PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Program Kuliah Kerja (Kukerta) Terintegrasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (Unri) pada tahun anggaran 2019 tengah dilaksanakan di beberapa desa dan kelurahan di Provinsi Riau. Desa Minas Barat merupakan salah satu desa terpilih pada tahun ini.
Pemilihan lokasi Kukerta Integrasi dilakukan melaui proposal pengabdian kepada masyarakat yang diajukanoleh para dosen. Hal ini diungkapkan oleh Prof Dr Ir Irwan Effendi MSc, dosen pendamping kukerta interasi di desa setempat.
Tehnik pembuatan pakan ikan lele ini diajarkan dan dipraktekkan langsung oleh 10 orang ibu-ibu rumah tangga dan bapak-bapak anggota kelompok tani lele “Area 05â€, Desa Minas Barat, Kabupaten Siak. Kegiatan ini sekaligus bagian dari kegiatan mahasiswa Kukerta LPPM Unri 2019 di Desa Minas Barat, Kabupaten Siak. Pelaksanaanya langsung dipimpin ketua kelompok mahasiswa Achmad Ryan dan 13 orang peserta lainnya. Irwan menambahkan bahwa para peserta diajari konsep dasar atau teori penyusunan pakan ikan lele dan dilanjutkan dengan menyusun ransum pakan tersebut. Setelah itu secara berangsur dan bergilir para peserta peserta diberi kesempatan mempraktekkan cara membuat dan mencetak pakan yang telah disusunnya.
Dilanjutkan dengan penjemuran, pengeringan dan penyimpanan pakan yang sudah siap untuk disimpan atau diberikan kepada ikan. Pakan ini nantinya akan dijadikan pakan ikan lele di tempat masing-masing peserta yang merupakan lanjutan program ini.
Sementara itu, Ketua kelompok Area 05 Muslim, berterima kasih akan program ini. Menurutnya harga pakan yang terlalu mahal adalah masalah utama peternak lele selama ini.
‘’Pakan yang mahal dan harga jual ikan lele yang murah membuat usaha ini tidak menguntungkan, ‘’ keluh Kaban, salah seorang peserta pelatihan tersebut. Pada kesempatan tersebut Irwan, atas nama LPPM-Unri menyerahkan 1 unit mesin pelet ikan kepada kelompok Area 05.
Mesin ini diadakan melalui DIPA LPPM Unri pada tahun 2019. Selanjutnya mesin ini akan menjadi aset kelompok tani penerima.(c/rio)
Editor: Eko Faizin
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Program Kuliah Kerja (Kukerta) Terintegrasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (Unri) pada tahun anggaran 2019 tengah dilaksanakan di beberapa desa dan kelurahan di Provinsi Riau. Desa Minas Barat merupakan salah satu desa terpilih pada tahun ini.
Pemilihan lokasi Kukerta Integrasi dilakukan melaui proposal pengabdian kepada masyarakat yang diajukanoleh para dosen. Hal ini diungkapkan oleh Prof Dr Ir Irwan Effendi MSc, dosen pendamping kukerta interasi di desa setempat.
Tehnik pembuatan pakan ikan lele ini diajarkan dan dipraktekkan langsung oleh 10 orang ibu-ibu rumah tangga dan bapak-bapak anggota kelompok tani lele “Area 05â€, Desa Minas Barat, Kabupaten Siak. Kegiatan ini sekaligus bagian dari kegiatan mahasiswa Kukerta LPPM Unri 2019 di Desa Minas Barat, Kabupaten Siak. Pelaksanaanya langsung dipimpin ketua kelompok mahasiswa Achmad Ryan dan 13 orang peserta lainnya. Irwan menambahkan bahwa para peserta diajari konsep dasar atau teori penyusunan pakan ikan lele dan dilanjutkan dengan menyusun ransum pakan tersebut. Setelah itu secara berangsur dan bergilir para peserta peserta diberi kesempatan mempraktekkan cara membuat dan mencetak pakan yang telah disusunnya.
- Advertisement -
Dilanjutkan dengan penjemuran, pengeringan dan penyimpanan pakan yang sudah siap untuk disimpan atau diberikan kepada ikan. Pakan ini nantinya akan dijadikan pakan ikan lele di tempat masing-masing peserta yang merupakan lanjutan program ini.
Sementara itu, Ketua kelompok Area 05 Muslim, berterima kasih akan program ini. Menurutnya harga pakan yang terlalu mahal adalah masalah utama peternak lele selama ini.
- Advertisement -
‘’Pakan yang mahal dan harga jual ikan lele yang murah membuat usaha ini tidak menguntungkan, ‘’ keluh Kaban, salah seorang peserta pelatihan tersebut. Pada kesempatan tersebut Irwan, atas nama LPPM-Unri menyerahkan 1 unit mesin pelet ikan kepada kelompok Area 05.
Mesin ini diadakan melalui DIPA LPPM Unri pada tahun 2019. Selanjutnya mesin ini akan menjadi aset kelompok tani penerima.(c/rio)
Editor: Eko Faizin