menyebabkan pengerasan (sirosis) hati dan kerusakan hati yang berat.

Dikatakan Asrul lagi, 80 persen penderita hepatitis di Meranti berusia muda, selebihnya balita dan orang tua. 70 persen pasien mati karena gejala dan komplikasi infeksi hepatitis B setiap tahunnya.(wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari