Minggu, 7 Juli 2024

Kasus Positif Covid-19 Turun 98 Persen

JAKARTA DAN PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – KONDISI level penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai kabupaten/kota terus membaik. Kota Blitar, Jawa Timur menjadi daerah pertama yang akan melakukan uji coba pelaksanaan PPKM level 1 dalam waktu dekat. Selain kabupaten/kota yang menurun dari level 3 ke 2. Beberapa kabupaten/kota kembali naik statusnya dari level 2 ke 3 karena masih belum bisa mencapai target cakupan vaksinasi.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan uji coba pemberlakuan PPKM level 1  dengan kenormalan baru (new normal) untuk Kota Blitar. Implementasi uji coba PPKM level 1 diberlakukan karena telah memenuhi syarat indikator WHO dan telah memenuhi target cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan  60 persen dosis 1 untuk lansia.

- Advertisement -

Level 1 new normal ini, kata Luhut, mendekati aktivitas kehidupan masyarakat yang normal. Namun untuk mengimbangi hal tersebut, tindakan surveillance, testing/tracing, dan peningkatan disiplin protokol kesehatan tetap diperkuat.

"Kami dan Menkes akan menurunkan tim khusus untuk memantau pelaksanaan PPKM level 1 di Kota Blitar, sehingga nanti akan menjadi role model buat kabupaten/kota lain," kata Luhut, kemarin (4/10)

Luhut melanjutkan, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan dan aktivitas masyarakat di wilayah Kota Blitar agar dapat segera merespons keadaan darurat yang mungkin datang secara tiba-tiba.

- Advertisement -

Dalam pelaksanaan PPKM periode seminggu ke depan, terdapat 20 kabupaten/kota yang bertahan di level 2. Sementara untuk yang penghuni level 3 bertambah dari 84 kabupaten/kota menjadi 107 kabupaten/kota. Hal ini dikarenakan kota-kota di level 2 yang sebelumnya mendapat dispensasi belum mampu mencapai target cakupan vaksinasi.  

Sementara dari sisi pengendalian aktivitas masyarakat, pemerintah kembali membuka beberapa kelonggaran baru. Diantaranya pembukaan pusat kebugaran/fitness centre dengan kapasitas maksimal 25 persen.

Para pengelola pusat-pusat kebugaran ini juga wajib memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan screening PeduliLindungi. Pembukaan pusat kebugaran ini ditujukan untuk wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Jogjakarta, dan Surabaya Raya.  Counter makanan dan minuman didalam bioskop diperbolehkan buka namun kapasitas bioskop tetap diberlakukan 50 persen. Hal ini akan berlaku untuk kota-kota level 3, 2 dan 1.

Baca Juga:  Sempat Diprotes, PN Siak Eksekusi Lahan Jalan Tol di Wilayah Kandis

Selain itu, Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk penerbangan internasional mulai tanggal 14 Oktober 2021 dengan penetapan syarat ketat dalam hal karantina, tes, dan kesiapan satgas. Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri.  

"Kemudian kompetisi basket remaja Honda DBL di Jakarta dan Surabaya juga akan mulai digelar," jelas Luhut.  

Selain hal-hal di atas, Luhut memaparkan berbagai indikator penanganan pandemi juga terus menunjukkan perbaikan dalam 2 minggu terakhir. Kasus konfirmasi positif nasional turun 98 persen. Sementara kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 juli lalu.

"Tingkat reproduksi efektif di Jawa Bali juga sudah berada di bawah 1. Tapi khusus untuk Bali masih di angka 1," jelas Luhut.

Menurutnya, penetapan batas minimul cakupan vaksinasi lansia sebagai syarat penurunan level PPKM dari 3 ke 2 atau 2 ke 1 yang diberlakukan sejak 13 September 2021 sejauh ini efektif meningkatkan kecepatan vaksinasi lansia di Jawa-Bali secara signifikan.

"Saat ini tingkat vaksinasi dosis 1 untuk Jawa Bali sudah mencapai 37 persen per 30 September 2021. Angka ini naik hampir 5 persen dari periode 13 September 2021," katanya.  

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, dari sisi provinsi, sudah tidak ada provinsi di luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 4. "Untuk tingkat provinsi di luar Jawa dan Bali ini provinsi (PPKM) level 4 sudah tidak ada," ujarnya

Namun, masih ada 6 daerah di luar Jawa Bali yang menerapkan PPKM level 4. Enam daerah itu yakni kab Pidie, kab Bangka, kota Padang, kota Banjarmasin, kab Bulungan, dan kota Tarakan. Penerapan PPKM level 4 itu disebabkan karena beberapa faktor.

Baca Juga:  Kabut Asap Menipis,Tim Gabungan Tetap Siaga Lakukan Pendinginan

"Masih belum mencapai target yang ditentukan atau testing-nya masih relatif terbatas atau ada kenaikan sedikit positivity rate walaupun level-level tersebut sebelumnya lebih rendah dari yang ada," jelasnya.

Sementara, untuk perkembangan kasus di provinsi luar Jawa Bali juga terus menunjukkan penurunan. Airlangga memerinci, sejak 9 Agustus hingga 3 Oktober, penurunan kasus positif di Sumatera mencapai 91,66 persen. Kemudian, Nusa Tenggara turun 93,79 persen, Kalimantan turun 87,44 persen, Sulawesi turun 88,68 persen, lalu Maluku dan Papua turun 88,47 persen.

Implementasi PPKM skala mikro di Bali mendapat apresiasi dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Kemarin orang nomor satu di tubuh TNI itu memberikan penghargaan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster. Berdasar informasi yang diterima oleh Jawa Pos, Mabes TNI menilai bahwa Bali mampu memaksimalkan efektivitas PPKM skala mikro. Hasilnya tidak percuma. Perlahan tapi pasti, Covid-19 di Bali kian terkendali.

Tidak heran, dalam waktu dekat mereka berencana membuka kembali penerbangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Menurut Hadi, keberhasilan itu tidak lepas dari peran Wayan Koster sebagai kepala daerah. "Tanpa adanya kepemimpinan dan strategi manajemen lapangan yang baik, serta komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi seluruh jajaran forkopimda dan komponen masyarakat Bali, tentu prestasi ini tidak mungkin dapat diraih," terang Hadi.

Bukan cuma diapresiasi dengan penghargaan, Hadi menyampaikan bahwa capaian yang diraih oleh Bali patut ditiru oleh daerah lainnya. "Bali berhasil menurunkan kasus Covid-19 sehingga dapat menjadi role model  daerah lain dalam tata kelola penanganan Covid-19," ungkapnya. Dia berharap, apresiasi yang diberikan oleh instansinya menjadi pelecut semangat bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah Bali serta aparat TNI dan Polri yang membantu penanggulangan Covid-19.

JAKARTA DAN PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – KONDISI level penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai kabupaten/kota terus membaik. Kota Blitar, Jawa Timur menjadi daerah pertama yang akan melakukan uji coba pelaksanaan PPKM level 1 dalam waktu dekat. Selain kabupaten/kota yang menurun dari level 3 ke 2. Beberapa kabupaten/kota kembali naik statusnya dari level 2 ke 3 karena masih belum bisa mencapai target cakupan vaksinasi.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan uji coba pemberlakuan PPKM level 1  dengan kenormalan baru (new normal) untuk Kota Blitar. Implementasi uji coba PPKM level 1 diberlakukan karena telah memenuhi syarat indikator WHO dan telah memenuhi target cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan  60 persen dosis 1 untuk lansia.

Level 1 new normal ini, kata Luhut, mendekati aktivitas kehidupan masyarakat yang normal. Namun untuk mengimbangi hal tersebut, tindakan surveillance, testing/tracing, dan peningkatan disiplin protokol kesehatan tetap diperkuat.

"Kami dan Menkes akan menurunkan tim khusus untuk memantau pelaksanaan PPKM level 1 di Kota Blitar, sehingga nanti akan menjadi role model buat kabupaten/kota lain," kata Luhut, kemarin (4/10)

Luhut melanjutkan, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan dan aktivitas masyarakat di wilayah Kota Blitar agar dapat segera merespons keadaan darurat yang mungkin datang secara tiba-tiba.

Dalam pelaksanaan PPKM periode seminggu ke depan, terdapat 20 kabupaten/kota yang bertahan di level 2. Sementara untuk yang penghuni level 3 bertambah dari 84 kabupaten/kota menjadi 107 kabupaten/kota. Hal ini dikarenakan kota-kota di level 2 yang sebelumnya mendapat dispensasi belum mampu mencapai target cakupan vaksinasi.  

Sementara dari sisi pengendalian aktivitas masyarakat, pemerintah kembali membuka beberapa kelonggaran baru. Diantaranya pembukaan pusat kebugaran/fitness centre dengan kapasitas maksimal 25 persen.

Para pengelola pusat-pusat kebugaran ini juga wajib memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan screening PeduliLindungi. Pembukaan pusat kebugaran ini ditujukan untuk wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Jogjakarta, dan Surabaya Raya.  Counter makanan dan minuman didalam bioskop diperbolehkan buka namun kapasitas bioskop tetap diberlakukan 50 persen. Hal ini akan berlaku untuk kota-kota level 3, 2 dan 1.

Baca Juga:  Kelompok Rentan tanpa NIK Bisa Vaksin Covid-19

Selain itu, Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk penerbangan internasional mulai tanggal 14 Oktober 2021 dengan penetapan syarat ketat dalam hal karantina, tes, dan kesiapan satgas. Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri.  

"Kemudian kompetisi basket remaja Honda DBL di Jakarta dan Surabaya juga akan mulai digelar," jelas Luhut.  

Selain hal-hal di atas, Luhut memaparkan berbagai indikator penanganan pandemi juga terus menunjukkan perbaikan dalam 2 minggu terakhir. Kasus konfirmasi positif nasional turun 98 persen. Sementara kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 juli lalu.

"Tingkat reproduksi efektif di Jawa Bali juga sudah berada di bawah 1. Tapi khusus untuk Bali masih di angka 1," jelas Luhut.

Menurutnya, penetapan batas minimul cakupan vaksinasi lansia sebagai syarat penurunan level PPKM dari 3 ke 2 atau 2 ke 1 yang diberlakukan sejak 13 September 2021 sejauh ini efektif meningkatkan kecepatan vaksinasi lansia di Jawa-Bali secara signifikan.

"Saat ini tingkat vaksinasi dosis 1 untuk Jawa Bali sudah mencapai 37 persen per 30 September 2021. Angka ini naik hampir 5 persen dari periode 13 September 2021," katanya.  

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, dari sisi provinsi, sudah tidak ada provinsi di luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 4. "Untuk tingkat provinsi di luar Jawa dan Bali ini provinsi (PPKM) level 4 sudah tidak ada," ujarnya

Namun, masih ada 6 daerah di luar Jawa Bali yang menerapkan PPKM level 4. Enam daerah itu yakni kab Pidie, kab Bangka, kota Padang, kota Banjarmasin, kab Bulungan, dan kota Tarakan. Penerapan PPKM level 4 itu disebabkan karena beberapa faktor.

Baca Juga:  Sempat Diprotes, PN Siak Eksekusi Lahan Jalan Tol di Wilayah Kandis

"Masih belum mencapai target yang ditentukan atau testing-nya masih relatif terbatas atau ada kenaikan sedikit positivity rate walaupun level-level tersebut sebelumnya lebih rendah dari yang ada," jelasnya.

Sementara, untuk perkembangan kasus di provinsi luar Jawa Bali juga terus menunjukkan penurunan. Airlangga memerinci, sejak 9 Agustus hingga 3 Oktober, penurunan kasus positif di Sumatera mencapai 91,66 persen. Kemudian, Nusa Tenggara turun 93,79 persen, Kalimantan turun 87,44 persen, Sulawesi turun 88,68 persen, lalu Maluku dan Papua turun 88,47 persen.

Implementasi PPKM skala mikro di Bali mendapat apresiasi dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Kemarin orang nomor satu di tubuh TNI itu memberikan penghargaan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster. Berdasar informasi yang diterima oleh Jawa Pos, Mabes TNI menilai bahwa Bali mampu memaksimalkan efektivitas PPKM skala mikro. Hasilnya tidak percuma. Perlahan tapi pasti, Covid-19 di Bali kian terkendali.

Tidak heran, dalam waktu dekat mereka berencana membuka kembali penerbangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Menurut Hadi, keberhasilan itu tidak lepas dari peran Wayan Koster sebagai kepala daerah. "Tanpa adanya kepemimpinan dan strategi manajemen lapangan yang baik, serta komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi seluruh jajaran forkopimda dan komponen masyarakat Bali, tentu prestasi ini tidak mungkin dapat diraih," terang Hadi.

Bukan cuma diapresiasi dengan penghargaan, Hadi menyampaikan bahwa capaian yang diraih oleh Bali patut ditiru oleh daerah lainnya. "Bali berhasil menurunkan kasus Covid-19 sehingga dapat menjadi role model  daerah lain dalam tata kelola penanganan Covid-19," ungkapnya. Dia berharap, apresiasi yang diberikan oleh instansinya menjadi pelecut semangat bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah Bali serta aparat TNI dan Polri yang membantu penanggulangan Covid-19.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari