Selasa, 17 September 2024

Integrasi Sawit dan Ternak Untungkan Petani

RIAU (RIAUPOS.CO) — Kelompok Tani Terang Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas sudah menerapkan integrasi kebun  sawit dengan ternak kambing. Hasilnya sungguh memuaskan. Pada awalnya mempunyai 23 ekor, sekarang meningkat menjadi 56 ekor kambing.

Ketua kelompok Tani Terang Jusia Ginting mengatakan, integrasi kebun sawit dengan ternak ternyata sangat menguntungkan. Kambing sangat bagus berkembang biak di lahan perkebunan.

"Pada awalnya mempunyai ternak kambing sebanyak 23 ekor sekarang meningkat menjadi 56 ekor. Sekali melahirkan kambing bisa rata-rata 2 ekor, dan dalam satu tahun kambing melahirkan dua kali," katanya.

Jenis kambing yang dibudidayakan adalah mayoritas kambing lokal dan beberapa kambing PE.

- Advertisement -

Korwil Penyuluhan Pertanian Kecamatan Minas Elka Roza MSi mengatakan, dengan pola integrasi sawit dan ternak ini terdapat keuntungan yang berlipat ganda.

Baca Juga:  Jadi Tipe B, Tarif RSUD Naik 50 Persen Pelayanan Pasien Umum

Elka Roza menambahkan, ada beberapa keuntungan melaksanakan pola integrasi ini yaitu mnghemat biaya pengeluaran pakan ternak. Sebagian besar pakan ternak terdapat di sekitar areal kebun sawit seperti rumput dan legume. "Kambing bisa dilepas di areal tersebut," ungkapnya.

- Advertisement -

Selain itu, lanjut Elka, juga menyuburkan areal perkebunan. Kotoran dan air kencing kambing sangat bermanfaat untuk pupuk alami bagi tanaman sawit. "Kotoran dapat diolah menjadi kompos, air kencing kambing pun dapat diolah menjadi pupuk organik cair," paparnya.

Kemudian meningkatkan produksi pertanian dan peternakan dan efisiensi dan mengefektifkan waktu untuk bertani dan beternak.(kom)

Laporan WIWIK WIDANINGSIH, SIak

RIAU (RIAUPOS.CO) — Kelompok Tani Terang Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas sudah menerapkan integrasi kebun  sawit dengan ternak kambing. Hasilnya sungguh memuaskan. Pada awalnya mempunyai 23 ekor, sekarang meningkat menjadi 56 ekor kambing.

Ketua kelompok Tani Terang Jusia Ginting mengatakan, integrasi kebun sawit dengan ternak ternyata sangat menguntungkan. Kambing sangat bagus berkembang biak di lahan perkebunan.

"Pada awalnya mempunyai ternak kambing sebanyak 23 ekor sekarang meningkat menjadi 56 ekor. Sekali melahirkan kambing bisa rata-rata 2 ekor, dan dalam satu tahun kambing melahirkan dua kali," katanya.

Jenis kambing yang dibudidayakan adalah mayoritas kambing lokal dan beberapa kambing PE.

Korwil Penyuluhan Pertanian Kecamatan Minas Elka Roza MSi mengatakan, dengan pola integrasi sawit dan ternak ini terdapat keuntungan yang berlipat ganda.

Baca Juga:  Enam Hari Lebih Separuh Kasus Agustus, Riau 2.584 Kasus Positif

Elka Roza menambahkan, ada beberapa keuntungan melaksanakan pola integrasi ini yaitu mnghemat biaya pengeluaran pakan ternak. Sebagian besar pakan ternak terdapat di sekitar areal kebun sawit seperti rumput dan legume. "Kambing bisa dilepas di areal tersebut," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Elka, juga menyuburkan areal perkebunan. Kotoran dan air kencing kambing sangat bermanfaat untuk pupuk alami bagi tanaman sawit. "Kotoran dapat diolah menjadi kompos, air kencing kambing pun dapat diolah menjadi pupuk organik cair," paparnya.

Kemudian meningkatkan produksi pertanian dan peternakan dan efisiensi dan mengefektifkan waktu untuk bertani dan beternak.(kom)

Laporan WIWIK WIDANINGSIH, SIak

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari