Jumat, 5 Juli 2024

PPKM Pekanbaru Belum Bisa Turun Level

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – STATUS Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Kota Pekanbaru diperpanjang hingga dua pekan ke depan. Status belum bisa turun ke level 1, salah satunya akibat capaian vaksinasi.

Perpanjangan status PPKM level 2 dilakukan usai digelar rapat evaluasi Satgas Covid-19 dan Forkopimda Kota Pekanbaru, Selasa (5/10) di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru.  Perpanjangan PPKM level 2 berlangsung dari 5 hingga 18 Oktober dengan regulasi yang relatif sama seperti dua pekan terakhir PPKM level 2 berlaku.

- Advertisement -

Diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT usai rapat evaluasi, Pekanbaru belum memenuhi indikator PPKM level 1.

"Kita belum memenuhi indikator untuk turun ke level 1. Maka diperpanjang PPKM level 2 hingga 14 hari ke depan," kata Firdaus.

Menurut dia, saat ini Pemko Pekanbaru tengah berupaya untuk mengejar target vaksinasi. Ada tiga poin yang menjadi kendala untuk memenuhi indikator PPKM level 1. Pertama, capaian vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia), dan masyarakat umum. Kedua, untuk meningkatkan tracing atau pelacakan kontak.  Poin ini menjadi perhatian agar Kota Pekanbaru dapat memenuhi indikator untuk masuk ke PPKM level 1.

- Advertisement -

Firdaus mengaku tracing yang harus dipenuhi harus 1 banding 14 agar dapat masuk ke level 1. Sementara Kota Pekanbaru baru dapat melakukan tracing 1 banding 4.

"Kemudian untuk mengejar target vaksin lansia sebanyak 15.000, camat diminta untuk melakukan pendataan, lansia yang sudah vaksin dan yang belum. Kita buat layanan jemput bola," tegasnya.

Selain itu, Firdaus juga meminta agar posko PPKM di setiap kelurahan agar tetap difungsikan. Ini agar Satgas Covid dapat mengawasi dan mengedukasi masyarakat.

Baca Juga:  Pencanangan Program KKBPK, Lahirkan Generasi Sehat dan Pintar

"Covid ini masih ada. Kita tidak boleh lengah. Kita harus senantiasa waspada. Jika kita sudah disiplin in sya Allah bisa masuk ke level satu," imbuhnya.

Dalam pada itu Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengajukan penambahan jam belajar saat pembelajaran tatap muka (PTM). Saat ini jam belajar dalam satu kali pertemuan berlangsung hingga 4 jam. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengatakan dirinya telah mengajukan saat rapat evaluasi PPKM level 2. Ada penambahan waktu 2 jam dari jadwal sebelumnya.  

"Sampai saat ini tidak ada laporan dari sekolah konfirmasi positif terhadap siswa, maka di (PPKM) level 2 ini boleh menambah jam belajar," ungkapnya.

Menurut dia, pengajuan penambahan jam belajar ini telah disetujui dalam rapat evaluasi bersama Forkopimda Pekanbaru. Karena dikatakan Ismardi, sebelumnya waktu belajar maksimal hingga 3 jam. Sebelum memberlakukan penambahan jam tersebut, Ismardi menyebut akan membuat simulasi. Pihaknya bakal mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk melakukan simulasi.

"Jadi kalau kelasnya cukup, kita buat satu sesi saja nanti. Cuma jam kita tambah," papar dia.

Ia menyebut, pengawasan tetap dilakukan. Pihak sekolah setiap hari mengirimkan jurnal laporan ke Dinas Pendidikan. Ada empat tim dari dinas yang melakukan pengawasan secara acak.  

"Kita juga menerima informasi dari masyarakat jika sekolah mulai longgar dalam prokes. Yang paling penting konsistensi mereka menerapkan," jelasnya.

Ia mengaku, satu guru SMP Negeri 44 yang terkonfirmasi positif beberapa waktu lalu bukan terkonfirmasi dari sekolah. Melainkan terpapar dari luar sekolah. Ismardi memastikan bahwa tidak ada kontak erat yang ada di sekolah terkonfirmasi positif.

Baca Juga:  Upaya Pemulihan Ekonomi, Gubri Tinjau Program Padat Karya di Dumai

"Saat ini ada dua guru di setiap kelas mengawasi saat belajar tatap muka berlangsung, " tutupnya.

Kasus Positif Harian Bertambah 39, Sembuh 54 Orang
Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Selasa (5/10) bertambah 39 orang. Penambahan kasus positif Covid-19 harian di Riau ini cenderung terus menurun dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan penambahan 39 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 127.548 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 54 pasien, sehingga total 122.961 orang yang sudah sembuh," katanya.

Untuk kabar dukanya, juga terdapat 7 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.079 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 76 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 432 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 508 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.990 orang dan yang isolasi di rumah sakit 61 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 113.505 meninggal dunia 474 orang. Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(ali/sol)

Laporan: M ALI NURMAN dan SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – STATUS Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Kota Pekanbaru diperpanjang hingga dua pekan ke depan. Status belum bisa turun ke level 1, salah satunya akibat capaian vaksinasi.

Perpanjangan status PPKM level 2 dilakukan usai digelar rapat evaluasi Satgas Covid-19 dan Forkopimda Kota Pekanbaru, Selasa (5/10) di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru.  Perpanjangan PPKM level 2 berlangsung dari 5 hingga 18 Oktober dengan regulasi yang relatif sama seperti dua pekan terakhir PPKM level 2 berlaku.

Diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT usai rapat evaluasi, Pekanbaru belum memenuhi indikator PPKM level 1.

"Kita belum memenuhi indikator untuk turun ke level 1. Maka diperpanjang PPKM level 2 hingga 14 hari ke depan," kata Firdaus.

Menurut dia, saat ini Pemko Pekanbaru tengah berupaya untuk mengejar target vaksinasi. Ada tiga poin yang menjadi kendala untuk memenuhi indikator PPKM level 1. Pertama, capaian vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia), dan masyarakat umum. Kedua, untuk meningkatkan tracing atau pelacakan kontak.  Poin ini menjadi perhatian agar Kota Pekanbaru dapat memenuhi indikator untuk masuk ke PPKM level 1.

Firdaus mengaku tracing yang harus dipenuhi harus 1 banding 14 agar dapat masuk ke level 1. Sementara Kota Pekanbaru baru dapat melakukan tracing 1 banding 4.

"Kemudian untuk mengejar target vaksin lansia sebanyak 15.000, camat diminta untuk melakukan pendataan, lansia yang sudah vaksin dan yang belum. Kita buat layanan jemput bola," tegasnya.

Selain itu, Firdaus juga meminta agar posko PPKM di setiap kelurahan agar tetap difungsikan. Ini agar Satgas Covid dapat mengawasi dan mengedukasi masyarakat.

Baca Juga:  Video Viral Pelarangan Salat Iduladha di Riau, Gubri Syamsuar: Hoaks

"Covid ini masih ada. Kita tidak boleh lengah. Kita harus senantiasa waspada. Jika kita sudah disiplin in sya Allah bisa masuk ke level satu," imbuhnya.

Dalam pada itu Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengajukan penambahan jam belajar saat pembelajaran tatap muka (PTM). Saat ini jam belajar dalam satu kali pertemuan berlangsung hingga 4 jam. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengatakan dirinya telah mengajukan saat rapat evaluasi PPKM level 2. Ada penambahan waktu 2 jam dari jadwal sebelumnya.  

"Sampai saat ini tidak ada laporan dari sekolah konfirmasi positif terhadap siswa, maka di (PPKM) level 2 ini boleh menambah jam belajar," ungkapnya.

Menurut dia, pengajuan penambahan jam belajar ini telah disetujui dalam rapat evaluasi bersama Forkopimda Pekanbaru. Karena dikatakan Ismardi, sebelumnya waktu belajar maksimal hingga 3 jam. Sebelum memberlakukan penambahan jam tersebut, Ismardi menyebut akan membuat simulasi. Pihaknya bakal mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk melakukan simulasi.

"Jadi kalau kelasnya cukup, kita buat satu sesi saja nanti. Cuma jam kita tambah," papar dia.

Ia menyebut, pengawasan tetap dilakukan. Pihak sekolah setiap hari mengirimkan jurnal laporan ke Dinas Pendidikan. Ada empat tim dari dinas yang melakukan pengawasan secara acak.  

"Kita juga menerima informasi dari masyarakat jika sekolah mulai longgar dalam prokes. Yang paling penting konsistensi mereka menerapkan," jelasnya.

Ia mengaku, satu guru SMP Negeri 44 yang terkonfirmasi positif beberapa waktu lalu bukan terkonfirmasi dari sekolah. Melainkan terpapar dari luar sekolah. Ismardi memastikan bahwa tidak ada kontak erat yang ada di sekolah terkonfirmasi positif.

Baca Juga:  150000 Tren Pasien Sembuh Terus Naik

"Saat ini ada dua guru di setiap kelas mengawasi saat belajar tatap muka berlangsung, " tutupnya.

Kasus Positif Harian Bertambah 39, Sembuh 54 Orang
Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Selasa (5/10) bertambah 39 orang. Penambahan kasus positif Covid-19 harian di Riau ini cenderung terus menurun dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan penambahan 39 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 127.548 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 54 pasien, sehingga total 122.961 orang yang sudah sembuh," katanya.

Untuk kabar dukanya, juga terdapat 7 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.079 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 76 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 432 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 508 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.990 orang dan yang isolasi di rumah sakit 61 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 113.505 meninggal dunia 474 orang. Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(ali/sol)

Laporan: M ALI NURMAN dan SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari