Minggu, 7 Juli 2024

Selidiki Banyak Vaksin Terbuang di Meranti

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau menginstruksikan Diskes Kepulauan Meranti untuk menyelidiki informasi banyak vaksin Covid-19 yang terbuang di daerah tersebut. Pasalnya, di daerah lain saat ini banyak memerlukan vaksin.

Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, setelah mendapat informasi adanya vaksin yang terbuang di Meranti tersebut, pihaknya langsung menghubungi diskes setempat. Saat ini, pihak Diskes Meranti sedang melakukan penyelidikan.

- Advertisement -

"Begitu dapat informasi itu, langsung saya tanyakan ke Diskes setempat. Dari informasi sementara yang didapat, vaksin tersebut rusak karena tidak langsung digunakan sehingga terbuang," kata Mimi.

Lebih lanjut dikatakannya, kejadian yang di Meranti, dalam satu vial vaksin Covid-19 itu dapat digunakan untuk 10 orang, namun hanya digunakan untuk tujuh orang. Seharusnya, sisa vaksin tersebut harus diberikan kepada orang lain.

"Karena kalau vial vaksin sudah dibuka, maka harus langsung dihabiskan. Tidak bisa disimpan lagi, karena yang seperti ini jadi banyak vaksin yang rusak," ujarnya.

- Advertisement -

Namun demikian, pihaknya saat ini juga masih menunggu laporan hasil penyelidikan dari Diskes Kepulauan Meranti untuk mengetahui apakah ada penyebab lain rusaknya vaksin tersebut.

"Kami masih menunggu laporan lengkapnya terkait kejadian tersebut. Mudah-mudahan tidak banyak vaksin yang rusak karena saat ini banyak daerah yang memerlukan vaksin," sebutnya.

Untuk program vaksinasi di Riau, bagi kelompok tenaga kesehatan dosis pertama telah diberikan kepada 33.853 orang. Kemudian dosis kedua telah diberikan kepada 30.709 orang. Sementara vaksinasi bagi lansia untuk dosis pertama telah diberikan kepada 31.754 orang dan dosis kedua kepada 17.986 orang.

"Sedangkan vaksinasi bagi pelayanan publik dosis pertama telah diberikan kepada 354.329 orang dan dosis kedua telah diberikan kepada 149.302 orang," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengatakan, per Selasa (8/6) di Riau terdapat penambahan 345 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini sebanyak 63.786 orang.

"Di hari yang sama, juga terdapat penambahan 637 pasien yang sembuh. Sehingga total yang sudah sembuh sebanyak 57.183 orang. Pasien meninggal dunia bertambah 13 orang sehingga total 1.706 orang yang meninggal dunia," katanya.

619 Vial Ditarik dari 27 RS Swasta
27 rumah sakit (RS) swasta di Pekanbaru diperintahkan untuk mengembalikan seluruh vaksin Covid-19 yang ada ke Diskes Kota Pekanbaru. Ini dilakukan setelah adanya evaluasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terkait ketidakcocokan data.

Baca Juga:  Ahli Waris Istana Siak Berharap Luruskan Sejarah

Perintah mengembalikan vaksin ini tertuang dalam surat tertanggal Senin (7/6) dan ditandatangani Kabid Sumber Daya Diskes Kota Pekanbaru dr David Oloan. Surat ini ditujukan pada seluruh direktur RS se-Pekanbaru.

Disebutkan bahwa, Diskes Pekanbaru memberi deadline untuk segera mengembalikan seluruh vaksin Covid-19, Senin (7/6) sore.

Dilanjutkan bahwa, langkah ini diambil sehubungan dengan adanya evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pengembalian dilakukan ke UPT Instalasi Farmasi Kesehatan Kota Pekanbaru. Hingga Selasa (8/6), vaksin yang ditarik berjumlah 619 vial dari 27 RS swasta. Jumlah ini bisa digunakan untuk 6.190 dosis vaksin. Di luar ini, vaksinasi masih berjalan normal di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) milik pemerintah. Yakni RSD Madani, RSUD Arifin Achmad, RS Petala Bumi, RSJ Tampan, RS AU, RS Polri, RS AD dan 21 puskesmas milik Pemko Pekanbaru.

Terkait ini, Plt Kadiskes Kota Pekanbaru Arnaldo Eka Putra, Selasa (8/6), menyebut bahwa penarikan karena terdapat data yang tidak cocok. Ada data vaksin di RS  tidak sesuai dengan jumlah persediaan. Jumlah vaksin pada dasarnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE).  

"Vaksin disuntikkan tapi tidak cocok dengan data P-care," katanya.

Harusnya, RS melakukan input terhadap data warga yang sudah suntik vaksin dalam data P-Care. "Mereka yang sudah suntik vaksin mestinya tercatat," imbuhnya.

Di RS, petugas juga harusnya melakukan input data warga penerima vaksin secara manual ke data excel. "Datanya tidak cocok, wali kota dan diskes provinsi mempertanyakan itu. Sebab vaksin yang terpakai di rumah sakit tidak terdata dengan baik," paparnya.

Untuk memperbaiki ketidakcocokan data ini, perwakilan RS se-Pekanbaru dipanggil ke kantor Diskes Kota Pekanbaru. Hingga Selasa malam perbaikan data masih dilakukan.

"Target kami malam ini (kemarin, red) selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut dipaparkannya, untuk mengakses P-care, Pemko Pekanbaru tidak memiliki regulasi untuk itu. Sementara, data pada P-care menjadi patokan Kemenkes untuk memberikan tambahan vaksin. "Karena itu kita pastikan. Data ini jadi pertimbangan Kementerian menambah pasokan vaksin ke Kota Pekanbaru. Namun data di P-Care tidak mereka input," ungkapnya.

Kemenkes beranggapan bahwa vaksin di Kota Pekanbaru masih tersedia. "Jadi ada ketimpangan antara vaksin yang terpakai dan yang tercatat di rumah sakit," jelasnya.

Baca Juga:  Tiba di Pekanbaru, Wakapolri Pastikan Pelaksanaan PPKM Level 4

Kompak Naik Motor Tinjau Vaksinasi
Berbagai upaya dilakukan Polda Riau bersama Korem 031/WB untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Selasa (8/6), dengan dipimpin masing-masing satuan, yakni Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed, dua instansi tersebut melaksanakan peninjauan pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kabupaten Siak sekaligus meninjau proses vaksinasi.  

Dua jenderal tersebut kompak menunggangi sepeda motor menuju lokasi peninjauan di Desa Jati Mulya, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak. Keduanya mulai mengendari sepeda motor berpelat dinas Polri itu mulai dari Pekanbaru.

Informasi yang dihimpun Riau Pos, kegiatan diawali dengan pengecekan Pos PPKM Imbang Kampung Bukit Agung, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut diketahui, bahwa posko ini merupakan posko yang memiliki angka terkonfirmasi positif Covid-19 paling tinggi di Siak.

Berdasarkan data yang ada, jumlah masyarakat yang positif Covid-19 sebanyak 6 orang, di antaranya 4 dilakukan isolasi mandiri dan 2 orang dilakukan isolasi di RS Efarina. Sedangkan untuk masyarakat yang sudah sembuh sampai saat ini berjumlah 9 orang. Usai meninjau Pos PPKM, kapolda dan danrem kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Jati Mulya.

"Hari yang baik bagi ikhtiar kita bersama mencegah penyebaran Covid-19. Dengan harapan semakin banyak warga divaksin, herd immunity dapat segera terbentuk," ujar Irjen Agung saat melihat pelaksanaan vaksinasi.

Ia menambahkan, khusus pelaksanaan vaksin di Desa Jati Mulya, telah dilakukan oleh 214 masyarakat. Nantinya, masing-masing desa di Kerinci Kanan akan melaksanakan vaksinasi secara berkelanjutan.

"Kami juga senantiasa memberi semangat masyarakat, tenaga kesehatan dan perangkat desa untuk terus semangat. Saya dapat laporan ini akan dilanjutkan ke desa sebelahnya. Terus menerus bergilir," papar Kapolda.

Sementara itu, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed menuturkan proses vaksinasi di Desa Jati Mulya diikuti antusias oleh masyarakat. Dia memastikan, pelaksanaan vaksin di Riau akan terus diawasi dan didukung oleh Korem 031 beserta jajaran. Dengan harapan, seluruh masyarakat dapat tervaksin dalam waktu yang cepat.

"Cukup ramai, cukup antusias vaksinasi. Ini menandakan masyarakat Siak ingin memutus rantai Covid dengan melaksanakan vaksinasi. Mudah-mudahan dengan upaya ini penyebaran Covid-19 di Siak dapat teratasi," harapnya.(sol/ali/nda/ted)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau menginstruksikan Diskes Kepulauan Meranti untuk menyelidiki informasi banyak vaksin Covid-19 yang terbuang di daerah tersebut. Pasalnya, di daerah lain saat ini banyak memerlukan vaksin.

Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, setelah mendapat informasi adanya vaksin yang terbuang di Meranti tersebut, pihaknya langsung menghubungi diskes setempat. Saat ini, pihak Diskes Meranti sedang melakukan penyelidikan.

"Begitu dapat informasi itu, langsung saya tanyakan ke Diskes setempat. Dari informasi sementara yang didapat, vaksin tersebut rusak karena tidak langsung digunakan sehingga terbuang," kata Mimi.

Lebih lanjut dikatakannya, kejadian yang di Meranti, dalam satu vial vaksin Covid-19 itu dapat digunakan untuk 10 orang, namun hanya digunakan untuk tujuh orang. Seharusnya, sisa vaksin tersebut harus diberikan kepada orang lain.

"Karena kalau vial vaksin sudah dibuka, maka harus langsung dihabiskan. Tidak bisa disimpan lagi, karena yang seperti ini jadi banyak vaksin yang rusak," ujarnya.

Namun demikian, pihaknya saat ini juga masih menunggu laporan hasil penyelidikan dari Diskes Kepulauan Meranti untuk mengetahui apakah ada penyebab lain rusaknya vaksin tersebut.

"Kami masih menunggu laporan lengkapnya terkait kejadian tersebut. Mudah-mudahan tidak banyak vaksin yang rusak karena saat ini banyak daerah yang memerlukan vaksin," sebutnya.

Untuk program vaksinasi di Riau, bagi kelompok tenaga kesehatan dosis pertama telah diberikan kepada 33.853 orang. Kemudian dosis kedua telah diberikan kepada 30.709 orang. Sementara vaksinasi bagi lansia untuk dosis pertama telah diberikan kepada 31.754 orang dan dosis kedua kepada 17.986 orang.

"Sedangkan vaksinasi bagi pelayanan publik dosis pertama telah diberikan kepada 354.329 orang dan dosis kedua telah diberikan kepada 149.302 orang," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengatakan, per Selasa (8/6) di Riau terdapat penambahan 345 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini sebanyak 63.786 orang.

"Di hari yang sama, juga terdapat penambahan 637 pasien yang sembuh. Sehingga total yang sudah sembuh sebanyak 57.183 orang. Pasien meninggal dunia bertambah 13 orang sehingga total 1.706 orang yang meninggal dunia," katanya.

619 Vial Ditarik dari 27 RS Swasta
27 rumah sakit (RS) swasta di Pekanbaru diperintahkan untuk mengembalikan seluruh vaksin Covid-19 yang ada ke Diskes Kota Pekanbaru. Ini dilakukan setelah adanya evaluasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terkait ketidakcocokan data.

Baca Juga:  Setiap Hari Ada Pasien Covid-19 Meninggal di Riau

Perintah mengembalikan vaksin ini tertuang dalam surat tertanggal Senin (7/6) dan ditandatangani Kabid Sumber Daya Diskes Kota Pekanbaru dr David Oloan. Surat ini ditujukan pada seluruh direktur RS se-Pekanbaru.

Disebutkan bahwa, Diskes Pekanbaru memberi deadline untuk segera mengembalikan seluruh vaksin Covid-19, Senin (7/6) sore.

Dilanjutkan bahwa, langkah ini diambil sehubungan dengan adanya evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pengembalian dilakukan ke UPT Instalasi Farmasi Kesehatan Kota Pekanbaru. Hingga Selasa (8/6), vaksin yang ditarik berjumlah 619 vial dari 27 RS swasta. Jumlah ini bisa digunakan untuk 6.190 dosis vaksin. Di luar ini, vaksinasi masih berjalan normal di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) milik pemerintah. Yakni RSD Madani, RSUD Arifin Achmad, RS Petala Bumi, RSJ Tampan, RS AU, RS Polri, RS AD dan 21 puskesmas milik Pemko Pekanbaru.

Terkait ini, Plt Kadiskes Kota Pekanbaru Arnaldo Eka Putra, Selasa (8/6), menyebut bahwa penarikan karena terdapat data yang tidak cocok. Ada data vaksin di RS  tidak sesuai dengan jumlah persediaan. Jumlah vaksin pada dasarnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE).  

"Vaksin disuntikkan tapi tidak cocok dengan data P-care," katanya.

Harusnya, RS melakukan input terhadap data warga yang sudah suntik vaksin dalam data P-Care. "Mereka yang sudah suntik vaksin mestinya tercatat," imbuhnya.

Di RS, petugas juga harusnya melakukan input data warga penerima vaksin secara manual ke data excel. "Datanya tidak cocok, wali kota dan diskes provinsi mempertanyakan itu. Sebab vaksin yang terpakai di rumah sakit tidak terdata dengan baik," paparnya.

Untuk memperbaiki ketidakcocokan data ini, perwakilan RS se-Pekanbaru dipanggil ke kantor Diskes Kota Pekanbaru. Hingga Selasa malam perbaikan data masih dilakukan.

"Target kami malam ini (kemarin, red) selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut dipaparkannya, untuk mengakses P-care, Pemko Pekanbaru tidak memiliki regulasi untuk itu. Sementara, data pada P-care menjadi patokan Kemenkes untuk memberikan tambahan vaksin. "Karena itu kita pastikan. Data ini jadi pertimbangan Kementerian menambah pasokan vaksin ke Kota Pekanbaru. Namun data di P-Care tidak mereka input," ungkapnya.

Kemenkes beranggapan bahwa vaksin di Kota Pekanbaru masih tersedia. "Jadi ada ketimpangan antara vaksin yang terpakai dan yang tercatat di rumah sakit," jelasnya.

Baca Juga:  Gajah Bunting Ditemukan Mati di Kawasan Konsesi di Riau

Kompak Naik Motor Tinjau Vaksinasi
Berbagai upaya dilakukan Polda Riau bersama Korem 031/WB untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Selasa (8/6), dengan dipimpin masing-masing satuan, yakni Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed, dua instansi tersebut melaksanakan peninjauan pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kabupaten Siak sekaligus meninjau proses vaksinasi.  

Dua jenderal tersebut kompak menunggangi sepeda motor menuju lokasi peninjauan di Desa Jati Mulya, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak. Keduanya mulai mengendari sepeda motor berpelat dinas Polri itu mulai dari Pekanbaru.

Informasi yang dihimpun Riau Pos, kegiatan diawali dengan pengecekan Pos PPKM Imbang Kampung Bukit Agung, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut diketahui, bahwa posko ini merupakan posko yang memiliki angka terkonfirmasi positif Covid-19 paling tinggi di Siak.

Berdasarkan data yang ada, jumlah masyarakat yang positif Covid-19 sebanyak 6 orang, di antaranya 4 dilakukan isolasi mandiri dan 2 orang dilakukan isolasi di RS Efarina. Sedangkan untuk masyarakat yang sudah sembuh sampai saat ini berjumlah 9 orang. Usai meninjau Pos PPKM, kapolda dan danrem kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Jati Mulya.

"Hari yang baik bagi ikhtiar kita bersama mencegah penyebaran Covid-19. Dengan harapan semakin banyak warga divaksin, herd immunity dapat segera terbentuk," ujar Irjen Agung saat melihat pelaksanaan vaksinasi.

Ia menambahkan, khusus pelaksanaan vaksin di Desa Jati Mulya, telah dilakukan oleh 214 masyarakat. Nantinya, masing-masing desa di Kerinci Kanan akan melaksanakan vaksinasi secara berkelanjutan.

"Kami juga senantiasa memberi semangat masyarakat, tenaga kesehatan dan perangkat desa untuk terus semangat. Saya dapat laporan ini akan dilanjutkan ke desa sebelahnya. Terus menerus bergilir," papar Kapolda.

Sementara itu, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed menuturkan proses vaksinasi di Desa Jati Mulya diikuti antusias oleh masyarakat. Dia memastikan, pelaksanaan vaksin di Riau akan terus diawasi dan didukung oleh Korem 031 beserta jajaran. Dengan harapan, seluruh masyarakat dapat tervaksin dalam waktu yang cepat.

"Cukup ramai, cukup antusias vaksinasi. Ini menandakan masyarakat Siak ingin memutus rantai Covid dengan melaksanakan vaksinasi. Mudah-mudahan dengan upaya ini penyebaran Covid-19 di Siak dapat teratasi," harapnya.(sol/ali/nda/ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari