Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Bertahan 24 Jam di Tengah Lautan

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Nakhoda KM Hamisa Jaya GT 30 Samsudin (48) terlihat menahan air matanya. Pria asal Babel itu mengaku merupakan satu mukjizat bisa selamat dari tragedi tenggelamnya kapal yang dinakhodai di sekitar Selat Karimata, 35 milarah utara dari Belitung.

Dirinya dan lima ABK lainnya (Irwanto, 19), (Hariyadi, 33) (Abdul Luhung,(58), (Ferdiyanto, 40), (Ilyas, 33) diselamatkan  kru Kapal Tangker Seroja  yang sedang melintas di perairan tersebut  dengan tujuan ke laut Dumai. Mereka  ditemukan ABK Kapal Seroja pada, Senin (2/9)  sekitar pukul 10.00 WIB.

Syamsuddin mengaku kapalnya mulai tenggelam pada Ahad (1/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Ia menyebutkan mesin penyedot air tidak berfungsi, hal itulah membuat kapalnya mulai tenggelam karena air masuk ke lambung kapal.  

Baca Juga:  Tangan Kanan Korban Putus Diterkam Harimau Sumatera

"Kami mencoba meminta pertolongan dari kapal yang melintas, namun mereka tidak mau menolong," ujarnya.

Namun, lama ke lamaan air laut semakin memenuhi kapal. Hal itu membuat dirinya dan lima ABK lainnya hanya bisa pasrah. Hingga malam belum ada pertolongan lain, alat komunikasi tidak bisa digunakan lagi. Apalagi saat itu signal telepon selular hilang.

"Kami tetap bertahan, masih kapal belum tenggelam sepenuhnya, namun lama kelamaan kapal hanya tersisa sedikit," tuturnya.

Ia mengaku dirinya dan para ABK bertahan selama  24  jam di lautan dengan alat seadanya. "Saat itu kami hanya bisa pasrah dan berharap ada pertolongan datang," sebutnya.(hsb)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Nakhoda KM Hamisa Jaya GT 30 Samsudin (48) terlihat menahan air matanya. Pria asal Babel itu mengaku merupakan satu mukjizat bisa selamat dari tragedi tenggelamnya kapal yang dinakhodai di sekitar Selat Karimata, 35 milarah utara dari Belitung.

Dirinya dan lima ABK lainnya (Irwanto, 19), (Hariyadi, 33) (Abdul Luhung,(58), (Ferdiyanto, 40), (Ilyas, 33) diselamatkan  kru Kapal Tangker Seroja  yang sedang melintas di perairan tersebut  dengan tujuan ke laut Dumai. Mereka  ditemukan ABK Kapal Seroja pada, Senin (2/9)  sekitar pukul 10.00 WIB.

- Advertisement -

Syamsuddin mengaku kapalnya mulai tenggelam pada Ahad (1/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Ia menyebutkan mesin penyedot air tidak berfungsi, hal itulah membuat kapalnya mulai tenggelam karena air masuk ke lambung kapal.  

Baca Juga:  Ketua IJTI Riau: Songsong 2022 dengan Profesionalisme Jurnalis dan Media

"Kami mencoba meminta pertolongan dari kapal yang melintas, namun mereka tidak mau menolong," ujarnya.

- Advertisement -

Namun, lama ke lamaan air laut semakin memenuhi kapal. Hal itu membuat dirinya dan lima ABK lainnya hanya bisa pasrah. Hingga malam belum ada pertolongan lain, alat komunikasi tidak bisa digunakan lagi. Apalagi saat itu signal telepon selular hilang.

"Kami tetap bertahan, masih kapal belum tenggelam sepenuhnya, namun lama kelamaan kapal hanya tersisa sedikit," tuturnya.

Ia mengaku dirinya dan para ABK bertahan selama  24  jam di lautan dengan alat seadanya. "Saat itu kami hanya bisa pasrah dan berharap ada pertolongan datang," sebutnya.(hsb)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari