(RIAUPOS.CO) — Dengan negara yang luas, punya akses dan pintu masuk luar biasa banyak, maka aksi penyeludupan merupakan hal biasa di Indonesia. Tradisi penyeludupan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sebagian warga. Di Riau-Kepri, bahkan ada istilah yang sangat lekat pada kegiatan ini, yakni smokel.
Sebagian besar perilaku penyeludupan ini dilakukan "orang kecil". Setidaknya, merekalah yang sering ketahuan melakukan aksi ilegal itu. Sembako, elektronik, hingga hewan tertentu biasanya jadi komoditas. Penyeludupan kelas teri. Tapi kali ini, pihak Bea Cukai menemukan penyeludupan kelas kakap. Kejadian ini pun sontak membuat heboh. Bukan hanya karena terduga pelaku adalah seorang dirut di BUMN, tapi juga kehebohan lain yang dibuat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengekspos bagaimana penyeludupan ini dilakukan. Sebuah Harley Davidson seharga sekitar Rp800 juta telah masuk ke Indonesia secara ilegal. Selanjutnya, setelah dilakukan penyelidikan, bos Garuda pun diduga kuat berada di belakang aksi penyelundupan ini. Reaksi dari Menteri BUMN tak kalah garang. Erick Thohir pun langsung memecat Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara. Dia diduga ikut, bahkan memerintahkan penyeludupan itu.
Penyeludupan itu sebenarnya cukup rapi. Komite Audit di BUMN pun telah bekerja. Pembelian komponen Harley-Davidson merupakan pesanan Ari melalui pegawainya. Ari diduga memerintah untuk mencarikan sepeda motor Harley-Davidson sejak 2018 lalu. Transaksi pembelian dilakukan pada April 2019 melalui rekening pribadi bagian keuangan Garuda di Amsterdam. Hingga akhirnya motor dibawa ke Indonesia atas nama salah satu pegawainya yang berinisial SAS pada penerbangan Garuda Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-900 pada 17 November 2019 lalu.
Aksi "heroik" dan bersih-bersih ala Erick Thohir mungkin patut diacungi jempol. Tidak ada ampun bagi yang nakal-nakal di jajaran direksi BUMN. Salut. Tapi, murnikah bersih-bersih ala Erick ini? Apa tidak sekadar membersihkan orang lama? Untuk digantikan para dirut pilihan Erick? Siapa lagi setelah ini?
Pertanyaan lain pun bisa saja susul-menyusul setelahnya. Apakah hanya baru kali ini, orang-orang besar melakukan penyeludupan? Atau baru kali ini ketahuan dan sengaja harus dikorbankan? Boleh jadi, fenomena ini adalah gunung es. Tampak kecil, tapi ternyata besar. Bukan rahasia jika para pejabat ke luar negeri, yang mereka bawa adalah barang-barang mewah. Tak jarang mereka lolos dari Bea Cukai karena menyebut nama besar, jenderal ini-itu, atau pejabat tinggi anu. Kok baru ketahuan sekarang!***
(RIAUPOS.CO) — Dengan negara yang luas, punya akses dan pintu masuk luar biasa banyak, maka aksi penyeludupan merupakan hal biasa di Indonesia. Tradisi penyeludupan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sebagian warga. Di Riau-Kepri, bahkan ada istilah yang sangat lekat pada kegiatan ini, yakni smokel.
Sebagian besar perilaku penyeludupan ini dilakukan "orang kecil". Setidaknya, merekalah yang sering ketahuan melakukan aksi ilegal itu. Sembako, elektronik, hingga hewan tertentu biasanya jadi komoditas. Penyeludupan kelas teri. Tapi kali ini, pihak Bea Cukai menemukan penyeludupan kelas kakap. Kejadian ini pun sontak membuat heboh. Bukan hanya karena terduga pelaku adalah seorang dirut di BUMN, tapi juga kehebohan lain yang dibuat.
- Advertisement -
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengekspos bagaimana penyeludupan ini dilakukan. Sebuah Harley Davidson seharga sekitar Rp800 juta telah masuk ke Indonesia secara ilegal. Selanjutnya, setelah dilakukan penyelidikan, bos Garuda pun diduga kuat berada di belakang aksi penyelundupan ini. Reaksi dari Menteri BUMN tak kalah garang. Erick Thohir pun langsung memecat Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara. Dia diduga ikut, bahkan memerintahkan penyeludupan itu.
Penyeludupan itu sebenarnya cukup rapi. Komite Audit di BUMN pun telah bekerja. Pembelian komponen Harley-Davidson merupakan pesanan Ari melalui pegawainya. Ari diduga memerintah untuk mencarikan sepeda motor Harley-Davidson sejak 2018 lalu. Transaksi pembelian dilakukan pada April 2019 melalui rekening pribadi bagian keuangan Garuda di Amsterdam. Hingga akhirnya motor dibawa ke Indonesia atas nama salah satu pegawainya yang berinisial SAS pada penerbangan Garuda Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-900 pada 17 November 2019 lalu.
- Advertisement -
Aksi "heroik" dan bersih-bersih ala Erick Thohir mungkin patut diacungi jempol. Tidak ada ampun bagi yang nakal-nakal di jajaran direksi BUMN. Salut. Tapi, murnikah bersih-bersih ala Erick ini? Apa tidak sekadar membersihkan orang lama? Untuk digantikan para dirut pilihan Erick? Siapa lagi setelah ini?
Pertanyaan lain pun bisa saja susul-menyusul setelahnya. Apakah hanya baru kali ini, orang-orang besar melakukan penyeludupan? Atau baru kali ini ketahuan dan sengaja harus dikorbankan? Boleh jadi, fenomena ini adalah gunung es. Tampak kecil, tapi ternyata besar. Bukan rahasia jika para pejabat ke luar negeri, yang mereka bawa adalah barang-barang mewah. Tak jarang mereka lolos dari Bea Cukai karena menyebut nama besar, jenderal ini-itu, atau pejabat tinggi anu. Kok baru ketahuan sekarang!***