- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) — DI tengah pesatnya pembangunan Kota Pekanbaru, ternyata masih ditemukan warga yang rumahnya tidak dilengkapi jamban. Hal ini tentu saja menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan warga lainnya. Untuk itu, Kelurahan Sidomulyo Timur mengupayakan program jamban bagi masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini diungkapkan oleh Lurah Sidomulyo Timur Raja Randa Maulana. Ia juga mengatakan, pihaknya menemukan warganya yang tidak memiliki jamban di rumahnya dan membuang kotoran ke parit atau drainase. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyakit bagi lingkungan sekitar.
- Advertisement -
“Ada warga yang tidak punya jamban, sehingga mereka membuang kotoran ke parit atau drainase. Hal itu dapat menimbulkan sumber penyakit,” tutur Raja. Raja mengungkapkan ada enam rumah di Sidomulyo Timur yang mendapatkan bantuan jamban tersebut. Sudah empat jamban yang terealisasikan dan dua lagi direncanakan akan segera dibangun.
“Udah empat yang dibuat. Sebenarnya ada 6, tapi yang dua ini belum. In sya Allah dalam beberapa bulan lagi,” ucap Raja.
Kendati demikian, rumah yang mendapatkan bantuan harus memenuhi syarat. Seperti rumah harus milik sendiri dan pemilik rumah harus memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Pekanbaru. “Kalau rumah sewa tentu yang tanggung jawab yang menyewakan dong,” kata Raja. Selain itu Raja mengatakan, jika program tersebut merupakan program tiga pilar yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) dan Lurah.(*2/ksm)
- Advertisement -
Laporan MUSLIM NURDIN, Kota
(RIAUPOS.CO) — DI tengah pesatnya pembangunan Kota Pekanbaru, ternyata masih ditemukan warga yang rumahnya tidak dilengkapi jamban. Hal ini tentu saja menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan warga lainnya. Untuk itu, Kelurahan Sidomulyo Timur mengupayakan program jamban bagi masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini diungkapkan oleh Lurah Sidomulyo Timur Raja Randa Maulana. Ia juga mengatakan, pihaknya menemukan warganya yang tidak memiliki jamban di rumahnya dan membuang kotoran ke parit atau drainase. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyakit bagi lingkungan sekitar.
- Advertisement -
“Ada warga yang tidak punya jamban, sehingga mereka membuang kotoran ke parit atau drainase. Hal itu dapat menimbulkan sumber penyakit,” tutur Raja. Raja mengungkapkan ada enam rumah di Sidomulyo Timur yang mendapatkan bantuan jamban tersebut. Sudah empat jamban yang terealisasikan dan dua lagi direncanakan akan segera dibangun.
“Udah empat yang dibuat. Sebenarnya ada 6, tapi yang dua ini belum. In sya Allah dalam beberapa bulan lagi,” ucap Raja.
- Advertisement -
Kendati demikian, rumah yang mendapatkan bantuan harus memenuhi syarat. Seperti rumah harus milik sendiri dan pemilik rumah harus memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Pekanbaru. “Kalau rumah sewa tentu yang tanggung jawab yang menyewakan dong,” kata Raja. Selain itu Raja mengatakan, jika program tersebut merupakan program tiga pilar yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) dan Lurah.(*2/ksm)
Laporan MUSLIM NURDIN, Kota