Senin, 12 Agustus 2024

6.464 Mahasiswa Unri Dibekali Pengetahuan Pencegahan Stunting

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 6.464 mahasiswa Universitas Riau dari 10 fakultas, dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan dan penurunan stunting. 6.464 mahasiswa akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), sehingga bisa menyampaikan program itu kepada masyarakat di lokasi Kukerta masing-masing.

Pembekalan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN Ri, Hasto Wardoyo, saat menjadi nara sumber dalam kuliah umum pada pelepasan mahasiswa Kukerta Universitas Riau, kuliah umum dan launching mahasiswa Peduli Stunting (PENTING) tahun 2022 di SKA Co Ex Pekanbaru, Senin (11/7)

- Advertisement -

Pelepasan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, diikuti Rektor Unri, Prof Aras Mulyadi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia, dan pihka terkait lainnya.

Hasto Wardoyo menekankan kepada mahasiswa bahwa dalam menghadapi bonus demografi diperlukan sumber daya manusia, maka salah satu program pemerintah agar bonus demografi dapat dinikmati salah satu programnya adalah mencegah dan menurunkan stunting sampai 14 persen pada tahun 2024.

Baca Juga:  Polisi Tetapkan 6 Tersangka Baru Perorangan Karhutla

"Memang selain stunting, masih banyak lagi memang tantagannya karena banyak mahasiswa, remaja dan anak-anak yang gangguan mental, itu semunya perlu dibenahi," jelasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Aras Mulyadi menjelaskan Kukerta yang dilaksanakan yatiu Kukerja umum, terintegrasi dan Kukerta pencegahan stunting.

"Maka mahasiswa membantu memfasilitasi mencegah stunting, apalagi dari awal diberikan pembekalan, agar mahasisa punya pemahaman yang sama saat turun kepada lapangan untuk memberikan pencegahan kepada masyarakat dalam program pemerintah mengurangi angka stunting," kata Aras.

Disisi lain, Mardalena Wati Yulia menekan bahwa semua juruan punya peranan dalam penuran stunting, termasuk juga mahasiswa.

"Maka diminta semua mahasiswa berperan aktif sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmunya, untuk mencegah stunting, bisa melalui program Dashat, BAAS dan program lainnya. Sehingga mahasiswa memberikan kepedulain terhadap stunting," ungkapnya.

Baca Juga:  Kasus Positif Baru Riau Tertinggi di Sumatra, Selasa Ini 1.428 orang 

Dia mengakui pihaknya sangat optimis pencegahan dan penurunan stunting dapat direalisasikan sesuai dengan target pemerintah.

"Saya optimis sekali bisa mempercepat penurunan stunting di Riau. Melalui Kukerta melalui mahasiswa PENTING dapat memberikan edukasi, karena lokasinya di 12 kabupaten/kota se Riau. Kukerta ini juga merupakan tidak lanjut dari kerjasama secara nasional dan Provinsi Riau yang kami laksanakan dengan Unri," ungkapnya.(eca)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 6.464 mahasiswa Universitas Riau dari 10 fakultas, dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan dan penurunan stunting. 6.464 mahasiswa akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), sehingga bisa menyampaikan program itu kepada masyarakat di lokasi Kukerta masing-masing.

Pembekalan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN Ri, Hasto Wardoyo, saat menjadi nara sumber dalam kuliah umum pada pelepasan mahasiswa Kukerta Universitas Riau, kuliah umum dan launching mahasiswa Peduli Stunting (PENTING) tahun 2022 di SKA Co Ex Pekanbaru, Senin (11/7)

Pelepasan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, diikuti Rektor Unri, Prof Aras Mulyadi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia, dan pihka terkait lainnya.

Hasto Wardoyo menekankan kepada mahasiswa bahwa dalam menghadapi bonus demografi diperlukan sumber daya manusia, maka salah satu program pemerintah agar bonus demografi dapat dinikmati salah satu programnya adalah mencegah dan menurunkan stunting sampai 14 persen pada tahun 2024.

Baca Juga:  Kasus Positif di Riau Menurun, Hari Ini 56 Orang

"Memang selain stunting, masih banyak lagi memang tantagannya karena banyak mahasiswa, remaja dan anak-anak yang gangguan mental, itu semunya perlu dibenahi," jelasnya.

Sementara itu, Aras Mulyadi menjelaskan Kukerta yang dilaksanakan yatiu Kukerja umum, terintegrasi dan Kukerta pencegahan stunting.

"Maka mahasiswa membantu memfasilitasi mencegah stunting, apalagi dari awal diberikan pembekalan, agar mahasisa punya pemahaman yang sama saat turun kepada lapangan untuk memberikan pencegahan kepada masyarakat dalam program pemerintah mengurangi angka stunting," kata Aras.

Disisi lain, Mardalena Wati Yulia menekan bahwa semua juruan punya peranan dalam penuran stunting, termasuk juga mahasiswa.

"Maka diminta semua mahasiswa berperan aktif sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmunya, untuk mencegah stunting, bisa melalui program Dashat, BAAS dan program lainnya. Sehingga mahasiswa memberikan kepedulain terhadap stunting," ungkapnya.

Baca Juga:  Kasus Positif Baru Riau Tertinggi di Sumatra, Selasa Ini 1.428 orang 

Dia mengakui pihaknya sangat optimis pencegahan dan penurunan stunting dapat direalisasikan sesuai dengan target pemerintah.

"Saya optimis sekali bisa mempercepat penurunan stunting di Riau. Melalui Kukerta melalui mahasiswa PENTING dapat memberikan edukasi, karena lokasinya di 12 kabupaten/kota se Riau. Kukerta ini juga merupakan tidak lanjut dari kerjasama secara nasional dan Provinsi Riau yang kami laksanakan dengan Unri," ungkapnya.(eca)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari