Selasa, 17 September 2024

207 Narapidana Positif Belum Ditangani Satgas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru belum mendapatkan perhatian dari Satgas Covid-19 Provinsi Riau. Padahal narapidana terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Bahkan, kini jumlahnya telah mencapai ratusan orang. 

Semula jumlah narapidana terpapar virus asal Wuhan, Cina itu hanya 16 orang. Kemudian, pihak lapas menggelar tes usap atau swab test massal bekerja sama dengan salah satu rumah sakit swasta di Kota Bertuah. Tes massal ini dilakukan sejak 26 Oktober lalu. 

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Alfonsus Wisnu Ardianto dikonfirmasi membenarkannya. Disampaikannya, penambahan ini diketahui berdasarkan hasil dari tes usap massal terhadap 1.502 narapidana.

"Awalnya ada 16 narapidana yang positif (Covid-19). Kemudian, kami lakukan swab massal sejak tanggal 26 Oktober lalu. Hasilnya kemarin sore (Senin, red) keluar dan laporannya ada 207 narapidana yang positif," ungkap Alfonsus, Selasa (3/11).

- Advertisement -

Saat ini, dikatakan dia, pihaknya masih menunggu hasil swab secara keseluruhan dari rumah sakit tersebut. Hal ini, untuk memastikan apakah ada penambahan warga binaan yang terpapar virus corona. "Sampai saat ini kami masih menunggu hasil konfirmasi swab test 1.502 orang itu, apakah sudah seluruhnya yang terkonfirmasi 207 itu," katanya.

Terhadap narapidana yang positif, telah dilakukan upaya sesuai dengan protokol kesehatan. Di antaranya dengan memisahkan dengan warga binaan lainnya. Lalu, melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan kamar untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

- Advertisement -

"Narapidana yang positif sudah dipindahkan dan ditempatkan di Blok G. Blok G itu dijadikan ruang isolasi yang terdiri dari 24 kamar hunian," ujar Alfonsus menyampaikan, ada dua narapidana yang dirawat di rumah sakit lantaran memiliki riwayat penyakit penyerta. 

Masih kata Alfonsus, seluruh warga binaan baik yang sehat dan yang terpapar Covid-19 wajib menggunakan masker. Lalu, mereka juga diwajibkan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pihaknya tambah dia, sudah melakukan kegiatan penjemuran bergiliran terhadap narapidana dengan harapan meningkatkan imun sehingga covid bisa hilang. 

"Kami juga berikan multivitamin di luar pemberian makanan yang sewajarnya kepada mereka. 207 orang warga binaan ini baru terjadi kemarin, berdasarkan konfirmasi dari RS Awal Bros," bebernya. 

Baca Juga:  Masuk Riau Wajib Rapid Test

Di dalam Lapas Pekanbaru, dipaparkannya, terdapat satu poliklinik yang bisa melayani para warga binaan. Namun, karena jumlah warga binaan begitu banyak dan melebihi kapasitas, layanan yang diberikan terbatas. Meski begitu, pihaknya bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan dinas kesehatan.

Ketika ditanya apakah sudah ada tindakan dari Satgas Provinsi Riau terhadap permasalahan ini, Kalapas Klas IIA Pekanbaru menegaskan belum ada, meski, pihaknya telah melayangkan surat. "Walau pun kami sudah bersurat, kami belum ada ditengok oleh pihak satgas provinsi," lirihnya.

Tak hanya narapidana, Alfonsus juga menyampaikan, sejumlah pegawai Lapas Klas IIA Pekanbaru dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Yang mana, sebelumnya berjumlah empat orang bertambah menjadi sembilan orang pegawai. 

"Sembilan pegawai lapas dinyatakan positif," tutur Alfonsus.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi secara langsung dari pihak lapas terkait adanya narapidana yang positif tersebut. Namun demikian, menurutnya penangangan pasien positif yang berstatus narapidana tentunya dibedakan dengan pasien umum.

"Kami belum dapat laporan, didata juga belum ada. Mungkin karena hasilnya baru keluar tadi (kemarin, red), jadi belum masuk ke laporan. Tapi pada intinya, saat ini pasien positif yang OTG bisa menjalani isolasi mandiri. Karena mereka statusnya narapidana, tentu isolasi di lapas, kalau ditempat yang disediakan pemerintah, siapa yang maumenjaga, kalau mereka kabur bagaimana," sebutnya.

Isolasi mandiri di lapas tersebut, lanjut Mimi, juga pernah dilakukan pada pasien positif yang ada di lapas perempuan Pekanbaru. Selama isolasi tersebut, pasien positif juga dilakukan pemantauan dan pemberian vitamin.

"Selama isolasi tetap dipantau dan diberikan vitamin, hasil saat ini mereka sudah sembuh. Nah kasus ini juga bisa seperti itu, karena mereka statusnya narapidana," sebutnya.

