MERANTI (RIAUPOS.CO) — Jumlah titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kepulauan Meranti mulai menurun. Kemarin, Jumat (6/9/19) siang, dari informasi yang dirangkum melalui BPBD daerah setempat, titik api yang hanya berada di Dusun Kampung Balak, Desa Tanjung Pranap, Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, terdapat sembilan titik. Berselang satu hari setelah itu, Sabtu (7/9/19) siang, menyusut menjadi tiga titik.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La. Ode Proyek SH kepada Riau Pos, Sabtu (7/9/19) pagi menerangkan, menyusutnya jumlah titik api patut disyukuri. Tetapi pihaknya bersama Tim Satgas Karhutla tidak akan lengah. Langkah itu dilakukan dalam mencegah bertambahnya titik api dan terus berupaya lakukan proses pemadaman terhadap sisa titik api yang belum padam. "Kami akan terus bekerja memadamkan api di sana. Hingga saat ini anggota tetap stanby di lokasi sejak dua pekan terakhir," ujarnya.
Titik Api di Kampung Balak tak Padam, walaupun sebagain besar daerah Kepulauan Meranti telah dicurahi air hujan. Namun tidak di lokasi tersebut. Kondisi itu dibeberkan oleh, Kasi Pemadam Kebakaran Permukiman Penduduk dan Gedung BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti, Eko Setiawan.
Hingga saat ini penanggulangan dihadapkan pada sejumlah keterbatasan, mulai minimnya peralatan, sulitnya akses menuju ke lokasi, hingga kencangnya angin.
"Tidak lebat hujan di sini, selang kita juga kurang. Tambah lokasi dan medan untuk menuju ke titik api sangat sulit ditempuh. Tapi kita tetap berupaya maksimal dalam melakukan penanggulangan, agar titik api bisa segera padam," ungkapnya.
Api tak padam membuat Kepala Desa Desa Tanjun Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepuluan Meranti, Aswandi pusing tujuh keliling. Disamping itu ia mengaku terus berupaya maksimal untuk bersinergi dengan masyarakat dan Tim Satgas Karhutla dalam memadamkan api.
Seperti satu hari sebelum ini, ia mengungkapkan jika masyarakat desa setempat telah melakukan sholat istisqa, memohon turunnya air hujan agar api di desanya segera padam."semalam kami sholat istisqa. Berharap hujan turun. Namun hanya rintik saja,"ujarya.
Selain itu ia juga telah dihubungi Wakil Bupati Kabupaten Kepuluan Meranti H Said Hasyim terkait bencana yang terjadi di desanya.
Diungkapkan Aswandi, serambi bercanda, jika Said Hasyim sempat memerintahkan dirinya untuk merubah nama Dusun Kampung Balak dengan nenama yang lebih baik. "Tak pakai padam. Sampai pak wakil bupati minta kami merubah nama dusun,"ungkapnya.(wir)