PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengaku banyak mendapatkan laporan terkait keluhan pengusaha dan pekerja lokal agar dapat diberdayakan dalam pengelolaan Blok Rokan. Di mana alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacifik Indonesia ke PT Pertamina 9 Desember mendatang.
Terkait hal tersebut, gubernur mengaku sudah berkomunikasi dengan Direktur PT Pertamina agar dapat disosialisasikan kepada vendor yang ada di Provinsi Riau terkait alih kelola Blok Rokan. Agar tetap menggunakan tenaga kerja lokal.
- Advertisement -
"Kami tentunya berharap adanya alih kelola Blok Rokan menimbulkan tidak kecemburuan sosial kepada pengusaha lokal dengan pengusaha dari luar Provinsi Riau. Karena itu kami sudah komunikasi ke Pertamina hendaknya pengusaha lokal diutamakan terlebih dahulu,"kata gubernur.
Lebih lanjut dikatakannya, ia juga mendengar beberapa vendor yang kontraknya akan berakhir sebelum alih kelola Blok Rokan antara Chevron dengan Pertamina pada 9 Agustus mendatang.
- Advertisement -
"Ini sudah kami bicarakan dengan direktur Pertamina dan direktur Chevron. Sehingga apa yang menjadi kekhawatiran pekerja mendapat penyelesaian, dengan baik dalam meningkatkan produksi Migas yang ada di Riau,"ujarnya.
Selain dapat memberdayakan pengusaha dan tenaga-tenaga lokal, gubernur juga menyampaikan ke Direktur Pertamina bagaimana produksi Migas bisa meningkat dari sebelumnya.
"Namun khusus dengan kesiapan tenaga lokal, kami juga sudah menyiapkan UPT BLK Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) di Pekanbaru. Ini langkah kami dalam mempersiapkan tenaga kerja siap pakai. Sehingga tidak ada perusahaan di Riau yang alasan pekerja lokal tak punya keahlian dan sertifikasi. Karena kami di BLK menyiapkan SDM yang berkualitas dan siap bekerja di perusahaan mana saja,"sebutnya.
Untuk itu, pihaknya saat ini terus intens komunikasi dengan Dirjen Pelatihan Kemenaker untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal.
"Mereka siap menyediakan anggaran dan pelatihan apa saja yang dibutuhkan dunia usaha di Riau. Namun kami sangat berharap dunia usaha bisa memberikan informasi peluang-peluang apa saja yang dibutuhkan,"imbaunya.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengaku banyak mendapatkan laporan terkait keluhan pengusaha dan pekerja lokal agar dapat diberdayakan dalam pengelolaan Blok Rokan. Di mana alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacifik Indonesia ke PT Pertamina 9 Desember mendatang.
Terkait hal tersebut, gubernur mengaku sudah berkomunikasi dengan Direktur PT Pertamina agar dapat disosialisasikan kepada vendor yang ada di Provinsi Riau terkait alih kelola Blok Rokan. Agar tetap menggunakan tenaga kerja lokal.
"Kami tentunya berharap adanya alih kelola Blok Rokan menimbulkan tidak kecemburuan sosial kepada pengusaha lokal dengan pengusaha dari luar Provinsi Riau. Karena itu kami sudah komunikasi ke Pertamina hendaknya pengusaha lokal diutamakan terlebih dahulu,"kata gubernur.
Lebih lanjut dikatakannya, ia juga mendengar beberapa vendor yang kontraknya akan berakhir sebelum alih kelola Blok Rokan antara Chevron dengan Pertamina pada 9 Agustus mendatang.
"Ini sudah kami bicarakan dengan direktur Pertamina dan direktur Chevron. Sehingga apa yang menjadi kekhawatiran pekerja mendapat penyelesaian, dengan baik dalam meningkatkan produksi Migas yang ada di Riau,"ujarnya.
Selain dapat memberdayakan pengusaha dan tenaga-tenaga lokal, gubernur juga menyampaikan ke Direktur Pertamina bagaimana produksi Migas bisa meningkat dari sebelumnya.
"Namun khusus dengan kesiapan tenaga lokal, kami juga sudah menyiapkan UPT BLK Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) di Pekanbaru. Ini langkah kami dalam mempersiapkan tenaga kerja siap pakai. Sehingga tidak ada perusahaan di Riau yang alasan pekerja lokal tak punya keahlian dan sertifikasi. Karena kami di BLK menyiapkan SDM yang berkualitas dan siap bekerja di perusahaan mana saja,"sebutnya.
Untuk itu, pihaknya saat ini terus intens komunikasi dengan Dirjen Pelatihan Kemenaker untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal.
"Mereka siap menyediakan anggaran dan pelatihan apa saja yang dibutuhkan dunia usaha di Riau. Namun kami sangat berharap dunia usaha bisa memberikan informasi peluang-peluang apa saja yang dibutuhkan,"imbaunya.(sol)