Di sisi lain Mimi menjelaskan dari total 14.947 pasien positif Covid-19 di Riau, 11.913 di antaranya atau 79,7 persen dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien yang masih dirawat, baik isolasi mandiri maupun di rumah sakit sebanyak 2.692 atau tinggal 18 persen. 

Baca Juga:  Kukuhkan 78 Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas 

"Per Selasa (3/11) terdapat penambahan 106 pasien positif Covid-19. Sedangkan penambahan pasien sembuh 352 orang dan juga terdapat dua pasien yang meninggal dunia," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk rincian penambahan pasien positif Covid-19 tersebut di antaranya dari Kota Pekanbaru 56 orang, Bengkalis 11 orang, Kampar 7 orang, Dumai 6 orang, Pelalawan 3 orang, Siak 3 orang, Indragiri Hulu 1 orang.

"Kemudian di Kuantan Singingi 2 orang, Rokan Hilir 13, Rokan Hulu satu orang dan luar Provinsi Riau tiga orang," paparnya.

Dengan masih bertambahnya pasien positif di Riau, Mimi kembali mengingatkan masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Apalagi pekan lalu baru saja libur panjang sehingga dikhawatirkan akan terjadi penambahan pasien positif yang banyak jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Bagi masyarakat yang baru saja berpergian keluar kota terutama dari daerah zona merah, hendaknya dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi jika ia terpapar Covid-19 agar tidak menularkan kepada orang lain," imbaunya.

Plt Bupati Bengkalis Nonaktif Positif Covid-19

Jaksa penuntut umum (JPU) menunda pelimpahan berkas perkara dugaan korupsi pengadaan dan pemasangan pipa transmisi PDAM di Tembilahan, ke Pengadilan Tipikor. Hal itu, lantaran Plt Bupati Bengkalis nonaktif, Muhammad ST MP yang menjadi tersangka dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. 

Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Muspidauan dikonfirmasi tak menampiknya. Diakuinya, tersangka tengah menjalani perawatan medis dan isolasi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau. 

"Iya, tersangka M (Muhammad, red) positif Covid-19. Dia tengah menjalani isolasi di RS Bhayangkara," ungkap Muspidauan kepada Riau Pos, Selasa (3/11). 

Atas kondisi ini, sambung Muspidauan, pihaknya terpaksa menunda pelimpahan berkas perkara tersangka ke Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Kendati surat dakwaannya telah rampung disusun Jaksa Penuntut Umum (JPU). "Pelimpahan berkas perkaranya ditunda. Kami menunggu hingga yang bersangkutan dinyatakan sembuh," tambahnya.(ted) 

Laporan: RIRI RADAM dan SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru belum mendapatkan perhatian dari Satgas Covid-19 Provinsi Riau. Padahal narapidana terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Bahkan, kini jumlahnya telah mencapai ratusan orang. 

Semula jumlah narapidana terpapar virus asal Wuhan, Cina itu hanya 16 orang. Kemudian, pihak lapas menggelar tes usap atau swab test massal bekerja sama dengan salah satu rumah sakit swasta di Kota Bertuah. Tes massal ini dilakukan sejak 26 Oktober lalu. 

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Alfonsus Wisnu Ardianto dikonfirmasi membenarkannya. Disampaikannya, penambahan ini diketahui berdasarkan hasil dari tes usap massal terhadap 1.502 narapidana.

"Awalnya ada 16 narapidana yang positif (Covid-19). Kemudian, kami lakukan swab massal sejak tanggal 26 Oktober lalu. Hasilnya kemarin sore (Senin, red) keluar dan laporannya ada 207 narapidana yang positif," ungkap Alfonsus, Selasa (3/11).

Saat ini, dikatakan dia, pihaknya masih menunggu hasil swab secara keseluruhan dari rumah sakit tersebut. Hal ini, untuk memastikan apakah ada penambahan warga binaan yang terpapar virus corona. "Sampai saat ini kami masih menunggu hasil konfirmasi swab test 1.502 orang itu, apakah sudah seluruhnya yang terkonfirmasi 207 itu," katanya.

Terhadap narapidana yang positif, telah dilakukan upaya sesuai dengan protokol kesehatan. Di antaranya dengan memisahkan dengan warga binaan lainnya. Lalu, melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan kamar untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Narapidana yang positif sudah dipindahkan dan ditempatkan di Blok G. Blok G itu dijadikan ruang isolasi yang terdiri dari 24 kamar hunian," ujar Alfonsus menyampaikan, ada dua narapidana yang dirawat di rumah sakit lantaran memiliki riwayat penyakit penyerta. 

Masih kata Alfonsus, seluruh warga binaan baik yang sehat dan yang terpapar Covid-19 wajib menggunakan masker. Lalu, mereka juga diwajibkan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pihaknya tambah dia, sudah melakukan kegiatan penjemuran bergiliran terhadap narapidana dengan harapan meningkatkan imun sehingga covid bisa hilang. 

"Kami juga berikan multivitamin di luar pemberian makanan yang sewajarnya kepada mereka. 207 orang warga binaan ini baru terjadi kemarin, berdasarkan konfirmasi dari RS Awal Bros," bebernya. 

Baca Juga:  Jadi Kenangan Tak Terlupakan

Di dalam Lapas Pekanbaru, dipaparkannya, terdapat satu poliklinik yang bisa melayani para warga binaan. Namun, karena jumlah warga binaan begitu banyak dan melebihi kapasitas, layanan yang diberikan terbatas. Meski begitu, pihaknya bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan dinas kesehatan.

Ketika ditanya apakah sudah ada tindakan dari Satgas Provinsi Riau terhadap permasalahan ini, Kalapas Klas IIA Pekanbaru menegaskan belum ada, meski, pihaknya telah melayangkan surat. "Walau pun kami sudah bersurat, kami belum ada ditengok oleh pihak satgas provinsi," lirihnya.

Tak hanya narapidana, Alfonsus juga menyampaikan, sejumlah pegawai Lapas Klas IIA Pekanbaru dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Yang mana, sebelumnya berjumlah empat orang bertambah menjadi sembilan orang pegawai. 

"Sembilan pegawai lapas dinyatakan positif," tutur Alfonsus.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi secara langsung dari pihak lapas terkait adanya narapidana yang positif tersebut. Namun demikian, menurutnya penangangan pasien positif yang berstatus narapidana tentunya dibedakan dengan pasien umum.

"Kami belum dapat laporan, didata juga belum ada. Mungkin karena hasilnya baru keluar tadi (kemarin, red), jadi belum masuk ke laporan. Tapi pada intinya, saat ini pasien positif yang OTG bisa menjalani isolasi mandiri. Karena mereka statusnya narapidana, tentu isolasi di lapas, kalau ditempat yang disediakan pemerintah, siapa yang maumenjaga, kalau mereka kabur bagaimana," sebutnya.

Isolasi mandiri di lapas tersebut, lanjut Mimi, juga pernah dilakukan pada pasien positif yang ada di lapas perempuan Pekanbaru. Selama isolasi tersebut, pasien positif juga dilakukan pemantauan dan pemberian vitamin.

"Selama isolasi tetap dipantau dan diberikan vitamin, hasil saat ini mereka sudah sembuh. Nah kasus ini juga bisa seperti itu, karena mereka statusnya narapidana," sebutnya.

Di sisi lain Mimi menjelaskan dari total 14.947 pasien positif Covid-19 di Riau, 11.913 di antaranya atau 79,7 persen dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien yang masih dirawat, baik isolasi mandiri maupun di rumah sakit sebanyak 2.692 atau tinggal 18 persen. 

Baca Juga:  Masuk Riau Wajib Rapid Test

"Per Selasa (3/11) terdapat penambahan 106 pasien positif Covid-19. Sedangkan penambahan pasien sembuh 352 orang dan juga terdapat dua pasien yang meninggal dunia," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk rincian penambahan pasien positif Covid-19 tersebut di antaranya dari Kota Pekanbaru 56 orang, Bengkalis 11 orang, Kampar 7 orang, Dumai 6 orang, Pelalawan 3 orang, Siak 3 orang, Indragiri Hulu 1 orang.

"Kemudian di Kuantan Singingi 2 orang, Rokan Hilir 13, Rokan Hulu satu orang dan luar Provinsi Riau tiga orang," paparnya.

Dengan masih bertambahnya pasien positif di Riau, Mimi kembali mengingatkan masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Apalagi pekan lalu baru saja libur panjang sehingga dikhawatirkan akan terjadi penambahan pasien positif yang banyak jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Bagi masyarakat yang baru saja berpergian keluar kota terutama dari daerah zona merah, hendaknya dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi jika ia terpapar Covid-19 agar tidak menularkan kepada orang lain," imbaunya.

Plt Bupati Bengkalis Nonaktif Positif Covid-19

Jaksa penuntut umum (JPU) menunda pelimpahan berkas perkara dugaan korupsi pengadaan dan pemasangan pipa transmisi PDAM di Tembilahan, ke Pengadilan Tipikor. Hal itu, lantaran Plt Bupati Bengkalis nonaktif, Muhammad ST MP yang menjadi tersangka dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. 

Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Muspidauan dikonfirmasi tak menampiknya. Diakuinya, tersangka tengah menjalani perawatan medis dan isolasi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau. 

"Iya, tersangka M (Muhammad, red) positif Covid-19. Dia tengah menjalani isolasi di RS Bhayangkara," ungkap Muspidauan kepada Riau Pos, Selasa (3/11). 

Atas kondisi ini, sambung Muspidauan, pihaknya terpaksa menunda pelimpahan berkas perkara tersangka ke Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Kendati surat dakwaannya telah rampung disusun Jaksa Penuntut Umum (JPU). "Pelimpahan berkas perkaranya ditunda. Kami menunggu hingga yang bersangkutan dinyatakan sembuh," tambahnya.(ted) 

Laporan: RIRI RADAM dan SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari