Jumat, 22 November 2024
spot_img

Maafkan Pelaku, Agung Nugroho Cabut Laporan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kasus penyerangan Rumah Dinas Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho berakhir damai. Kedua belah pihak, Agung maupun 7 tersangka sepakat saling memaafkan setelah di mediasi oleh sejumlah tokoh Melayu Riau. Hal itu bermula dari diskusi yang terjalin pada Selasa (7/12) pagi.

Ketika itu, sejumlah Tokoh Melayu Riau mendatangi kediaman Agung Nugroho di Jalan Sumatera. Kedatangan para sesepuh ini untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas aksi penyerangan yang dilakukan 7 pemuda beberapa waktu lalu.

Hadir dalam pertemuan itu Ketua LAM Pekanbaru Datuk Muspidauan, Panglima Laskar Melayu Riau Datuk Efendi, Sekjend Penggawa Melayu Riau (PMR) Doni Rian serta beberapa tokoh lainnya. Kunjungan itu disambut langsung Agung Nugroho yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Riau.

Diawal, kedua belah pihak sempat berdiskusi mengenai kasus penyerangan rumah dinas Agung pada Senin (29/11) malam. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama hingga didapati kata sepakat untuk berdamai.

Ketua LAM Pekanbaru Datuk Maafkan Pelaku, Agung Nugroho Cabut Laporan  Muspidauan menjelaskan kedatangan pihaknya mewakili 7 orang anak kemenakan yang menjadi tersangka penyerangan kediaman Agung Nugroho. Diakui dia, apa yang diperbuat oleh 7 tersangka tersebut memang salah dan tidak sesuai dengan kaidah adat serta budaya Melayu.

Baca Juga:  Perbatasan Riau-Sumbar Dijaga Ketat di XIII Koto Kampar

"Hari ini kami datang ke rumah tokoh kita, adinda kita Agung Nugroho. Yang saat ini telah menjabat Ketua DPD Demokrat Riau, sekaligus Wakil Ketua DPRD Riau. Dimana kami, mewakili anak kemenakan kami, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalah pahaman yang terjadi," ucap Muspidauan.

Ia kemudian menjelaskan, bahwa insiden penyerangan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan siapapun, selain dari 7 tersangka. Di mana, insiden penyerangan berawal dari maksud dan tujuan para pelaku ingin melakukan sebuah klarifikasi.

"Ada informasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga mereka melakukan tindakan yang tidak sepantasnya. Tindakan Dinda Agung sudah tepat dengan membuat laporan ke Polda Riau," ungkapnya.

Usai pertemuan pagi itu, Agung dengan ditemani sejumlah tokoh dari Punggawa Melayu Riau datang ke Polda. Agung dihadapkan dengan 7 tersangka beserta keluarga tersangka yang juga hadir di Polda Riau. Disana juga ada permintaan secara langsung dari para tersangka. Termasuk pengakuan perbuatan mereka pada malam itu yang tidak sesuai dengan norma.

Baca Juga:  Kecepatan Dibatasi 60 Km per Jam

"Saya meminta maaf kepada Bapak Haji Agung Nugroho. Saya telah menyadari kesalahan saya. Memang kami sempat terpancing dengan isu serta informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya," tutur Irfan.

Menanggapi hal itu, Agung mengatakan bahwa dirinya juga tidak tega menghukum orang yang bersalah. Karena para pelaku sudah mengakui bahwa memang terpancing. Sehingga ia menyatakan dengan ikhlas memaafkan para pelaku. Namun dengan catatan tidak lagi mengulangi perbuatan yang sama. Baik kepada dirinya maupun kepada orang lain.

"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada seluruh tokoh. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kita semua," pungkasnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai. "Iya, sudah tadi (cabut laporan)," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Selasa (7/12).

Atas hal itu, kata Sunarto, penyidik dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara. Langkah itu diambil untuk menentukan kelanjutan penanganan perkara. Lanjut Sunarto, tersangka yang ditahan akan ditangguhkan. "Tersangka yang ditahan akan ditangguhkan. Penyidik segera melakukan gelar perkara," tegas perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto itu.(nda)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kasus penyerangan Rumah Dinas Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho berakhir damai. Kedua belah pihak, Agung maupun 7 tersangka sepakat saling memaafkan setelah di mediasi oleh sejumlah tokoh Melayu Riau. Hal itu bermula dari diskusi yang terjalin pada Selasa (7/12) pagi.

Ketika itu, sejumlah Tokoh Melayu Riau mendatangi kediaman Agung Nugroho di Jalan Sumatera. Kedatangan para sesepuh ini untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas aksi penyerangan yang dilakukan 7 pemuda beberapa waktu lalu.

- Advertisement -

Hadir dalam pertemuan itu Ketua LAM Pekanbaru Datuk Muspidauan, Panglima Laskar Melayu Riau Datuk Efendi, Sekjend Penggawa Melayu Riau (PMR) Doni Rian serta beberapa tokoh lainnya. Kunjungan itu disambut langsung Agung Nugroho yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Riau.

Diawal, kedua belah pihak sempat berdiskusi mengenai kasus penyerangan rumah dinas Agung pada Senin (29/11) malam. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama hingga didapati kata sepakat untuk berdamai.

- Advertisement -

Ketua LAM Pekanbaru Datuk Maafkan Pelaku, Agung Nugroho Cabut Laporan  Muspidauan menjelaskan kedatangan pihaknya mewakili 7 orang anak kemenakan yang menjadi tersangka penyerangan kediaman Agung Nugroho. Diakui dia, apa yang diperbuat oleh 7 tersangka tersebut memang salah dan tidak sesuai dengan kaidah adat serta budaya Melayu.

Baca Juga:  Diduga Curi Ban Bekas, Pelaku Diamuk Massa hingga Babak Belur

"Hari ini kami datang ke rumah tokoh kita, adinda kita Agung Nugroho. Yang saat ini telah menjabat Ketua DPD Demokrat Riau, sekaligus Wakil Ketua DPRD Riau. Dimana kami, mewakili anak kemenakan kami, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalah pahaman yang terjadi," ucap Muspidauan.

Ia kemudian menjelaskan, bahwa insiden penyerangan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan siapapun, selain dari 7 tersangka. Di mana, insiden penyerangan berawal dari maksud dan tujuan para pelaku ingin melakukan sebuah klarifikasi.

"Ada informasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga mereka melakukan tindakan yang tidak sepantasnya. Tindakan Dinda Agung sudah tepat dengan membuat laporan ke Polda Riau," ungkapnya.

Usai pertemuan pagi itu, Agung dengan ditemani sejumlah tokoh dari Punggawa Melayu Riau datang ke Polda. Agung dihadapkan dengan 7 tersangka beserta keluarga tersangka yang juga hadir di Polda Riau. Disana juga ada permintaan secara langsung dari para tersangka. Termasuk pengakuan perbuatan mereka pada malam itu yang tidak sesuai dengan norma.

Baca Juga:  PKK Diharapkan Jadi Pelopor Pembaruan

"Saya meminta maaf kepada Bapak Haji Agung Nugroho. Saya telah menyadari kesalahan saya. Memang kami sempat terpancing dengan isu serta informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya," tutur Irfan.

Menanggapi hal itu, Agung mengatakan bahwa dirinya juga tidak tega menghukum orang yang bersalah. Karena para pelaku sudah mengakui bahwa memang terpancing. Sehingga ia menyatakan dengan ikhlas memaafkan para pelaku. Namun dengan catatan tidak lagi mengulangi perbuatan yang sama. Baik kepada dirinya maupun kepada orang lain.

"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada seluruh tokoh. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kita semua," pungkasnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai. "Iya, sudah tadi (cabut laporan)," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Selasa (7/12).

Atas hal itu, kata Sunarto, penyidik dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara. Langkah itu diambil untuk menentukan kelanjutan penanganan perkara. Lanjut Sunarto, tersangka yang ditahan akan ditangguhkan. "Tersangka yang ditahan akan ditangguhkan. Penyidik segera melakukan gelar perkara," tegas perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto itu.(nda)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari