Kelakuan, Rayakan Kelulusan di Tengah Pandemi, Pelajar di Duri Konvoi dan Coret Baju

DURI (RIAUPOS.CO) – Kelakuan sejumlah rombongan pelajar dari sekolah-sekolah yang berada di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis tak patut ditiru. Meraka melakukan tradisi tahunan berupa konvoi kelulusan dan coret-coret baju di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Aksi tersebut terpantau, Sabtu (3/5) malam di sejumlah ruas jalan dalam kota. Pelajar yang merayakan kelulusan tersebut memprihatinkan tanpa memperhatikan imbauan pemerintah terkait pembatasan sosial.

- Advertisement -

Sesuai instruksi Mendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sebelumnya juga telah meniadakan Ujian Nasional. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kaharudin, juga melarang aksi konvoi serta coret-coret baju, makanya pengumuman kelulusan tersebut dilakukan malam hari secara online.

"Jadi pihak sekolah pada pagi harinya akan melakukan rapat, baru pada malam harinya akan diumumkan secara online. Untuk teknis pengumuman, diserahkan masing-masing kepada pihak sekolah," kata Kaharudin kepada RiauPos.co, kemarin.

- Advertisement -

Lebih lanjut, selain untuk mengantisipasi adanya kerumunan, pengumuman dilakukan pada malam hari juga untuk mencegah adanya siswa yang melakukan konvoi kendaraan bermotor serta mencoret-coret baju. 

"Sebenarnya aktivitas konvoi dan coret-coret baju sudah dilarang, tapi sebagai bentuk antisipasi pengumuman dilakukan malam hari," ujarnya.

Namun berbeda di Duri, justru para pelajar tersebut menunggu pengumuman kelulusan dengan sudah siap di beberapa titik. Setelah diumumkan lulus oleh pihak sekolah, mereka langsung menggelar konvoi sepeda motor dan aksi coret-coret.

Tradisi itu sudah berlangsung sejak lama, meski larangan berkumpul dan pembatasan sosial telah digencarkan, namun pengawasan terkait hal itu dinilai sangat minim.

Beberapa warga Duri juga menyayangkan aksi konvoi tersebut. "Ini sudah lama berlangsung, bahkan tiap tahun setelah kelulusan. Seharusnya di tengah wabah ini, hal itu dapat diantisipasi," kata Arifin, warga Duri.

Selain itu, menurutnya, peran serta orang tua dan guru untuk melarang mesti dapat lebih digencarkan.

Annisa, warga lain juga mengaku terganggu dengan aksi konvoi para pelajar tersebut. "Mereka mengganggu arus lalu lintas, apalagi di tengah wabah ini. Mestinya ini jadi perhatian," tuturnya.

 

Laporan: *1/Eka G Putra (Duri)

Editor: E Sulaiman

 

DURI (RIAUPOS.CO) – Kelakuan sejumlah rombongan pelajar dari sekolah-sekolah yang berada di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis tak patut ditiru. Meraka melakukan tradisi tahunan berupa konvoi kelulusan dan coret-coret baju di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Aksi tersebut terpantau, Sabtu (3/5) malam di sejumlah ruas jalan dalam kota. Pelajar yang merayakan kelulusan tersebut memprihatinkan tanpa memperhatikan imbauan pemerintah terkait pembatasan sosial.

Sesuai instruksi Mendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sebelumnya juga telah meniadakan Ujian Nasional. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kaharudin, juga melarang aksi konvoi serta coret-coret baju, makanya pengumuman kelulusan tersebut dilakukan malam hari secara online.

"Jadi pihak sekolah pada pagi harinya akan melakukan rapat, baru pada malam harinya akan diumumkan secara online. Untuk teknis pengumuman, diserahkan masing-masing kepada pihak sekolah," kata Kaharudin kepada RiauPos.co, kemarin.

Lebih lanjut, selain untuk mengantisipasi adanya kerumunan, pengumuman dilakukan pada malam hari juga untuk mencegah adanya siswa yang melakukan konvoi kendaraan bermotor serta mencoret-coret baju. 

"Sebenarnya aktivitas konvoi dan coret-coret baju sudah dilarang, tapi sebagai bentuk antisipasi pengumuman dilakukan malam hari," ujarnya.

Namun berbeda di Duri, justru para pelajar tersebut menunggu pengumuman kelulusan dengan sudah siap di beberapa titik. Setelah diumumkan lulus oleh pihak sekolah, mereka langsung menggelar konvoi sepeda motor dan aksi coret-coret.

Tradisi itu sudah berlangsung sejak lama, meski larangan berkumpul dan pembatasan sosial telah digencarkan, namun pengawasan terkait hal itu dinilai sangat minim.

Beberapa warga Duri juga menyayangkan aksi konvoi tersebut. "Ini sudah lama berlangsung, bahkan tiap tahun setelah kelulusan. Seharusnya di tengah wabah ini, hal itu dapat diantisipasi," kata Arifin, warga Duri.

Selain itu, menurutnya, peran serta orang tua dan guru untuk melarang mesti dapat lebih digencarkan.

Annisa, warga lain juga mengaku terganggu dengan aksi konvoi para pelajar tersebut. "Mereka mengganggu arus lalu lintas, apalagi di tengah wabah ini. Mestinya ini jadi perhatian," tuturnya.

 

Laporan: *1/Eka G Putra (Duri)

Editor: E Sulaiman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya