Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PT CPI Manfaatkan Solusi Digital untuk Tekan Penyebaran Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Kondisi ini sangat berdampak terhadap berbagai kegiatan masyarakat maupun industri, tak terkecuali industri hulu migas. Lantas, upaya apa saja yang telah dilakukan oleh industri hulu migas untuk melindungi puluhan ribu pekerjanya dengan tetap menjaga keberlangsungan produksi migas?

Langkah yang ditempuh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) layak dijadikan contoh. Salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terbesar di Indonesia tersebut memanfaatkan solusi digital secara terintegrasi untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan. Hasilnya, PT CPI mampu menjaga tingkat positivity rate yang rendah di lingkungan kerja. Angkanya stabil di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Positivity rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes yang dilakukan. Ambang batas yang ditetapkan WHO adalah 5 persen.

"Pemanfaatan teknologi digital memudahkan sistem pemantauan dan menjaga tingkat kepatuhan pekerja terhadap aturan dan prosedur internal sehingga potensi penyebaran virus dapat ditekan. Selain itu, perusahaan kami juga terus berupaya meningkatkan kesadartahuan tentang Covid-19 melalui berbagai kegiatan edukasi dan komunikasi," tutur Winu Adiarto, Acting SVP Corporate Affairs PT CPI. Sebab, lanjut dia, upaya pencegahan Covid-19 berjalan efektif jika didukung dengan kesadaran kolektif dari seluruh pekerja dan keluarganya.

Setelah kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada awal Maret 2020, PT CPI bergerak cepat dengan membentuk sebuah gugus tugas. Tugas utamanya adalah melindungi keselamatan dan kesehatan seluruh pekerja dengan tetap menjaga keberlangsungan operasi hulu migas yang vital bagi negara.

"Perlindungan manusia, dalam hal ini keselamatan dan kesehatan pekerja, merupakan salah satu dari nilai yang dianut perusahaan kami. Karena itu, kami segera bergerak cepat," tegas Winu.

Strategi utama yang dijalankan PT CPI adalah melakukan edukasi; meminimalkan potensi paparan; deteksi dini dan pengelolaan kasus; mengantisipasi kasus positif dengan cara meningkatkan kesiapsiagaan personel dan fasilitas; serta menjaga keberlangsungan operasi.

Baca Juga:  Perda Perubahan RPJMD 2016-2021 Disahkan

Terkait pemanfaatan teknologi digital, sejauh ini sebanyak 15 aplikasi yang telah dibuat dan digunakan PT CPI dalam upaya melindungi pekerja dan menekan risiko penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja. Mulai dari penapisan akses (access screening) masuk ke fasilitas perusahaan; pembatasan perjalanan pribadi dan dinas; pemantauan perkembangan kasus; penjadwalan tes berkala; pemantauan kesehatan pekerja secara jarak jauh; hingga analisis pelacakan kontak (contact tracing). Berbagai aplikasi digital itu dirancang dan dibuat oleh tenaga-tenaga terampil PT CPI.

Sebagai contoh penapisan akses. PT CPI membuat sebuah aplikasi yang disebut dengan Formulir Deklarasi untuk Penyaringan Covid-19. Setiap pekerja wajib mengisi formulir itu secara daring setiap minggu. Begitu juga dengan tamu perusahaan. Sebelum berkunjung ke PT CPI, mereka wajib mengisi formulir tersebut.

Aplikasi ini menjadi penyaring pertama bagi seluruh pekerja dan tamu yang hendak memasuki fasilitas perusahaan. Mereka harus menjawab sejumlah pertanyaan untuk mengonfirmasi bahwa mereka dalam kondisi sehat, tidak baru kembali dari perjalanan jauh, dan tidak kontak dekat dengan orang yang terkonfirmasi/ terduga Covid-19 sebelum memasuki fasilitas perusahaan.

Apabila setelah pengisian formulir mendapatkan notifikasi tanda merah lewat email, berarti pekerja/ tamu tersebut tidak diperbolehkan memasuki fasilitas perusahaan. Seandainya pekerja tetap memaksakan diri masuk, kartu akses mereka akan terbaca oleh sistem dan mendapatkan peringatan yang juga dikirimkan kepada atasan pekerja yang bersangkutan. Melalui upaya seperti itu, potensi penyebaran virus di lingkungan kerja dapat diminimalisasi.   

Hingga saat ini, PT CPI masih menerapkan bekerja jarak jauh bagi pekerja dengan jenis pekerjaan kantor. Untuk menjaga kinerja karyawan, perusahaan melakukan beberapa antisipasi di antaranya meningkatkan kapasitas jaringan, menyediakan tambahan cara akses ke sistem IT, meningkatkan sistem keamanan data, dan menjaga serta menambah sistem kolabarasi yang lebih andal.

Baca Juga:  Dekopinwil Riau Pilih Ketua Baru

Program tahunan tentang pelatihan dan penilaian cara kerja yang ergonomis tetap dilakukan agar karyawan terhindar dari repetitive stress injuries (RSI). RSI merupakan sejenis cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot atau saraf karena suatu aktivitas fisik tertentu yang dilakukan secara kontinyu dan dalam jangka waktu lama.

Sedangkan bagi pekerja yang harus ke lapangan, Perusahaan menyusun berbagai prosedur untuk melindungi mereka dari potensi paparan virus. Salah satunya adalah program kompartementalisasi, di mana para pekerja wajib menjalani karantina dan tes PCR setiap kali hendak bekerja di fasilitas yang kritikal.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kinerja operasi PT CPI tetap kokoh dan bahkan mampu melampaui target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah pada 2020. "Kami sangat bangga dengan komitmen seluruh pekerja untuk senantiasa menjaga kedisipinan terhadap protokol kesehatan dan tetap produktif meski di tengah pandemi," ungkap Winu. Jumlah pekerja di PT CPI, termasuk para mitra kerja, mencapai lebih dari 26.000 orang.

Selain digunakan di PT CPI yang berlokasi di Riau, solusi digital yang telah dibuat juga dimanfaatkan untuk operasi Chevron lainnya di Jakarta dan Kalimantan Timur. Berbagai solusi digital tersebut juga mendapatkan pengakuan dari kantor pusat Chevron di AS dan menjadi bahan pembelajaran bagi unit bisnis Chevron di negara-negara lain.

PT CPI merupakan KKKS dari Pemerintah Indonesia yang mengoperasikan Blok Rokan di Riau. Dalam mengoperasikan blok migas, PT CPI bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas.

Dengan inovasi dan komitmen karyawan yang sangat terampil dan berdedikasi, PT CPI menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai operasi PT CPI di Indonesia dapat diakses melalui www.indonesia.chevron.com.(ifr)

 

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Kondisi ini sangat berdampak terhadap berbagai kegiatan masyarakat maupun industri, tak terkecuali industri hulu migas. Lantas, upaya apa saja yang telah dilakukan oleh industri hulu migas untuk melindungi puluhan ribu pekerjanya dengan tetap menjaga keberlangsungan produksi migas?

Langkah yang ditempuh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) layak dijadikan contoh. Salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terbesar di Indonesia tersebut memanfaatkan solusi digital secara terintegrasi untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan. Hasilnya, PT CPI mampu menjaga tingkat positivity rate yang rendah di lingkungan kerja. Angkanya stabil di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

- Advertisement -

Positivity rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes yang dilakukan. Ambang batas yang ditetapkan WHO adalah 5 persen.

"Pemanfaatan teknologi digital memudahkan sistem pemantauan dan menjaga tingkat kepatuhan pekerja terhadap aturan dan prosedur internal sehingga potensi penyebaran virus dapat ditekan. Selain itu, perusahaan kami juga terus berupaya meningkatkan kesadartahuan tentang Covid-19 melalui berbagai kegiatan edukasi dan komunikasi," tutur Winu Adiarto, Acting SVP Corporate Affairs PT CPI. Sebab, lanjut dia, upaya pencegahan Covid-19 berjalan efektif jika didukung dengan kesadaran kolektif dari seluruh pekerja dan keluarganya.

- Advertisement -

Setelah kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada awal Maret 2020, PT CPI bergerak cepat dengan membentuk sebuah gugus tugas. Tugas utamanya adalah melindungi keselamatan dan kesehatan seluruh pekerja dengan tetap menjaga keberlangsungan operasi hulu migas yang vital bagi negara.

"Perlindungan manusia, dalam hal ini keselamatan dan kesehatan pekerja, merupakan salah satu dari nilai yang dianut perusahaan kami. Karena itu, kami segera bergerak cepat," tegas Winu.

Strategi utama yang dijalankan PT CPI adalah melakukan edukasi; meminimalkan potensi paparan; deteksi dini dan pengelolaan kasus; mengantisipasi kasus positif dengan cara meningkatkan kesiapsiagaan personel dan fasilitas; serta menjaga keberlangsungan operasi.

Baca Juga:  Hari Ini Tambah 181 Kasus Baru

Terkait pemanfaatan teknologi digital, sejauh ini sebanyak 15 aplikasi yang telah dibuat dan digunakan PT CPI dalam upaya melindungi pekerja dan menekan risiko penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja. Mulai dari penapisan akses (access screening) masuk ke fasilitas perusahaan; pembatasan perjalanan pribadi dan dinas; pemantauan perkembangan kasus; penjadwalan tes berkala; pemantauan kesehatan pekerja secara jarak jauh; hingga analisis pelacakan kontak (contact tracing). Berbagai aplikasi digital itu dirancang dan dibuat oleh tenaga-tenaga terampil PT CPI.

Sebagai contoh penapisan akses. PT CPI membuat sebuah aplikasi yang disebut dengan Formulir Deklarasi untuk Penyaringan Covid-19. Setiap pekerja wajib mengisi formulir itu secara daring setiap minggu. Begitu juga dengan tamu perusahaan. Sebelum berkunjung ke PT CPI, mereka wajib mengisi formulir tersebut.

Aplikasi ini menjadi penyaring pertama bagi seluruh pekerja dan tamu yang hendak memasuki fasilitas perusahaan. Mereka harus menjawab sejumlah pertanyaan untuk mengonfirmasi bahwa mereka dalam kondisi sehat, tidak baru kembali dari perjalanan jauh, dan tidak kontak dekat dengan orang yang terkonfirmasi/ terduga Covid-19 sebelum memasuki fasilitas perusahaan.

Apabila setelah pengisian formulir mendapatkan notifikasi tanda merah lewat email, berarti pekerja/ tamu tersebut tidak diperbolehkan memasuki fasilitas perusahaan. Seandainya pekerja tetap memaksakan diri masuk, kartu akses mereka akan terbaca oleh sistem dan mendapatkan peringatan yang juga dikirimkan kepada atasan pekerja yang bersangkutan. Melalui upaya seperti itu, potensi penyebaran virus di lingkungan kerja dapat diminimalisasi.   

Hingga saat ini, PT CPI masih menerapkan bekerja jarak jauh bagi pekerja dengan jenis pekerjaan kantor. Untuk menjaga kinerja karyawan, perusahaan melakukan beberapa antisipasi di antaranya meningkatkan kapasitas jaringan, menyediakan tambahan cara akses ke sistem IT, meningkatkan sistem keamanan data, dan menjaga serta menambah sistem kolabarasi yang lebih andal.

Baca Juga:  Perda Perubahan RPJMD 2016-2021 Disahkan

Program tahunan tentang pelatihan dan penilaian cara kerja yang ergonomis tetap dilakukan agar karyawan terhindar dari repetitive stress injuries (RSI). RSI merupakan sejenis cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot atau saraf karena suatu aktivitas fisik tertentu yang dilakukan secara kontinyu dan dalam jangka waktu lama.

Sedangkan bagi pekerja yang harus ke lapangan, Perusahaan menyusun berbagai prosedur untuk melindungi mereka dari potensi paparan virus. Salah satunya adalah program kompartementalisasi, di mana para pekerja wajib menjalani karantina dan tes PCR setiap kali hendak bekerja di fasilitas yang kritikal.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kinerja operasi PT CPI tetap kokoh dan bahkan mampu melampaui target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah pada 2020. "Kami sangat bangga dengan komitmen seluruh pekerja untuk senantiasa menjaga kedisipinan terhadap protokol kesehatan dan tetap produktif meski di tengah pandemi," ungkap Winu. Jumlah pekerja di PT CPI, termasuk para mitra kerja, mencapai lebih dari 26.000 orang.

Selain digunakan di PT CPI yang berlokasi di Riau, solusi digital yang telah dibuat juga dimanfaatkan untuk operasi Chevron lainnya di Jakarta dan Kalimantan Timur. Berbagai solusi digital tersebut juga mendapatkan pengakuan dari kantor pusat Chevron di AS dan menjadi bahan pembelajaran bagi unit bisnis Chevron di negara-negara lain.

PT CPI merupakan KKKS dari Pemerintah Indonesia yang mengoperasikan Blok Rokan di Riau. Dalam mengoperasikan blok migas, PT CPI bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas.

Dengan inovasi dan komitmen karyawan yang sangat terampil dan berdedikasi, PT CPI menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai operasi PT CPI di Indonesia dapat diakses melalui www.indonesia.chevron.com.(ifr)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari