Tinjau Lokasi Anak SD Seberangi Sungai, Bupati: Tak seperti di Medsos

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Video viral di media sosial (medsos) tiga pelajar Sekolah Dasar (SD) 011 Desa Kuntu Darusalalam menyeberangi sungai  menuju sekolah membuat Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto penasaran. Dirinya mengaku tidak percaya seperti yang dinarasikan dalam keterangan video.

Catur Sugeng Susanto langsung menhubungi sejumlah bawahannya untun turun ke lokasi. Didampingi Kepala Dinas PU Afdal dan Kepala Bappeda  Azwan dan Camat Kampar Kiri Nurjanis langsung menuju lokasi pada Jumat (11/6/2021) menjelang siang. Catur Sugeng ingin memastikan sendiri kondisi sebenarnya.

- Advertisement -

Sesampai di lokasi, orang nomor satu di Kampar tersebut menggeleng-gelengkan kepala. Dugaannya benar. '

'Sudah saya duga pasti tidak seperti yang diberitakan di media sosial yang mengatakan hal ini kelalaian pemerintah daerah Kampar, serta juga bukan kemirisan yang dirasakan masyarakat Desa Kuntu Darusalam,'' komentar Catur.

- Advertisement -

Ketiga anak yang menyebrangi sungai tersebut adalah Dermi Zibua pelajar kelas 3, Marpin dan Jerini Sarona Zibua yang masih kelas 1, memang benar pekerja kebun. Anak-anak Eli yudi Baruhu tersebut bukan masyarakat tempatan. Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi penyeberangan.

Para pekerja disana tidak menetap, mereka tinggal di tepian sungai dan merupakan pekerja asal Nias, Sumatera Utara (Sumut). Catur Sugeng juga menyaksikan sendiri sungai itu dangkal dan berarus tenang.

Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus Ninik Mamak, pemangku adat setempat, Herizal menjelaskan juga memastikan saat kemarau sungai kecil itu bahkan bisa dilewati sepeda motor dan pejakan kaki pada titik-titik yang tidak bertebing.

''Kalau musim hujan dan air dalam, mereka tidak lewat sini, biasanya orang tua mereka yang antar ke sekolah, nampak ada batu-batu di dasar sungai, sepeda motorpun dapat lewat sungai itu,'' sebut Herizal.

Fakta lainnya yang didapat Bupati, seperti yang dituliskan Riaupos.co sebelumnya, penyeberangan buah sawit yang digunakan bocah-bocah itu bukanlah akses satu-satunya menuju sekolah.

Tapi ada akses jalan dan jembatan yang memadai yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar. Namun sekitar membenarkan kalau jalan itu memutar dari lokasi dan agak jauh. Bahkan ada warga yang memperkirakan jarak tempuhnya bisa bertambah jauh hingga berkilo-kilo meter menuju sekolah.

Laporan: Hendrawan Kariman (Kampar)
Editor: Eka G Putra

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Video viral di media sosial (medsos) tiga pelajar Sekolah Dasar (SD) 011 Desa Kuntu Darusalalam menyeberangi sungai  menuju sekolah membuat Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto penasaran. Dirinya mengaku tidak percaya seperti yang dinarasikan dalam keterangan video.

Catur Sugeng Susanto langsung menhubungi sejumlah bawahannya untun turun ke lokasi. Didampingi Kepala Dinas PU Afdal dan Kepala Bappeda  Azwan dan Camat Kampar Kiri Nurjanis langsung menuju lokasi pada Jumat (11/6/2021) menjelang siang. Catur Sugeng ingin memastikan sendiri kondisi sebenarnya.

Sesampai di lokasi, orang nomor satu di Kampar tersebut menggeleng-gelengkan kepala. Dugaannya benar. '

'Sudah saya duga pasti tidak seperti yang diberitakan di media sosial yang mengatakan hal ini kelalaian pemerintah daerah Kampar, serta juga bukan kemirisan yang dirasakan masyarakat Desa Kuntu Darusalam,'' komentar Catur.

Ketiga anak yang menyebrangi sungai tersebut adalah Dermi Zibua pelajar kelas 3, Marpin dan Jerini Sarona Zibua yang masih kelas 1, memang benar pekerja kebun. Anak-anak Eli yudi Baruhu tersebut bukan masyarakat tempatan. Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi penyeberangan.

Para pekerja disana tidak menetap, mereka tinggal di tepian sungai dan merupakan pekerja asal Nias, Sumatera Utara (Sumut). Catur Sugeng juga menyaksikan sendiri sungai itu dangkal dan berarus tenang.

Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus Ninik Mamak, pemangku adat setempat, Herizal menjelaskan juga memastikan saat kemarau sungai kecil itu bahkan bisa dilewati sepeda motor dan pejakan kaki pada titik-titik yang tidak bertebing.

''Kalau musim hujan dan air dalam, mereka tidak lewat sini, biasanya orang tua mereka yang antar ke sekolah, nampak ada batu-batu di dasar sungai, sepeda motorpun dapat lewat sungai itu,'' sebut Herizal.

Fakta lainnya yang didapat Bupati, seperti yang dituliskan Riaupos.co sebelumnya, penyeberangan buah sawit yang digunakan bocah-bocah itu bukanlah akses satu-satunya menuju sekolah.

Tapi ada akses jalan dan jembatan yang memadai yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar. Namun sekitar membenarkan kalau jalan itu memutar dari lokasi dan agak jauh. Bahkan ada warga yang memperkirakan jarak tempuhnya bisa bertambah jauh hingga berkilo-kilo meter menuju sekolah.

Laporan: Hendrawan Kariman (Kampar)
Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya