Minggu, 7 Desember 2025
spot_img

Sinergi MLH PWM Riau, IRI Indonesia Capther Riau Di-Launching

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau bersinergi dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia. Wujud sinergi dengan me-launching IRI Indonesia Capher IRI Riau oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Manager Program Dr Hanafi Guciano, pertengahan Maret lalu.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau Dr Wirdati Irma pada rapat koordinasi dengan PWM menyampaikan program kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IRI. Sekaligus juga dilaksanakan pelatihan bagi perwakilan  pemuka agama dan masyarakat adat yang ada di Riau.

"Tujuannya adalah mengajak para tokoh agama dan masyarakat adat untuk berkomitmen menjaga kelestarian hutan tropis, terutama yang ada di Riau, melalui gerakan da’wahnya kepada umat dan masyarakat. Riau diperkirakan masih banyak hutannya termasuk hutan gambut yang cukup mendominasi. Luasan  lahan gambut di Riau mencapai 3.861.401 Ha (data BRGM) terluas dari seluruh lahan gambut yang ada di Sumatera," ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Ajak Semua Pihak Dukung Pembangunan Masjid Cheng Ho

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA menyatakan dukungan terhadap gerakan bersama menjaga hutan di Riau yang melibatkan tokoh agama dan para tokoh adat. Secara struktural Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang besar di Indonesia khususnya Riau mempunyai banyak Amal Usaha dan kader mubaligh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. "Muhammadiyah Riau saat ini banyak memiliki lembaga sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, tentunya dapat menyampaikan seruan menjaga kelestarian hutan Riau," katanya.

Prof Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, lahan gambut sudah banyak mengalami degradasi, sehingga mengakibatkan bencana. Hal ini tidak bisa di biarkan terus-menerus. Harus ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Dr. Widarti Irma menginformasikan bahwa insyaallah launching IRI Indonesia selanjutnya di Kalimantan Timur, hari Jumat tanggal 9 April 2021.(mar/c)

Baca Juga:  Publik Bingung Aturan Perjalanan Sering Berubah

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau bersinergi dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia. Wujud sinergi dengan me-launching IRI Indonesia Capher IRI Riau oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Manager Program Dr Hanafi Guciano, pertengahan Maret lalu.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau Dr Wirdati Irma pada rapat koordinasi dengan PWM menyampaikan program kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IRI. Sekaligus juga dilaksanakan pelatihan bagi perwakilan  pemuka agama dan masyarakat adat yang ada di Riau.

"Tujuannya adalah mengajak para tokoh agama dan masyarakat adat untuk berkomitmen menjaga kelestarian hutan tropis, terutama yang ada di Riau, melalui gerakan da’wahnya kepada umat dan masyarakat. Riau diperkirakan masih banyak hutannya termasuk hutan gambut yang cukup mendominasi. Luasan  lahan gambut di Riau mencapai 3.861.401 Ha (data BRGM) terluas dari seluruh lahan gambut yang ada di Sumatera," ujarnya.

Baca Juga:  Pekan Depan, Kejari Limpahkan Berkas Tersangka Korupsi ke Pengadilan

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA menyatakan dukungan terhadap gerakan bersama menjaga hutan di Riau yang melibatkan tokoh agama dan para tokoh adat. Secara struktural Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang besar di Indonesia khususnya Riau mempunyai banyak Amal Usaha dan kader mubaligh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. "Muhammadiyah Riau saat ini banyak memiliki lembaga sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, tentunya dapat menyampaikan seruan menjaga kelestarian hutan Riau," katanya.

Prof Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, lahan gambut sudah banyak mengalami degradasi, sehingga mengakibatkan bencana. Hal ini tidak bisa di biarkan terus-menerus. Harus ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Dr. Widarti Irma menginformasikan bahwa insyaallah launching IRI Indonesia selanjutnya di Kalimantan Timur, hari Jumat tanggal 9 April 2021.(mar/c)

- Advertisement -
Baca Juga:  Gubernur Riau Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Raya Annur Bersama Ribuan Warga

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau bersinergi dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia. Wujud sinergi dengan me-launching IRI Indonesia Capher IRI Riau oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Manager Program Dr Hanafi Guciano, pertengahan Maret lalu.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau Dr Wirdati Irma pada rapat koordinasi dengan PWM menyampaikan program kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IRI. Sekaligus juga dilaksanakan pelatihan bagi perwakilan  pemuka agama dan masyarakat adat yang ada di Riau.

"Tujuannya adalah mengajak para tokoh agama dan masyarakat adat untuk berkomitmen menjaga kelestarian hutan tropis, terutama yang ada di Riau, melalui gerakan da’wahnya kepada umat dan masyarakat. Riau diperkirakan masih banyak hutannya termasuk hutan gambut yang cukup mendominasi. Luasan  lahan gambut di Riau mencapai 3.861.401 Ha (data BRGM) terluas dari seluruh lahan gambut yang ada di Sumatera," ujarnya.

Baca Juga:  Cegah Penyebar Covid-19, BNPB Beri Bantuan 500 Ribu Masker

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA menyatakan dukungan terhadap gerakan bersama menjaga hutan di Riau yang melibatkan tokoh agama dan para tokoh adat. Secara struktural Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang besar di Indonesia khususnya Riau mempunyai banyak Amal Usaha dan kader mubaligh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. "Muhammadiyah Riau saat ini banyak memiliki lembaga sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, tentunya dapat menyampaikan seruan menjaga kelestarian hutan Riau," katanya.

Prof Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, lahan gambut sudah banyak mengalami degradasi, sehingga mengakibatkan bencana. Hal ini tidak bisa di biarkan terus-menerus. Harus ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Dr. Widarti Irma menginformasikan bahwa insyaallah launching IRI Indonesia selanjutnya di Kalimantan Timur, hari Jumat tanggal 9 April 2021.(mar/c)

Baca Juga:  Warga Sorot Jalan  di Pasar Modern

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari